AIM-5.

5.5K 527 12
                                    

HAPPY READING.
___________

" Dhifa "

Merasa dirinya di panggil pun membuat dhifa menoleh ke arah belakang, dhifa agak terkejut karena orang yang memanggil nya adalah fiqri.

" I-iya kak, kenapa ? " tanya dhifa  gugup dan entah apa yang membuat nya gugup ia pun tak tau.

" Eh kita duluan ya fa " ujar mia hendak menarik tangan eliza, namun terhenti saat mendengar penuturan fiqri.

" Kalian berdua tetap di sini, saya tidak mau terjadi fitnah nantinya dan tolong tetap disini " fiqri mendongak sebentar lalu kembali menunduk.

" Dhifa, besok saya dan keluarga saya akan datang ke rumah kamu. saya akan mengkhitbah kamu dan untuk kamu menerima nya atau tidak itu urusan belakangan, hanya itu saja yang ingin saya katakan saya permisi dulu assalamu'alaikum " jelas fiqri, setelah mengatakan itu fiqri melangkah pergi meninggalkan ketiga gadis yang mesih terdiam di tempatnya.

Fiqri bukan menanyakan apakah ia boleh datang kerumah dhifa, ia justru membuat pernyataan jika ia akan datang kerumah gadis itu besok. sungguh lelaki idaman yang suka gerak cepat dalam suatu hal serius.

" Gue gak percaya, baru kali ini gue liat laki-laki ngebuat pernyataan tanpa bertanya dulu "  celetuk Mia geleng geleng kepala.

" Gentleman banget gak sih dia? gue baru kali ini liat cowok wp di real life " sahut eliza menyadarkan dhifa dari lamunannya.

" Ayo pulang " ajak dhifa yang di angguki oleh keduanya.

" Fa Lo gak bereaksi apa apa gitu? Terkejut kek gitu atau speechless gitu " tanya mia memicingkan matanya.

" Ifa gak mau bahas itu di sini, udah ayo cepet jalan nya "

" Ye bukan nya seneng mau di lamar orang, lu malah tambah sensi "

Sesampainya di rumah mereka segera masuk ke dalam kamar dhifa, sedangkan di lantai bawah tepat nya di ruang tamu nadia bertanya tanya kenapa dhifa hanya diam saja sejak pulang dari masjid.

" Liza, ifa kenapa ? " tanya nevan yang melihat eliza menuruni anak tangga.

" Dhifa gak kenapa-napa om, tapi kemungkinan dia masih keget dan gak percaya aja " jawab eliza semakin membuat bingung nevan dan nadia.

" Mungkin ifa kaget karena besok fiqri mau khitbah dia, tadi fiqri sempat izin reno sebelum dia bilang ke ifa " sahut reno tanpa mengalihkan perhatian nya dari laptop.

Eliza nampak terkejut mendengar penuturan reno, dari mana laki-laki itu tau jika dhifa akan di khitbah oleh laki-laki bernama fiqri itu? pikir eliza.

Sedangkan nevan dan nadia sudah tersenyum senyum sendiri, " kaya nya kita gak perlu guna'in rencana itu lagi buat nyata'in mereka ya bund "

" Iya bener banget kamu mas " jawab nadia antusias.

Reno dan eliza menatap heran kedua pada paruh baya itu " ayah sama bunda kenapa ? "

" Liza permisi dulu om, tante " eliza segera pergi ke dapur untuk mengambil air minum.

" Kepo kamu kak "

AKU IMAM MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang