AIM-1.

7.6K 672 8
                                    

HAPPY READING.

--------

Sekitar pukul 13.45 WIB fiqri baru menyelesaikan rapat nya, ia berjalan cepat meninggalkan asisten nya yang tengah menerima telepon dari sang anak.

Sekarang yang ada di pikiran fiqri adalah sholat dzuhur terlebih dahulu baru istirahat.

" Pak sebentar lagi ada meeting bersama dengan petinggi perusahaan " ujar riski membuat lankah fiqri terhenti.

" Kamu urus saja dulu, saya sholat dzuhur dulu. " Jawab fiqri melanjutkan langkah nya kembali.

" Baik pak "

Selepas melaksanakan sholat dzuhur di dalam ruangan pribadi nya, fiqri memilih untuk istirahat sejenak dan memejamkan matanya guna mengusir lelah.

Sekitar beberapa menit kemudian riski memanggil bos nya tersebut untuk melakukan meeting bersama, cukup lama berada di dalam ruang rapat membuat fiqri merasa kesal.

" Apa masih ada meeting lagi setelah ini? " tanya fiqri dengan raut wajah datarnya.

" Tidak pak, jadwal bapak hari ini sudah habis dan untuk besok hanya perlu mendatangi beberapa berkas saja " jawab riski seraya melihat jadwal bos nya itu.

Fiqri bernafas lega karena besok ia bisa di rumah saja pikir nya " kamu antar saja berkas nya ke rumah, besok saya tidak ke kantor "

Riski mengangguk paham " baik, pak "

" Saya pulang dulu dan tolong ingatkan jangan ada yang berani masuk ke ruangan saya "

Setelah mengatakan itu fiqri bergegas pulang. sesampainya di rumah fiqri langsung melesat masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

" Alhamdulillah, akhirnya saya bisa istirahat dengan tenang. Kertas kertas ber'uang itu membuat saya lelah "

.
.
.
.

"Assalamu'alaikum, ifa pulang " salam dhifa memasuki rumah nya, gadis itu baru saja pulang kuliah.

" Wa'alaikumussalam, tumben muka nya kusut gitu? kenapa kamu dek? " tanya nadia.

" Gak papa, bund " jawab dhifa mencium punggung tangan nadia, ya dhifa memang memanggil nadia dengan panggilan bunda dan memanggil nevan ayah.

" Hm, gimana sidang nya tadi? reno nemenin kamu kan ? " tanya nadia seraya mengusap puncak kepala dhifa.

Dhifa menyenderkan punggungnya di badan sofa, dengan mata terpejam " kak reno nemenin ifa kok bund, tapi dateng nya pas akhiran "

" Sidang nya juga aman dong, tapi ifa gak lulus tahun depan " lanjut dhifa.

Nadia mengernyit heran " loh? "

" Iya soalnya lulus tahun ini "

Krik krik krik.

Hening tak ada tanggapan dari nadia, dhifa memebuka mata nya melihat nadia yang hanya diam seraya menatap nya malas.

" Gak tau lah, udah sana mandi terus sholat ashar "

Dhifa mendengus kecil " bunda kok gak ketawa sih? "

" Emang nya apa yang harus bunda ketawa'in ? Kamu ngelawak ? atau lagi komedi ? Perasaan kamu dari tadi diem aja " nadia menatap malas dhifa yang terlihat kesal.

AKU IMAM MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang