"Kok basah?"
jaemin baru saja memasuki kawasan rumah nya,langsung melihat hyung nya berdiri di depan pintu dengan tatapan dingin dan menusuk,melipat kedua tangan nya didada dan berdiri tegak,terlihat sangat angkuh dan dingin.. tapi jika kalian mengenalnya,dia jauh dari kata angkuh,tapi jika untuk dingin.. entahlah,jaemin merasa dia sangat dingin tapi dia perhatian.
mereka hanya tinggal berdua,jaemin dan mark.ayah jaemin sudah meninggal dan hanya tersisa ibu nya yang bekerja di luar negeri.
"Emm.. itu hyung-"
"Masuk kedalem,di luar dingin" jaemin menghela nafas lalu mengikuti langkah hyung nya setelah meletakkan sepasang sepatu di rak,berjalan dengan kondisi basah kuyup sangat tidak enak apa lagi dalam kondisi masih memakai kaos kaki,sangat lembab.
"Ganti baju lo dulu,gue tunggu di luar,jangan lama lama nanti masuk angin" jaemin mengangguk,jika mark sudah bersikap seperti ini seharus nya jaemin sudsh mengerti,dia sedang serius.
☆★☆
"H-hyung.."
"Duduk"
Jaemin yang berdiri di depan pintu langsung tergesa gesa duduk di hadapan mark,memainkan jari nya sambil menunduk menculik itensi pandangan mark ke jaemin. Pria di hadapan jaemin menjatuhkan kedua tangan dan menggelengkan kepala melihat sikap adik nya yang berubah menjadi takut.
"Jangan takut,cerita aja"
"E-ehh,jeno! Eum.. gara gara jeno,maaf" jaemin mengangkat kepalanya langsung mengucapkan nama pria yang asing di telinga mark
"Jeno? Siapa?"
"Emm.. pacar,pacar gue" jaemin ikut tersentak kaget saat mark kaget. "Hyung santai hyung"
"Lo uda punya pacar? Kapan?" Mark memincing kan matanya,menatap serius ke jaemin
"Kema- ehh lo ngapain?" Jaemin terkejut melihat mark berdiri lalu berjalan cepat ke sebelah nya,lama lama jaemin akan memiliki riwayat penyakit kagetan.
"Sok cerita dek,gue mau denger lebih jelas"
"Jadi gini.... - jancok lo ngapain asu? Jauh jauh" mendorong wajah mark yang terkesan cukup dekat sejak jaemin bercerita,membuat jaemin geli,muka mark terlihat mirip monyet kalau kata jaemin.
mark berdecak,memundurkan wajah nya perlahan kemudian membuang muka ke samping,mark sudah biasa si bilang monyet.
"nah gini dong, nah jadi tu................ (critain semua),gitu aja si,gue juga engga terlalu maksa kok,gue belajar sayang sama dia dan bakal nyoba ninggalin renjun"
mark hanya datar,wajah nya tampak seperti aspal yang tengah di ratakan. "oh"
"GITU AJA? Anjingg kit ati gue bangsat" jaemin memukul bahu keras mark,sangat kesal jawaban yang ia dapat sangat mengecewakan, "tidak ramah,bintang 0"
"gue mau jawab apa ya..,gini loh dek,lo sayang sama renjun kan? dan renjun sayang lo kan?" Sembari mendengarkan pertanyaan yang di lontarkan,jaemin terus mengangguk tiads henti,menatap dengan serius wajah sang hyung nya yang terlihat seperti orang pintar.
tapi bohong.
"Menurut gue ya..lo harus ninggalin salah satu sih,gimana ya,agak susah emang"
KAMU SEDANG MEMBACA
instable #nomin
Teen Fictionsebuah kisah cinta yang berjalan tidak sesuai rencana. "kamu nganggap aku apa?" "Bukannya kamu udah tanyain ini kemarin?" "aku tanya lagi,kamu nganggap aku apa?" "Adek." kisah kita berjalan hingga bertahun-tahun,hanya di anggap seorang adik? oh pe...
