ツ|𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟹𝟺

2K 179 15
                                    

ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ツᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ᴀɴᴅ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴊᴜꜱᴇʏᴏツ

enjoyy guys <3
sorry for typo, tandai aja ya nanti aku perbaiki.

"Jelasin." Titah Jaemin kepada tiga orang lelaki yang berada dihadapannya.

Tak lama setelah kejadian di mana Jaemin menuntut penjelasan kepada Jaehyun. Jaehyun dengan cepat menghubungi nomor ayahnya karena ia juga tidak tahu apa yang harus dilakukan dan dikatakan.

Ketakutan sangat besar untuk mengatakan sepatah kata pun kepada adiknya. Ia takut tidak bisa mengontrol ucapannya lagi, yang membuat penyesalahan kesekian kalinya.

Dimas yang ingin berdiri —menghampiri Jaemin— langsung terhenti karena perkataan Jaemin.

"Jelasin dulu, baru papa bisa peluk Jaime. atau Jaemin?" Jaemin memelankan suaranya diakhir kata yang diucapkannya.

Dimas yang diperintahkan seperti itupun langsung duduk kembali. "Tanyakan apa yang mau Jaime tanyakan."

"Siapa nama aku sebenarnya? Jaime? Jaemin? Nana? atau siapa?" Tanya Jaemin dengan wajah lucunya. Pikirannya terlalu pusing menerima banyak nama panggilan. Ia satu orang tapi berasa banyak orang karena panggilan nama yang berbeda.

Jericho menahan senyum melihat ekspresi putra bungsunya itu. "Senyaman dede aja."

"Nah. Itu lagi Dede. Sebanyak itukah panggilan Jaime? Ah ini membuat kepalaku sakit." Rintih Jaemin.

Ketiga orang itu dengan cepat langsung menghampiri Jaemin.

"Kenapa? Apa yang sakit?"

"Balik kamar aja ya, Papa gendong mau?"

"Anak ayah kenapa? Pusing, udah ya istirahat aja."

Serangkaian kalimat yang tersirat kekhawatiran itupun langsung menyerbunya. Jaemin mendengus kesal.

"Tidak apa-apa. Jelasin dulu please Papa..." Rengek Jaemin.

"Nama asli Jaime itu Jaemin Agung Pradipta. Memiliki nama panggilan Jaemin, Nana, dan juga Dede. Jaime itu nama pemberian Papa karena Jaime saat itu kecelakaan dan amnesia. Papa rasa Jaime sudah merasakan siapa keluarga Jaime."

Dimas memegang bahu Jericho. "Ini Ayah Jaime. Ahh apa Papa harus memanggil Jaime, dede juga?"

"Terserah."

Jaemin lalu menunjuk Jaehyun. "Lalu abang itu?"

"Abang dede." Ceplos Jaehyun. Ia seakan ingin memperkenalkan dirinya sendiri.

Hening. Suasana mendadak hening. Jaemin perlahan memegang kepalanya. Pusing! Ketiganya menatap Jaemin khawatir, namun tidak berniat bertanya. Mereka membiarkan Jaemin untuk mengingat.

"Ahh abang ya? Orang yang mengusirku di hari itu? Ck." Ketus Jaemin membuat ketiganya terkejut. Jaemin juga langsung mengubah tatapannya. Secepat itukah ingatan Jaemin kembali?

Jaehyun mengatupkan bibirnya. Perasaan takut mulai menggerogoti hatinya. Ia meremas kuat jari jemarinya. Jaemin akhirnya ingat. Ia bahagia namun sakit.

"De..." Panggil Jericho.

Jaemin menatap sendu ayahnya itu. "Ayah, dede sakit. Hati dede sakit ayah."

Jericho dengan cepat langsung berjalan dan mendekap tubuh lemah anaknya itu. Ia mengusap punggung Jaemin, tak lupa mencium puncak kepala anaknya. Ia senang, putra bungsunya sudah bisa mengingat kembali, namun tak dapat dipungkiri ia juga terluka saat mendengar ucapan menyakitkan yang ditujukan ke putra sulungnya, Jaehyun.

AWAS ABANG GALAK!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang