5

177 46 5
                                    

"Mulai sekarang kau akan menjadi anakku, kamu bisa memanggilku mama," ucap Duke Agnes sambil mengelus kepalaku.

< Flashback >

Setelah aku berbicara dengan Edgar, aku berjalan-jalan tapi lebih tepatnya sedang mencari dimana kereta kuda Duke Agnes.

Setelah lama mencari aku melihat kereta kuda Duke Agnes yang memiliki sebuah lambang mawar hitam dengan kedua sisinya terdapat ular berwarna hitam, aku melihat dengan teliti ternyata seperti ada yang bermasalah dengan roda bagian depan kereta kuda Duke Agnes.

Aku yang melihat seperti ada sebuah kesempatan untuk aku bisa bertemu dengan Duke Agnes dan dapat diangkat menjadi anaknya segera memikirkan sebuah rencana. Tidak lama kemudian aku mendapatkan sebuah ide.

Aku berlari kearah kereta kuda Duke Agnes, setelah hampir mencapai kereta kuda Duke Agnes, aku pura-pura menunduk untuk mengambil sebuah barang yang sengaja aku lempar didekat kereta kuda Duke Agnes.

Para rakyat yang tidak sengaja melihatku dan kereta kuda Duke Agnes yang rodanya sedang bermasalah, segera meneriaki aku untuk menjauh dari kereta kuda Duke Agnes.

"Menjauh nak, ada kereta kuda di  depanmu!"

"Selamatkan anak itu!"

"Bahaya nak, segera menjauh!"

"Ayo cepat, segera selamatkan anak itu!"

Duke Agnes yang sepertinya mendengar suara teriakkan para rakyat, langsung melihat kejendela kereta kuda. Aku dapat merasakan jika Duke Agnes melihatku.

Duke Agnes yang melihatku langsung segera mengambil alih kereta kuda dan membuat kereta kuda itu berhenti.

Kereta kuda itu akhirnya berhenti dan sedikit lagi hampir saja menabrakku. Aku yang melihat itu akhirnya segera memutuskan untuk pura-pura pingsan dan tidak lama kemudian, aku dapat merasakan jika aku seperti sedang digendong, aku yang merasa nyaman dalam gendongan tersebut akhirnya tertidur.

Saat aku terbangun, aku sudah berada di sebuah kamar seperti kamar untuk tamu tempat kediaman Duke Agnes.

Note :
Agar aku semangat update ceritanya, kalian jangan lupa untuk follow akun wp n akun IG aku.

Pembalasan Dendamku Untukmu, IraynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang