Bagian 11

438 53 13
                                    

Disini aku mulai dari 0 untuk nulis, dimana gak ada kommen sama sekali... tapi gakpapa aku akan terus tamatin cerita ini hehe...

***

Kift masuk ke kelas matanya menyapu setiap murid yang hadir, ia kemudian tertunduk menatap materi didepannya.

"Coba kalian absen satu- satu." Tanya Kift ia menegakan kepalanya dan tersenyum. Muridpun langsung menyebutkan nama satu- satu hingga selesai.

"Siapa yang tidak hadir?" Tanya Kift.

"Nana pak."

"Kenapa?"

"Dia ambil cuti Pak, gak kuliah dulu katanya hamil." Ucap selly. Nana memberitahu ke wa group kalau Nana cuti karena hamil padahal tidak sama sekali. Kift menganggukan kepalanya.

"Oh gitu, yaudah. Kita mulai pelajarannya ya."

***
Setelah mengajar Kift pulang ke kantornya, diatas kantor itu ada apartemen yang khusus untuk dia sendiri agar tidak jauh- jauh ke kantornya. Semangatnya langsung down dan turun ketika Nana tidak ada. Apakah dia ter obsesi dengan Nana?

Bagaimana caranya supaya Nana didekatnya dan dia bisa melihatnya lagi. Kift duduk di sofa kamar ia mengambil ponselnya dan membuka aplikasi wattsaap.

"Tolong suruh Pras masuk kerja, bilangin liburnya jadi seminggu saja. Kasih dia kerjaan pokoknya harus masuk dan lipatkan bayarannya."

Cuma ini yang bisa ia lakukan untuk tau Nana. Tak lama ia menerima pesan.

"Baik pak."

Kift menghembuskan nafasnya, sebentar ia punya kontaknya Nana kan? Ada dong. Kift tersenyum ia membuka bagian wattsap group kampus dan benar ada kontak Nana disana.

"Akhirnya."

Kift membuka room untuk chat pribadi.

Kift:

P
P
Nana apa benar ini Nana?

Tak lama kemudian centang biru dan dibalas.

Nana:
Sorry, ini suaminya. Ada apa ya?

Mata Kift langsung melebar.

Kift:
Saya dosen yang mengajar, kenapa Nana tidak masuk jam ajar saya. Bukankah nanti akan naik semester

Tak lama dibalas

Nana:
Oh jadi ini dosen yang ganggu istri saya. Maaf Pak, istri saya lagi cuti kuliah.

Kift:
emang kamu tau saya ganggu istri kamu apa bukan?

Nana:
Taulah, dari namamu saya sudah tau kalau kamu itu laki- laki. Mana ada dosen wa muridnya di luar jam kampus.

Emosi Kift tersulut ingin rasanya ia memecat lelaki ini dari perusahaannya. Apa dia gak tau kalau yang dia wa ini adalah direktur utama Pt Suni Inzura apa.

Kift:
Sampaikan ke istrimu tugas kuliah dari saya sebelum cuti, cek emailnya dan kasih saya lembar jawaban dalam bentuk hard file dan temui saya dicafe dengan Pt. Suni Inzura.

Setelah itu ia menutup ponselnya dan tidak ada balasan lagi. Kift tersenyum penuh kemenangan.

***

Pras menggaruk kepalanya karena dosen Nana menyebut nama perusahaan tempat ia bekerja.

"Heh jangan- jangan dia karyawan suni lagi." Gumam Pras tak lama kemudian istrinya datang.

"Kenapa ayang."

"Ada wa kata dari dosenmu, dia kasih kamu tugas disuruh cek di email kata. Nanti kumpulinnya di cafw dekat perusahaanku ayang."

"Hah kok bisa? Kan aku udah cuti sayang." Kata Nana tak masuk akal.

"Nda tau aku kuliahmu kok."

Nana mengambil ponselnya dan membuka wa yang dibalas suaminya yang benar saja sesuai dugaan Nana kalau ini adalah Kift.

"Enggak ah yang, aku gak ada tugas darinya. Nda usah." Kata Nana kesal.

"Yang, boleh mainkah?" Tanya Pras. Main dalam artian adalah main slot atau judi online.

"Enggak ah, nanti kalau kalah habis uang mau makan apa?" Tanya Nana.

"Enggak menang kali ini. Seratus aja sayang."

"Emang uangmu mana yang? Bukannya gaji kamu ada, aku loh cuma dikasih berapa aja itupun cukup buat makan."

"Habislah."

"Habis kamu pinjamin ke temanmu kan sama judi."

"Jangan buat emosi nah yang, isikan aja. Daripada aku cari pinjaman diluar."

"Nda ada sayang uangku sisa dua ratus ribu." Kata Nana. Akhirnya Pras mengalah dan memilih untuk tidur di kasur.

***
Nana dirumah hari- harinya cuma bangun pagi, urus suami dan menunggunya hingga pulang kerja. Kadang ia merasa bosan juga di rumah. Apa ia kerja juga ya bantuin Pras lumayan kalau dapat gaji.

"Huffttttt." Nana berbaring diranjang ia melihat wattsapnya yang kosong. Sejak kejadian wa itu ia memblokir dosennya dan menutup semua akses yang bisa di hubungi oleh dosennya itu. Ia melihat suaminya yang mendengkur tidur siang. Tak lama jari jemarinya mengusap rambut Pras lembut.

"Aku sayang ayang." Kata Nana pelan. Bagaimana tidak sayang cuma Pras yang bisa mengeluarkan dirinya dari keluarga yang toxic banget. Walaupun Nana salah memilih jodoh setidaknya hidupnya tenang karena hanya tinggal berdua saja dengan sang suami. Salah dimata keluarga karena Pras bukan orang yang berada hanya saja orang sederhana.

***

Esok pagi

Pras bersiap untuk kerja begitupun Nana yang menemaninya didepan rumah untuk mengantar sang suami.

"Cantik, aku pergi dulu ya. Oh ya, nanti malam izin ya mau main ketempat teman habis pulang kerja. Baliknya jam delapan."

"Oke."

Setelah itu Pras pergi meninggalkan rumahnya. Nana menghembuskan nafasnya ia ingin pergi juga entah ke mall apa kemana gitu, sepertinya gramedia enak. Nana memiliki perasaan tak enak ia segera memeriksa M banking dan benar saja uang dua ratus ribu itu habis dia kirimkan ke admin slot. Nana merasa kesal dan marah cuma dia menahannya dalam Dada, inilah minus suaminya suka main judi online menang enggak kalah iya.

Nana hanya bisa pasrah ia duduk di kursi tamu dan mengatur nafasnya. Biarlah dia main asalkan jangan selingkuh kalau sampai selingkuh Nana akan pergi.

**

Kift tidak masuk untuk mengajar, hari ini ia sedang bekerja turun ke lapangan untuk mengecek para karyawannya. Kift ke bagian teknisi disana ada Pras yang sedang bekerja membersihkan gudang kantor, ia tersenyum miring lelaki itu yang menghinanya lewat Wa. Kalau saja Pras tau kalau dosennya Nana adalah dirinya bagaimana reaksi Pras ya?

Menikah dengan boss suamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang