Part 6 - Salah orang?

131 20 7
                                    


Cinta pertama!!

Apa yang kalian pikirkan tentang cinta pertama? Ntah lah tidak bisa kugambarkan bagaimana perasaan bahagia didalam hatiku saat ini, perasaan bahagia yang datang begitu saja. Sejujurnya aku tidak pernah mengutamakan cinta dalam hidupku, mungkin karna latar belakang keluargaku yang tidak didasari dan dibangun oleh cinta. Tapi mas Gio dengan begitu mudahnya membuatku bahagia apa ini yang disebut dengan cinta.

Tring!!

Ku temukan lagi teks dari kak Dimas di ponselku "pasti lagi mikirin aku kan" sungguh membingungkan. Aku bingung kenapa dia terus mengirim pesan padaku padahal aku sendiri tidak merespon.

***

Aku sedang bersiap-siap untuk berangkat kekampus sibuk dengan berdandan tidak bisa ku pikirkan bagaimana hari ini jika aku bertemu Mas Gio di kampus, emm mungkin aku akan seperti anak SMP yang betemu gebetan didepan kelas malu-malu gitu wkwk.

Tiba-tiba lagi dan lagi pesan dari Kak Dimas masuk diponselku "Naya jam istirahat makan siang ketemu dikantin ya J" aku mendesis mulai kesal pada Dimas ada apasih dengan si Sawo itu dan aku berniat untuk memenuhi permintaannya itu nanti siang, aku juga ingin menjelaskan bahwa saat ini aku dan kak Gio sedang dekat, siapa tau dengan itu si Sawo tidak terus mengirimku pesan lagi.

Pandanganku terus mencari dimana keberadaan kak Dimas dikantin dan akhirnya ku temukan dia bersama temen-temennya dan langsung menyampiri kak Dimas.

"kak Dimas"

"Naya, ngapain kesini?"

"loh kan kakak yang ajak aku ketemuan dikantin"

"haa? Gimana-gimana aku ngajak kamu ketemuan?" Terlihat kami berdua berada didalam keadaan yang membingungkan, kenapa sih si sawo ini seolah-olah tidak tau hal itu geram banget rasanya.

"lah gimana sih Dim mas lupa mau ketemuan sama dede sapi" ujar temennya sambil ngeledek "uh jangan gengsi Dimas hahaha" ledek temen-temennya lagi pad dimas.

"Naya ada apa sih aku bingung?"

"lah kakak aja bingung gimana aku, ih gak jelas banget ya".

"tapi bener aku gak pernah ngajak kamu ketemuan"

Lalu aku membuka ponselku menunjukan chat-chat kak Dimas selama ini padaku terlihat dari ekspresinya dia bingung aku tidak paham dengan situasi ini. "mau kakak apasih? Gak jelas banget ya gak usah chat-chat aku lagi deh". Dan langsung meninggalkan kak Dimas dan temen-temennya. baru membalikan badan dan berjalan satu langkah handphoneku bordering panggilan masuk dari kak Dimas dan aku semakin kesel dan berbalik kearah Dimas yang masih berdiri kaku dibelakangku ku lihat dia sama sekali tidak memegang handphone, ku perhatikan lagi dan bertanya kenapa bisa dia menelpon ku perhatikan temen-temennya satu persatu dan mereka juga masih bingung memperhatikanku.

Dimas langsung menyampiriku "kenapa?". Aku hanya bisa diam dan bingung harus apa, Dimas memperhatikan Handphoneku "coba angkat aja biar kita tau siapa dia sebenarnya".

"halo"

"kok lama angkatnya Nay, kamu dimana?" aku shok mendengar itu adalah suara mas Gio.

"e e aku di kantin mas" jawabku gelagapan,

"aku juga Dikantin, oo itu kamu" dan telponnya langsung dimatikan.

Aku hanya bisa terdiam malu pake banget selama ini udah mengiri itu si sawo, dan parahnya aku sampai bertingkah seperti tadi. Bagaimana cara menjelaskannya pada Dimas dan teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUANG KENANGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang