Bagian 17

493 39 0
                                    

Sesuai janji Pras akhirnya mereka berdua jalan- jalan. Jalan kali ini bukan ke mall atau lainnya karena suaminya Nana itu tidak suka diajak ketempat seperti itu namun mereka hanya keliling saja naik motor sesekali singgah untuk beli jajanan. Seperti malam ini Pras membawanya untuk membeli minuman kesukaan Nana yaitu alpukat kocok di daerah gunung sari tempatnya jadi satu dengan soto queen atau soto banjar.

Sambil membawa motor Pras mengambil tangan Nana untuk memeluknya dengan tangan sebelah kiri. Nana langsung memeluk suaminya.

"Beli telur gulung juga kah cantik?" Tanya Pras dan Nana mengangguk.

"Iya beli di lapangan merdeka kan."

"Iya dong." Jawab Pras.

Nana menikmati waktu jalan -jalan ini terlebih ini malam minggu. Ia sangat suka jalan malam karena cuacanya tidak panas dan juga sejuk.

***
Tak lama kemudian Nana sampai ditempat tujuan. Pras memilih menunggu diparkiran sedangkan dirinya masuk ke dalam untuk memesan alpukat kocok.

"Mas alpukat kocok kejunya dua ya." Kata Nana ke penjual. Penjual itupun mengangguk dan ingin membuatkannya. Oh ya tempat ini cukup terkenal loh bahkan banyak foto artis yang makan disini, dulu Nana sering makan disini kalau istirahat kerja. Sebelum nikah sama Pras ia bekerja menjadi salah satu karyawan perusahaan di bidang supply, Nana bagian turun ke lapangan untuk mencari barang dari toko ke toko. Awalnya tempat ini kecil cuma satu ruko tapi karena ramai akhirnnya merambah luas.

Nana merogoh tasnya mencari uang untuk membayar alpukatnya yang sedikit lagi jadi. Nana melihat penjual itu menuangkan air gula yang wangi pandan setelah itu alpukat yang sudah menjadi bubur dan diberikan serutan es terakhir diberikan susu kental manis dan di taburi keju tak lupa ia meletakan biji selasih juga jadi kalau pas diminum ada sensasi biji- bijiannya.

"Berapa kak?"

"Dua puluh enam ribu." Jawab penjual. Nana segera memberikan uang pas dan mengambil minumannya.

"Terima kasih." Jawab nana setelah itu ia menyusul suaminya.

"Ayang ada uang parkir?" Tanya Nana karena ia tidak memiliki uang dua ribu untuk bayar parkir. Pras merogoh tas selempangnya dan menemukan dua ribu setelah itu ia memberikannya ke juru parkir.

"Ada sayang." Jawab pras setelah itu memberikan ke tukang parkir. Tukang parkir itu menerimanya dan memegang belakang motor suami Nana untuk membantunya keluar dsri himpitan motor setelah itu Nana naik.

"Makasih pak." Jawab Pras dan tukang parkir itu mengangguk.

"Sama- sama mas." Jawabnya.

Kini Nana dan pras melanjutkan perjalanannya ke samping rumah sakit pertamina tepatnya dilapangan merdeka untuk membeli telur gulung. Sudah menjadi rutinitas tiap jalan pasti rutenya seperti ini. Kali ini jalamnya melewati arah gunung pasir lalu nanti tembus ke belakang rumah sakit pertamina. Nana menusuk minumannya duluan dan menyedotnya rasa sangat manis Nana sangat suka. Ia kemudian memberikan ke suaminya dan Pras ikut minum sambil menyetir motor.

"Cantik belikan rokok." Pinta Pras dan Nana bilang iya.

"Stop minimarket aja sayang." Kata Nana tak lama mereka stop di minimarket biru. Nana turun ia memberikan alupaktnya ke Pras setelah itu ia masuk, Nana masuk sekalian membeli dua botol air mineral untuk netralisir pas makan jajan nanti disana setelah itu ia kekasir.

"Mba, rokok sampoerna hijaunya satu ya." Kata Nana sembari memberikan debit card bewarna hitam. Tak lama mba itu mengambilnya dan meletakan dimeja.

"Permisi mba saya ambil kartunya. Totalnya jadi empat puluh ribu." Jawab sang kasir. Nana mengangguk ia mengambil dua botol minuman dingin dan rokok dari meja setelah itu mba kasor memberikannya mesin kartu untuk memasukan pin atm. Nana memasukannya setelah itu ia memberiarkan mbanya melakukan transaksi hingga selesai.

"Terima kasih selamat berbelanja kembali." Mba itu memberikan kartu beserta struk pembayaran ke Nana. Nana lekas menerimanya dan keluar dari sana. Sesampainya didsna ia memberikan rokok itu ke suaminya dan Pras membukannya untuk menghisap sebatang.

Nana naik ke atas motor dan mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai ditempat tujuan.

***

Setelah sampai seperti biasa Pras menunggu diatas motor sedangkan Nana ke rombong penjual telur gulung, tempatnya sangat ramai terlebih malam minggu bahkan mesti sedikit berdesak. Disini sistemnya ambil sendiri nanti dikasih ke penjualnya untuk dihitung. Nana mengambil plastik dan memilih jajanan. Bukan cuma telir gulung saja tapi masih ada ysng lain seperti otak- otsk, pentol goreng, sosis, nugget dsn mssih banyak lagi. Nana hanya mengambil sua telur gulung, dua sosis tepung goreng, satu tusuk nugget dan sudah. Setelah mengambil ia memberikannya ke penjual untuk dihitung.

"Delapan belas ribu." Jawab lenjual lalu memberikan ke Nana. Nana memberikanuang dua puluh ribu dan menerima jajannya ia menunggu kembalian setelah diterima Nana mulainmemberikan saos pada jajanannya yang sudah tersedia dan bisa ambil sendiri. Setelah selesai ia langsung menuju ke suaminya dan meletakan jajanan itu digantungan motor.

"Sudah sayang." Jawab Nana ia memakan satu tusuk telur gulung dan bagi dua sama Pras. Sisanha aia akan makan begitu sampai dirumah. Pras menyalakan motornya dan membawa Nana untuk pulang namun jalanan kali ini pras memilih untuk melewati jalan kilang karena pemandangannya sangat bagus.

"Pulang kah kita cantik?" Tanya Pras dan Nana mengangguk.

"Iya sayang." Jawab Nana yang suaranya beradu dengan angin. Diajak jajan aja Nana sudah senang apalagi melakukan hal lain nersama suaminya.

"Nanti kalau gajian kita nonton ya cantik." Kata Pras ia tau kalau istrinya itu suka sekali main di mall karena dulu sebelum menikah Nana suka sekali nongkrong sama teman- temannya disana namun sejak nikah sama Pras ia tidak lagi kesana kalaupun kesana ia pasti pergi sendirian karena kalau bersama Pras nanti dia marah- marah memgingat suaminya itu temprament kalau bukan keinginannya.

"Yes, iya dong sayang aman." Jawab Nana. Nana memeluk Pras erat sambil meliat kilauan obor pertamina.

**

Kift menghembuskan nafasnya ia membiarkan tubuhnya dibasahi oleh air shower yang mengalir hari ini ia hanya di rumahnya saja dan tidak kemana- mama seharian ia memilih untuk tidur dan baru bangun setelah mendengar adzan. Seperti biasa ia sangat merasa kesepian sekali sangat sepi bahkan ia tidak tau mau kemana untuk mengisi agar hatinya tidak merasa kesepian dan kosong. Jangan tanya apakah ia ingat dengan Nana justru jawabannya adalah selalu mengingatnya. Kift merasa lapar ia mematikan keran air dan segera keluar dari sana ia mengambil handuknya dan melilitkannya dipinggang. Kift tidak labgsung pakai baju melainkan menuju dapur untuk mencari makanan.  Ia membuka lemari kulkas dan semua bahan makannya kosong, sepertinya ia akan makan diluar saja sekalian belanja untuk isi kulkasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menikah dengan boss suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang