Chapter 27

579 76 13
                                    

-i'm a motherfuckin' train wreck

Chapter sebelumnya
----------------------------------------------------
"balikan?" Jungkook menyeringai "kau pikir kita pacaran?"

Mata Taehyung melebar, jadi selama ini mereka tidak pacaran?
------------------------------------------------------

Selama ini mereka tidak pacaran? lalu apa yang mereka lakukan selama ini? itu yang ada dipikiran Taehyung saat ini

Sementara di pikiran Jungkook, ia sedang mengutuk dirinya sendiri. Lagi-lagi kata muntahan itu tiba-tiba ia lontarkan seperti biasanya jika ia sedang marah pada teman kencannya, tapi jika dipikirkan baik-baik mereka tidak benar-benar berpacaran

Pada saat itu Jungkook mengatakan pada Taehyung untuk  bersamanya terus, dan itu bukan berarti mereka pacaran. Tapi memang rasanya lebih dari sekedar berpacaran dengan Taehyung, sehingga ia lupa akan hal itu dan kini bodohnya ia mengeluarkan kata-kata Muntahan seperti tadi

Sungguh Jungkook tidak ingin menyamankan Taehyung dengan teman kencannya yang dahulu, tapi ia hilang kendali saat itu. Dan memalukan jika ia mengatakan bahwa ia menyesal saat ini

Kembali lagi pada Taehyung, pikirannya benar-benar tidak karuan. Ia kira Jungkook adalah... ah sudahlah, terlalu sedih untuk dikatakan

"j-jadi begitu ya..." Taehyung mulai memberanikan membuka suara walaupun suaranya agak bergetar antara sedih dan takut "aku kira... ahahaha... konyol sekali aku"

"ya, aku memang konyol" Jungkook langsung meninggalkan Taehyung begitu saja "pergilah, aku ingin tidur" jalan terbaik adalah pergi tidur baginya, ia butuh ketenangan untuk bisa berfikir jernih lagi besok

Berbeda dengan Taehyung, ia tidak bisa tenang apalagi tidur jika masalah belum selesai "tunggu, ayo selesaikan dulu" ia menarik lagi tangan Jungkook "kumohon"

"apalagi? ini sudah malam, besok hari Senin jadi aku mau tidur"

"aku mohon, Jungkook. Aku tidak akan bisa tenang jika belum selesai" Taehyung berusaha membujuk Jungkook agar mau berbicara dengannya sebentar saja dan menyelesaikan ini semua

"cukup! aku tidak bisa berfikir lagi, aku butuh tidur"

"tapi aku tidak akan bisa tidur jika begini"

Jungkook menarik paksa tangannya "itu urusan mu, aku tidak peduli!" Jungkook mulai kembali marah, harusnya Taehyung membiarkannya tenang dahulu tapi Taehyung sepertinya tidak mengetahui sifat Jungkook yang seperti ini

"selesaikan dulu ya" Taehyung kembali memohon, hidupnya tidak akan tenang jika menggantung seperti ini

Jungkook yang kembali tersulut emosi langsung menarik tangan Taehyung dan mulai menyeretnya hingga ke pintu depan

Sementara Taehyung mengaduh disepanjang jalan, Jungkook mencengkram tangannya begitu keras dan ia benar-benar kesakitan. Ia kembali menangis dan memohon agar Jungkook tidak menyeretnya seperti ini namun percuma

Hingga akhirnya mereka sampai pintu depan, Jungkook membuka pintu dan mendorong Taehyung keluar dari apartment nya

Taehyung terdorong keluar bahkan ia sampai terjatuh dan terduduk diatas lantai, saat ia melihat Jungkook akan menutup pintu itu ia langsung bangkit dan menahan pintu itu agar tertutup "Jungkook hiks... jangan begini, kumohon hiks..."

Jungkook semakin kesal saja yang ada ketika Taehyung menahan pintunya seperti saat ini "aku sudah bilang, biarkan aku tidur!" ia kembali mendorong tubuh Taehyung hingga kembali terhempas ke lantai "dan jangan berani-berani kau kembali masuk hanya karena kau tahu apa pass nya"

Air mata Taehyung semakin deras saja, ia tidak pernah berfikir Jungkook akan marah balik padanya. Kini selain hatinya yang sakit, tubuhnya juga cukup sakit. Ditambah lagi pikirannya yang tidak tenang

Ia langsung berusaha bangkit dan menekan tombol untuk menghantarkan suaranya agar terdengar kedalam apartment Jungkook (tau kan yang biasa di pakai tamu, suka ada di film-film buat cek siapa yang ada didepan pintu)

"Jungkook hiks.. sekali lagi maaf, aku akan menunggumu disini sampai kau benar-benar hiks... kembali tenang. Tapi jika memang kau ingin aku pergi, tolong... kunci mobilku didalam dan aku tidak bisa pulang" Ucap Taehyung sambil menahan tangisnya agar berbicara dengan jelas

Didalam sana Jungkook yang mendengar itu langsung menghela nafas, ia mencari kunci mobil Taehyung dan ternyata ada di atas meja makan

Ia segera berjalan kembali menuju pintu luar dan membukakan pintu itu

Taehyung langsung berdiri dihadapan pintu saat mendengar pintu itu akan terbuka, baru saja ia akan tersenyum ketika Jungkook kembali namun tidak jadi karena....

Jungkook melempar kunci mobilnya dan mengenai wajahnya, ia langsung menutup matanya reflek dan membiarkan kuncinya jatuh ke lantai

Tanpa berkata apa-apa lagi Jungkook langsung kembali masuk kedalam dan Taehyung rasa Jungkook membanting pintu itu

Sambil mengaduh, Taehyung membungkuk untuk mengambil kunci mobilnya. Air matanya menetes ke kakinya saat ia membungkuk

Ia meremat kunci mobil itu sambil menahan tangisnya agar tidak bersuara, ia langsung mengusap air matanya dan memandangi pintu apartment Jungkook

Taehyung menghela nafas dan berusaha kuat, ia berjalan menuju keluar. Saat sampai di dalam mobil ia kembali menenangkan pikirannya agar ia bisa selamat saat berkendara nanti

Setelah dirasa cukup tenang, ia mulai menyalakan mobilnya dan melirik jam tangan pemberian adiknya itu. Waktu sudah jam 12 malam, jalanan mungkin akan sepi

Ia mulai memajukan mobilnya dengan pelan, selama diperjalanan air matanya terus mengalir membuatnya harus menyekanya setiap kali membuat penglihatannya buram

Ia takut sekali berkendara dalam keadaan seperti ini, namun ia tidak bisa diam saja dijalanan. Ia harus segera sampai dirumahnya





















































Dan untung saja tidak terjadi apa-apa dijalan, Taehyung kini sudah sampai di rumah dan segera memarkirkan mobilnya didepan rumah

Ia tidak ada waktu untuk memasukkan mobilnya ke dalam garasi, ia tidak peduli apa-apa lagi. Sekarang ia langsung berlari masuk dalam rumah dan segera masuk kedalam kamar

Ia tidak punya sandaran lagi, ia ingin sekali menceritakan ini semua tapi pada siapa?. Mingyu? tidak.. ia tidak ingin merusak pertemanannya dengan Jungkook, Taeyong? ia tidak bisa juga karena temannya itu menyukai jaehyun yang notabene teman dekat Jungkook

Dan ia tidak mungkin bilang pada teman bekerjanya, yoongi, hoseok, seokjin apalagi Jimin. Ia tidak mau nama Jungkook jadi jelek

Ia juga tidak mungkin bercerita pada Baekhyun atau Chanyeol, ini akan memperparah keadaan

Hal itu membuatnya menangis, ia mulai menenggelamkan wajahnya pada bantal ketika tangisannya mulai bersuara

Ia tidak bisa lagi memiliki Jungkook karena dari awal Jungkook bukanlah miliknya, ia masih ingat bahwa Jungkook hanya ingin FWB saja dan ia kira ia sedang menjalin hubungan dengan Jungkook

Ia sangat senang sehingga terlena dan lupa bahwa dirinya tidak pernah jadian dengan Jungkook, ya... Jungkook tidak pernah mengatakan kalau ia meminta Taehyung untuk menjadi kekasihnya

kapan? tidak pernah















































to be continued, cingtah

nah, abis ini kalian bakal kesel parah sama Jungkook
yakin dah

wkwkwk

yaudah,

see you next chapter<3

Brutal (KookV) End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang