part 2 - ketika sawo berubah jadi coklat

196 49 24
                                    

Menjalani rutunitasku menjadi Mahasiswa baru jujur membuatku sering mengeluh, kehidupan di SMA dan di Universitas sangatlah berbeda aku belum terbiasa dengan semua ini, tanpa adanya mereka yang biasanya selalu mensupport aku, aku kangen suasana Jakarta, Aku kangen mama dan kangen sahabatku Alya. Mungkin yang membuatku sering mengeluh karna aku belum terbiasa dengan suasana Jogja di tempat baru yang pastinya banyak perbedaan dengan kehidupan Jakarta.

Sudah sebulan aku menjadi Mahasiswa baru di Dinamis Bangsa dan aku hanya memiliki Adella yang menemaniku menjalani hidup di Jogja, Adella baik banget kalo bukan karna Adella aku gak tau sebulan ini bisa sebosan apa di Jogja.

Aku dan Adella sedang menikmati jam istirahat makan siang di kantin.

"nay lihat deh cewe itu" Adella menunjuk ke arah gerombolan cewe yang kelihatan dari gayanya sih keren "cewe kulit putih yang rambutnya bob sebahu itu pacarnya ka Dimas"

"dimas mana?"

Adella menghela napasnya "baru sebulan kuliah disini gak buat kamu jadi amnesia kan nay?" sambil terus melihatku dengan tajam "ituloh ka Dimas yang waktu ospek, si Sawo mateng. Emmmm Cantik banget yaa cewenya" terpana dan terus memuji cewe itu.

"biasa aja" jawabku langsung.

"males deh ngomong sama kamu gak ekspresif" Adella terlihat kesal dan melanjutkan makan.

"lagian emang biasa aja" jawabanku membuat adella semakin males berbicara denganku. "delaaaa" ujarku dan tidak ada respon darinya. "dihh ngambek, sok imut lo del" ledekanku sambil mencubit pipinya yang tembem.

"sakit nayaaa!!" sambil melepaskan tanganku dari pipinya.

"yaudah deh biar dedek Dela gak ngambek ntar sore kaka Naya traktir bakso"

"bakso mulu BOSEN!!" aku langsung memajukan bibi bawahku kedepan mendengar jawaban Adella. "aku tau kamu lagi bokek udah tenang aja gak bakal minta macem-macem kok, dedek dela Cuma minta kaka Naya harus main kerumah dedek Dela yang imut ini bahkan kalo bisa nginep".

"oke"

"beneran ya malam ini? Oo makasih kaka Naya yang cantik dan baik hati" ujar Adella sambil memelukku.

Sudah tidak heran lagi dengan perlakuan temanku itu padahal baru sebulan dekat tapi aku merasa nyaman berteman dengan Adella. aku melepaskan pelukannya "monmaap dede dela gak nanti malem juga, nanti yaa lain hari aku janji!"

"hmm woghey". Dan kami melanjutkan makan siang.

Kemudian datanglah segerombolan laki-laki keren duduk pas disebelah meja kami. Dan Adella dengan kelakuannya hmmm

"omg ka Dimas!!" Adella si ekspresif.

temanku yang sedikit lebay ini langsung menyapa dengan baik hatinya "hay ka Dimas" melambaikan tangannya ke arah perkumpulan laki-laki itu.

"ka dimas ingat aku gak?" mendengar pertanyaan polos Adella kepada Dimas membuatku malu dan langsung membuang pandanganku. Dan terlihat dari ekspresi Dimas bingung "kalo gak ingat juga gak papa kak, biar aku yang ingatin" ujar Adella sambil tertawa kecil. "aku Adella kak temennya ini Naya" Adella langsung mengarahkan wajahku ke arah Dimas dan teman-temannya.

"oo si Sapi dim" ledekan teman-temannya kepada Dimas. "adek gemesnya dimas ni waktu ospek cihuyyyy"

Dan si SAWO cowok sok ganteng itu memilih diam tidak mengeluarkan satu katapun dari mulutnya setelah perkenalan Adella yang membuatku malu dihadapan dia dan teman-temannya. Aku langsung menarik Adella pergi dari tempat itu tidak bisa aku bayangkan kalo sampai Adella dengan kepolosannya akan membuat pipiku semakin memerah lagi.

RUANG KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang