ツ|𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟹𝟽

732 70 10
                                    

ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ツᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ᴀɴᴅ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴊᴜꜱᴇʏᴏツ

Sorry for typo. Silahkan ditandai aja, nanti aku perbaiki yawww (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

⋆˚🐾˖°

"Ayah! Papa!! Abang rese gangguin Dede tidur!!" Teriak lelaki manis yang tak lain dan tak bukan si bungsu Pradipta.

Jericho dan Dimas yang memang sedang menyiapkan sarapan di lantai bawah pun menghela nafas mendengar teriakan itu. Sepertinya Jericho perlu membuatkan kamar kedap suara untuk si bungsu.

Dimas meletakkan piring terakhir. "Mereka biar aku yang urus."

Pintu terbuka dan memperlihatkan dua lelaki yang beda usia tengah berdebat. Si sulung yang masih senang mencuri kecupan di pipi gembil si bungsu, dan kebalikannya si bungsu yang merenggut sebal karena pipinya basah karena kecupan itu.

Jaemin menampilkan wajah memelasnya. "Papa, tolongin Dede. Abang cium-cium."

Dimas terkekeh kecil kala mendengar aduan anak bungsunya. Ia lantas berjalan dan ikut bergabung dengan membawa Jaemin ke dalam pelukannya. Jelas Jaemin memberontak. Namun apa daya, tenaganya tidak cukup kuat. Sungguh malang nasib Jaemin, pipi di cium dan tubuh yang tak bisa bergerak karena kungkungan dari Dimas, Papanya.

Dua lelaki yang memang memiliki hobi mengisengi Jaemin pun tertawa ringan. Namun tawa mereka terhenti kala mendengar isakan tangis dari lelaki yang mereka jahili sedari tadi. Dengan panik Dimas melepaskan pelukan itu dan Jaehyun juga bangkit dari tidurnya.

"Loh..lohh jangan menangis de, nanti Ayah dengar." Panik Dimas. Ia masih sayang nyawa untuk berhadapan dengan amarah Jericho.

Jaehyun pun ikut panik. "Iya de. Maafin Abang ya. Janji tidak begitu lagi."

"Tidak! Dede enggap, tapi Abang sama Papa tidak mau melepaskan Dede. Jahat!"

Sesaat sebelum Dimas berucap, pintu terbuka dan terlihat Jericho berdiri dengan setelan yang sudah rapi. Matanya menatap sinis dua orang yang raut wajahnya panik.

"Kenapa kalian terus mengacau. Pergilah bersiap-siap." Tutur Jericho dengan tegas.

Jaemin yang melihat kedatangan Ayahnya pun langsung mengeluarkan kedua tangan, meminta pertolongan. "Ayah, peluk."

Dengan senang hati Jericho membawa Jaemin kedalam rengkuhannya. Ia mengelus surai hitam anak itu. "Sudah, jangan menangis. Ayah bantu siap-siap ya. Sebentar lagi Bunda sampai."

"Terima kasih Ayah. Dede love ayah."

Jericho mengecup kening Jaemin. "Ayah really loves Dede."

Jericho pun bersiap mengendong Jaemin untuk ke kamar mandi. Sebelum tubuhnya masuk ke kamar mandi. Ia berbalik dan menatap tajam Dimas dan Jaehyun.

"Bersiaplah sebelum aku menjewer kuping kalian karena telah mengganggu tidur bungsuku!"

Keduanya pun langsung lari keluar kamar. Jericho mengamuk adalah hal yang perlu untuk dihindari.

Ya beginilah pagi di kediaman Pradipta. Rusuh. Tapi suasana seperti itu yang selalu Jericho harapkan, terasa hangat. Mau seperti apapun kacau dan ributnya suasana pagi, tapi hal seperti itu menjadi kenangan yang nantinya akan dirindukan.

⚠️ AWAS ABANG GALAK!!! ⚠️

"Masih lama, yah?" Tanya Jaemin dengan pandangan fokus melihat pintu keluar bandara.

AWAS ABANG GALAK!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang