Bagian 4

1K 121 1
                                    


Nana masuk kekamar ia menutup pintu kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana masuk kekamar ia menutup pintu kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, suaminya tidak memberi kabar tapi pasti ia akan memberi kabar nantinya. Nana menyalakan Ac matikan lampu utama dan menarik selimut, dengan tenang ia menyelimuti dirinya hingga leher. Bantalnya ia tinggikan untuk menyangga tangannya meninton video tiktok hingga tertidur pulas.

Nana seketika lupa dengan kejadian hari ini dan tertawa lepas sambil menonton. Hiburannya saat ini ya hp dan aplikasi yang menghibur saat ini.

***
Pagi sudah tiba, ia membuka matanya ketika cahaya pagi masuk menembus tirai kamar. Dinginnya Ac membuat Nana masih ingin tidur namun ia harus bangun untuk kuliah. Nana membuka matanya menatap arah jendela ia kemudian merenggangkan badannya dan menarik nafas panjang.

Tak lama Nana bangun ia mencari remot Ac dan mematikannya, setelah itu i meraba dibawah bantal untuk mencari hpnya setelah dapat ia membuka layar hp itu.

07:19 wita.

Ia melihat tumpukan pesan wa dari suaminya serta beberapa panggilan tak terjawab dari Pras.

Pagi cantik,
Sudah bangunkah istriku
Jangan lupa kuliah ya
Aku sudah sampai cantik
Love you
Aku berangkat kerja dulu ya

Nana tersenyum tak lama suaminya online, Nana membalas pesan suaminya dan langsung centang biru. Berarti Pras stay di chatroom. Tak lama suaminya langsung menelfon tepatnya videocall

"Hallo cantik." Sapanya. Nana kembali berbaring sambil mengucek matanya membersihkan sela- sela mata dari kotoran mata.
"Sudah bangunkah istriku ini? Masya Allah cantiknya. Aku nunggu bus untuk ke lokasi sayang. Lihat tuh." Kata suaminya sambil memperlihatkan jalanan dan beberapa orang yang memakai baju kerja biru dan helm serta sepatu safety.

"Kapan pulang? Kangen." Kata Nana.

"Heh lakinya kerja baru sampe jam 5 tadi ini mau kerja. Nanti cantik pasti pulang kok."

"Janji ya."

"Iya sayang, bangu. Sudah baru pergi kuliah."
"Oke."
***
Nana dikampus ia bersandar di bahu Elly lalu Gina dan Yuni duduk didepan mereka.

"Pulang kita kemana ya Mba?" Tanya Elly sambil melihat kukunya yang baru dikutekin."

"Makan mie ayam langganan aja." Kata Gina seraya menghadap kebelakang.

"Boleh, boleh. Aku pengen." Kata Nana sambil menegakan kepalanya.

Elly dan Yuni bertatapan dan mengangguk.
Tak lama Dosen datang ia duduk ditempatnya.

"Yang hari ini persentasi siapa?" Tanya Nana.

"Group Lika."

"Oh... temannya Elly." Goda Nana. Nana membuka buku pelajarannya.

"Sembarangan Mba ini, dia lebai aku enggak."

"Bestieeee." Yuni bersua dan Gina tertawa.

"Jangan gitu Ly, gitu- gitu loh temanmu."

Elly dan Lika satu agama yaitu krisen, mereka punya humor yang sama yaitu bercanda dengan bahasa kasar berbeda dengan Nana,Yuni dan Gina yang kalem dan biasa- biasa aja. Kecuali Gina kadang suka keceplosan untuk ngatain orang wk.

Nana memperbaiki duduknya ia melipat kedua tangannya sambil bersandar matanya menatap buku dan layar yang terpampang jelas. Mk hari ini adalah Bahasa Indonesia, membahas tentang bahasa modern di era milenial.

"Mba, denger- denger nanti ada dosen PKN baru tau. Aku kemaren sempat liat, ganteng banget."

"Ish aku sudah bersuami tau." Kata Nana.

"Oh iya ya wk, gakpapa mba. Mba kan juga jarang sama suami.

"Tapi aku Setia tau wk."

"Wkwk, tapi serius tau Ibu Dona kan cuti jadi digantikan sama cowok itu siapa namanya ya." Kata Elly yang mengingat namany.

"Tau dari mana kamu emang? Kata Nana ke Elly.

"Kemaren antarin tugas sama Lika, di ruang dosen ada dia disitu."

"Ish pepet terus sampe dapat" kata Nana.

"Ppssttt diam sek, kelompok lain lagi jelasin." Kata Gina. Nana dan Elly mengulum tawa dan mengangguk.

***

Jam kuliah sudah selesai, Nana dan lainnya menuju warung bakso langganan. Dari jalan keluar kampus lurus terus ada tikungan, kita masuk ke tikungan sebelah kanan dan lurus turun hingga jalan rata, disitu ada bakso dan mie ayam ponorogo. Tempatnya kecil tapi dijamin bersih banget bahkan botol kecap dan sambal terlihat nampak baru padahal mie ayam ini sudah lama berdiri.

Dalam satu meja ada empat kursi. Nana duduk disamping Gina dan Elly duduk disamping Yuni. dua bakso dan dua mie ayam dengan 4 teh es sudah dipesan dan menunggu untuk disajikan. sambil menunggu Nana melihat Hpnya mengusap layar hpnya agar menyala dan tertampang jelas foto sang suami.
Rindunya sama gantengku ini Batin Nana.

***

Kift menghembuskan nafasnya ia memijit pelipisnya sambil bersandar. Sakit kepala terus menghampirinya, konon obat dari rasa sakit ini adalah berhubungan intim. Kift bangun ia mengambil gagang telp dan menelfon seseorang.

"Panggilkan Maria, suruh datang kemari." Kata Kift pada sambungan telp ke lantai bawah. Ia menutup tirai jendela hingga gelap setelah itu menunggu Maria. Tak lama Maria datang.

"Iya Pak, ada yang bisa dibantu." Kata wanita seksi itu. Pakaian kerja yang ketat, roknya yang diatas paha serta rambutnya yang panjang dan terikat.

Kift memanggilnya hingga Maria datang dan duduk dipangkuannya. Tangan Kift mulai masuk kedalam rok memegang area intim Maria.

"Ahss Pak, jangan."

"I want you Maria, saya tambahkan gajimu bulan ini." Bisik Kift. Maria tersenyum sensual.

"Baiklah."

Kift langsung mendapatkan layanan full dari Maria. Siapa Maria? Ia hanya pelepas nafsu Kift dikala lelaki itu menginginkannya dan Maria juga yang mengurus Kift layaknya suami. Maria menyukai Kift tapi tidak dengan lelaki itu, ia tidak ingin memiliki komitmen dengan siapapun padahal ia ingin sekali memiliki istri. Tipe istri Kift itu wanita sederhana, kemayu, cantik alami dan juga bisa membuatnya nyaman dan merasa di cintai.

***
Kift merasa puas ia selesai memakai baju begitupun dengan Maria. Maria memeluk Kift dari belakang sambil mengelus dada lelaki itu.

"Kalau aku hamil gimana Kift? Kenapa kita tidak menikah?" Tanya Maria. Kift melepas tangan Maria dan berbalik.

"Bagaimana aku bisa menikahi kamu, kamu adalah istri dari sahabatku. Gak mungkin aku merebutmu." Kata Kift.

"Tapi dia tidak sehebat dirimu diatas ranjang hufft."

"Makasih udah memberikanku kepuasan."

"Kudengar kamu akan menjadi dosen di salah satu universitas." Kata Maria.

"Hm. Besok aku akan mengajar." Jawab Kift.

"Chiken kampus? Kamu bisa mencari gadis- gadis cantik untuk kepuasanmu disana." Kata Maria.

"Tidak, kalaupun ada tapi beda. Tidak ada yang mengalahkan kenikmatan milikmu." Kata Kift. Maria tertawa dan mencium bibir Kift melumatnya dengan lembut.

"Terima kasih, pergilah kerja."

***

Nana dan teman- temannya akhirnya makan setelah dia antarkan makanan oleh mamang bakso. Habis ini Nana akan pulang kerumah untuk memberesi rumah dan melihat apa yang bisa ia kerjakan nanti.

Menikah dengan boss suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang