ツ|𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟷𝟸

2.6K 293 9
                                    

ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ᴀɴᴅ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴊᴜꜱᴇʏᴏ

special update, karena hari ini Jaemin jadi mc!!! wihh seneng ngak? seneng lah! uri Jaemin jadi MC! Multitalent sekali emang uri Nana...
btw ada yang tahu nontonnya di mana (?) pengen nonton...

enjoy guys:))


Jericho, Jaehyun dan Haechan tengah berkumpul di ruang tamu rumah Renjun. Ketiga nya sama-sama diam, tak ingin memulai percakapan.

"Yah, emang kita gak boleh nyamperin Nana?" Tanya Jaehyun kepada Jericho yang tepat berada disampingnya.

Jericho menoleh. "Diem aja bang, kita diizinin masuk aja udah syukur. Tunggu aja dulu."

Haechan yang berusaha untuk kalem pun beberapa kali meremas kuat tangannya. Sekarang ia diperhadapkan dengan dua orang yang memang  sangat ia seganin. Bahkan haechan sudah mengumpati renjun yang meninggalkannya sendirian di situasi yang seperti ini.

"Ekhem, om mau minum apa biar saya buatin." Tawar Haechan pelan kepada Jericho yang dari raut wajahnya terlihat sangat kelelahan. Mungkin dengan sedikit memberi asupan, Jericho kembali bugar.

"Tidak usah nak." Tolak Jericho disertai dengan senyuman kecil dibibirnya.

"Gak papa om, muka om pucet gitu. Saya buatin teh hangat aja ya. Rumah renjun udah kayak rumah saya om, jadi santai aja." Cerocos Haechan panjang lebar. Ia kalau sama Jericho emang sesantai itu. Ya karena Jericho juga friendly sama dirinya.

"Terserah nak haechan saja, maaf ngerepotin ya." Ujar Jericho menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Iya om, bentar ya." Haechan bangkit dari posisinya dan saat akan berjalan ke arah dapur, langkahnya terhenti karena ucapan satu orang yang tak ingin ia dengar suaranya. Serem.

"Loe gak nawarin gue?!" Ketus Jaehyun dengan wajah datarnya.

Haechan yang memang dalam dirinya sudah tertanam rasa takut dan parno liat Jaehyun itupun tersenyum kaku. "Eh maaf bang, mau minum apa bang?"

"Apa aja." Balas Jaehyun singkat membuat Haechan menganggukkan kepalanya cepat. Ia pun pamit ke arah dapur untuk membuatkan minuman.

Tak lama langkah kaki terdengar, terlihat renjun dengan pakaian casualnya menuruni satu per satu undakan anak tangga.

"Saya udah telpon dokter, sekitar 15 menit lagi mungkin sampai. Untuk sekarang tadi saya sudah ngasih obat pereda demam dan memberi plester penurun demam." Ujar renjun saat sudah duduk dihadapan kedua lelaki beda usia tersebut.

Jericho mengangguk paham, Jaehyun? Ia masih memandang sinis kearah renjun. Renjun yang ditatap seperti itu biasa aja, udah gak takut lagi dia sama si Jaehyun ini.

"Boleh kami melihatnya?" Tanya Jericho ragu.

Renjun menatap wajah pucat Jericho. Ia tak menjawab pertanyaan Jericho, ia khawatir dengan keadaan ayah sahabatnya ini.  "Om sakit? Mending istirahat disini aja dulu. Saya masih ada kamar tamu kok."

"Om gak papa, om cuma butuh Nana. Om khawatir sama dia." Ujar Jericho membuat Renjun menghela nafas panjang.

"Kalau saya bilang tidak, apa om keberatan?" Tanya Renjun membuat Jaehyun sontak berdiri.

"Loe?! Masalah loe apa sih sebenarnya?! Kita cuma pengen liat Nana, kenapa loe larang anjing!" Sentak Jaehyun emosi.

Haechan yang membawa nampan pun langsung buru-buru menghampiri mereka. Takut ada pertumpahan darah disini.

AWAS ABANG GALAK!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang