"Hei, bangunlah."
"Ugh."
"Eh, sekarang aku ada di mana? Dan kenapa ruangannya berwarna putih semua? Juga tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali, semuanya terasa sangat hampa." Batinku bertanya-tanya sambil melihat ruangan berwarna putih tersebut.
"Ehem." Dehem sebuah suara.
"Siapa yang di sana tunjukkan dirimu!" seruku sambil melihat kanan dan kiri untuk melihat sosok dari suara tersebut.
"Tenanglah, aku ada dihadapanmu, tetapi kau tidak bisa melihatku." ucap suara tersebut.
"Terus, kenapa aku ada di sini?, Aku barada di tempat apa? Dan bukannya aku sudah mati?" tanyaku beruntun dengan satu tarikan nafas.
"Pertama kenapa kamu ada di sini itu karena kamu sudah meninggal. Kedua berada di tempat reinkarnasi seseorang yang sudah meninggal, yang merasa dirinya belum merasakan kebahagiaan di dunianya dan hidupnya penuh akan penyesalan dan dendam. Terakhir memang kamu sudah mati." ucap suara tersebut.
"Jadi ceritanya aku di sini untuk di reinkarnasikan?" tanyaku.
"Iya, dan karena kau mempunyai tekad yang besar dan keinginan untuk balas dendam, kau di ijinkan untuk meminta 5 permintaan apapun itu yang sangat kau inginkan." Jawab suara tersebut.
"1. Aku ingin di berikan ruang dimensi, tapi aku yang mengatur waktu dan mengubah setiap waktunya sesuai keinginanku dan ruangan dimensinya sudah ada isinya. 2. Aku ingin kecantikan yang alami yang membuat semua orang terpesona. 3. Aku ingin memiliki tubuh yang kuat dan anti dalam segala racun apapun 4. Aku ingin bisa teleport kemanapun aku mau tanpa harus merasa kelelahan. 5. Aku ingin punya ingatan yang tajam dan bagus." ucapku.
"Oke, aku akan mengabulkan keinginanmu. Carilah kebahagiaanmu yang sesungguhnya dan balaskan dendammu." ucap suara tersebut.
Setelah itu cahaya berwarna keemasan yang sangat menyilaukan mengelilingiku dan aku menutup mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembalasan Dendamku Untukmu, Irayna
Fantasía"Aku tidak bisa memilih diantara kalian, jadi jika kalian ingin aku menjadi istri kalian, kalian harus membagi diriku dengan yang lainnya. Apa kalian setuju?" Tanya Axsera licik. "Kami setuju!" Seru para pria tersebut dengan tegas, yang membuat Axs...