ツ|𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 𝟸𝟼

1.9K 203 32
                                    

ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ, ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ ᴀɴᴅ ꜰᴏʟʟᴏᴡ ᴊᴜꜱᴇʏᴏ

haloo i'm back :))
kgn gak? gak ya, wkwkwk i know.

enjoyy bestie <3!!

- PEMBUKAAN -

Jaemin mengeluarkan lenguhan dari bibir tipis bewarna pink itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mengeluarkan lenguhan dari bibir tipis bewarna pink itu. Kedua bola matanya menatap sekeliling ruangan yang sangat tampak asing.


"Baby boy..."

Suara itu mengalihkan atensi Jaemin yang sedang menatap langit-langit ruangan. Terlihat dokter yang merawatnya di rumah sakit tadi berdiri di depan pintu dengan pakaian casual, kaos polos bewarna hitam dan celana pendek.

Dimas berjalan kearah kasur king size Jaemin. Ia mendaratkan bokongnya ke pinggir kasur, dan mengulurkan tangannya untuk mengelus surai lebat Jaemin.

"Ini kamar mu." Ujar Dimas seakan menjawab pertanyaan dipikiran Jaemin.

"Kenapa?" Tanya Jaemin.

Dimas menatap Jaemin heran. "Kenapa apa?" Tanya balik Dimas.

"Kenapa kamar ini tampak asing bagiku kalau ini memang kamarku? Aku merasa baru pertama kali berada disini."

Dimas tersenyum. Tangan besarnya ya menggenggam tangan Jaemin yang sedikit lebih kecil. "Ini rumah barumu, jadi memang masih terkesan asing. Nanti lama-lama terbiasa kok."

"Apa aku tidak mempunyai keluarga, paman?" Tanya Jaemin tiba-tiba menatap manik mata Dimas.

Dimas melunturkan senyumnya. Pertanyaan yang dilontarkan Jaemin cukup membuat hatinya panas. Namun segera ia kontrol mimik wajahnya, agar lelaki muda dihadapannya ini tak menaruh curiga.

"I don't know, maybe you have family but they forget you." Ujar Dimas yang membuat mimik wajah Jaemin murung seketika.

"Ah aku dibuang ternyata." Lirih Jaemin.

"Jangan sedih."

Jaemin menatap Dimas dengan tatapan heran.

"You have me and please don't call me paman."

"Lalu?" Tanya Jaemin.

"Papa. Call me papa."

Jaemin diam. Panggilan itu terasa aneh dibenaknya. "Weird. I can't."

"Why? I'm sad if you don't call me papa." Ujar Dimas dengan suara sendu.

Jaemin mengabaikan ucapan Dimas, ia mencoba untuk duduk. Namun karena tubuhnya yang masih lemas dan ada bekas operasi, ia pun meringis kesakitan.

AWAS ABANG GALAK!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang