[R] Sudah dua jam dia berdiri di depan kamarku. Mengetuk setiap lima menit sekali. Tidak menyerah, bahkan setelah aku meneriakinya berkali-kali.
Ini konyol. Aku juga tidak paham kenapa aku marah padanya. Sebenarnya, aku tidak marah, tidak benci juga. Tapi, aku tidak ingin bicara padanya. Ini membingungkan, sekaligus mengesalkan.
***
[L] Rosie keluar dari kamarnya setelah dua jam.
Daripada luluh, kukira dia semakin kesal padaku— yang mengetuk pintu kamarnya setiap lima menit sekali selama dua jam.
Kami berada di ruang musik sekarang. Rosie menyeret tanganku ke sini. Ruangan ini kedap suara. Mungkin dia mau berteriak-teriak? Apa dalam pembicaraan ini itu perlu?
***
“Ingin bicara apa, Li?”
“Kamu menjauh,” ucapnya sembari menunduk.
“Maaf. Aku sedang ada masalah.”
“Apa masalahnya melibatkan ku? Melibatkan orang tua kita?” Lalisa bertanya dengan suara amat pelan.
“Jika iya, aku sudah mendengar semuanya.”
Roseanne, yang sejak tadi berusaha keras untuk tidak menatap ke arah Lalisa, kini menatap Lalisa dalam.
“Kamu membenciku?”
“T- tidak. Kita sahabat. Aku menyayangimu.”
“Kamu menjauh. Dan itu sangat menggangguku.” Di sana, suara Lalisa bergetar.
“M- maaf”
Lalisa menggeleng. Dia tidak perlu ucapan maaf. “Kamu sungguh tidak membenciku?”
“Aku hanya sedikit kesal.”
“Padaku?”
Roseanne menggeleng. “Pada papa.”
![](https://img.wattpad.com/cover/286308553-288-k881607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
(almost) RUINED
Novela JuvenilRosie and I are best friends. Always have been and always will be- Lisa Coba aja mampir dulu, siapa tau suka. just a fiction :) be kind juseyo🙇♀️ |Written in Indonesian |Genre: friendship, family |Main character: Chaelisa pertama kali ditulis: 20...