AIM-4.

4.6K 477 7
                                    


_________

HAPPY READING.
_________

" OMG HELLO, GANTENG  BANGET!! "

Dhifa menutup kedua telinganya kaget saat mendengar pekikan eliza, dhifa menatap kesal sepupu nya itu.

" Liza bisa gak suara toa nya di ganti ? "

Eliza menunjukkan cengiran nya " hehehe, gue terlalu terkejut waktu liat ada pangeran tampan di depan lo "

" Maaf dhifa saya harus segera pulang dan tolong sampaikan salam umi saya untuk bunda kamu " ujar fiqri mengalihkan perhatian dhifa dari eliza ke dirinya.

" Emm, ya udah makasih ya kak kue nya. " Jawab dhifa.

Fiqri mengangguk kecil " saya permisi dulu assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh " jawab dhifa, sedangkan eliza masih tak bergeming seraya meneliti fiqri dari atas sampai bawah.

Melihat mobil fiqri yang sudah menjauh, dhifa mengajak eliza untuk kembali masuk ke dalam rumah.

" Menurut gue itu cowok tadi suka sama lo fa " ujar eliza.

" Udah ih, semuanya kamu bilang suka. Besok kalau ada orang gila ngedeketin, kamu bilang suka juga "

" Ye bu ustadzah sensi amat lu hari ini " eliza duduk di sebelah mia yang masih duduk manis di atas karpet bulu yang ada di depan tv.

Mata eliza memicing kala melihat reno keluar dari kamar dengan pakaian rapih.

" Weish, sore-sore gini pak dosen udah rapih aja ya " ucap eliza menghentikan langkah reno yang hendak ke dapur.

Reno menaikkan satu alisnya dan tak lupa wajah datar nya, " masalah ? "

" Santai dong pak, ngomong-ngomong pak dosen ganteng ya kalau pake baju putih gitu "

Reno menatap heran eliza, sudah jelas ia memakai baju hitam tapi mengapa eliza mengatakan ia memakai baju putih ? apakah eliza buta warna? Pikir reno dengan alis saling bertautan.

" Heh minyak jelantah, Lo buta apa gimana? Jelas jelas pak reno pake baju hitam gitu " mia yang kesal pun menoyor kening eliza hingga gadis itu sedikit terhuyung.

" Iya gue buta, soalnya cinta kan buta " jawab eliza tersenyum senyum.

Reno segera melenggang pergi tanpa memperdulikan kedua gadis yang masih adu mulut itu, namun perlu kalian ketahui jika reno kini sudah tak bisa lagi menahan senyum nya.

" Kak reno kenapa senyum senyum gitu? kak reno sakit ? " tanya dhifa bergidik ngeri melihat reno yang tersenyum senyum sendiri.

" Nggak, tadi ada video lucu jadi kakak senyum senyum " jawab reno berbohong.

Dhifa mengangguk angguk percaya dan melenggang pergi dari dapur. ia menghampiri eliza dan mia seraya membawa sepiring puding dan tiga gelas es jeruk.

" Nah gini kek, dari tadi gue nunggu lo peka terus ngehidangin makanan gitu. Lumutam dulu tenggorokan gue nunggu lo ngasih minum " eliza segera mengambil minum yang dhifa bawa.

" Sejak kapan tenggorokan bisa lumutan goblok "

" Lo-- "

" Udah diem!, sehabis ini cepet bersih bersih di kamar aku terus siap-siap untuk ke masjid. sehabis magrib nanti  bakal ada kajian di sana "

" IYA USTADZAH "

🌼.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
🌼

AKU IMAM MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang