Bagian 10

1.7K 280 53
                                    

❪ LUKISAN ❫

DAY - 4

(Note) ini panjang banget, hati-hati bosen.


"Ayok bangun, sudah pagi, kau harus pergi ke sekolah!!" teriak Heeseung sembari mengguncangkan tubuh Riki.

"Bentar lagi, 2 jam lagi," balas Riki yang kembali memejamkan matanya.

Heeseung menghela nafas nya, gemas dengan kemalasan Riki saking gemasnya Heeseung sampai menarik bantal beserta selimut Riki.

Riki yang merasa bantal dan selimut nya hilang langsung bangun dari tidur nyenyak nya. Ia menatap kaget ke bantal dan selimut nya yang sudah berada di kedua tangan Heeseung.

"Sekarang berani ya sama gua."

"Tentu saja, aku kan pacar mu bukan lagi asisten mu."

Benar juga, sekarang status Heeseung kan pacarnya bukan lagi babu yang bisa dia perintah seenaknya.

"Cepatlah mandi, nanti kau telat ke sekolah."

"Iya iya bawel" Riki berdiri dari kasur nya dengan malas dan terpaksa lalu berjalan memasuki kamar mandi.

❪ LUKISAN ❫

Riki sudah menyelesaikan mandi nya, dia keluar dan di buat terkejut oleh Heeseung yang membereskan buku-bukunya bahkan menyiapkan seragamnya.

"Heh lu ngapain bego, gua bukan anak kecil lagi yang semuanya harus di siapin, gua bisa nyiapin sendiri."

"Aku hanya melatih diri ku sebagai suami yang baik, bagaimana aku sudah cocok kan menjadi suami mu?"

Pertanyaan macam apa ini? bisa-bisa nya Heeseung menanyakan hal yang membuat jantung Riki berdegup kencang.

"Gak! Lo belom cocok!" Riki mengambil paksa seragam dan tasnya dari tangan Heeseung.

Heeseung menundukkan kepalanya dia kecewa dengan dirinya sendiri karena belum bisa menjadi suami yang baik untuk Riki.

Padahal tadi dia hanya bercanda, Riki mana tau jika Heeseung akan menganggapnya dengan serius.

"Canda elah, lo udah cocok jadi suami gua."

"Benarkah? Kalo begitu bisakah aku ikut dengan mu ke sekolah?"

"Ke sekolah? ngapain njir?"

"Aku ingin menjaga mu, aku tidak ingin anak-anak nakal waktu itu melukai mu lagi" Sebenarnya ada maksud lain dari perkataan Heeseung, sebenarnya dia ingin ikut ke sekolah karena tidak ingin berada jauh dari Riki dan ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan Riki.

"Yaudah iya boleh" Heeseung tersenyum mendengar jawaban Riki, saking senang nya Heeseung sampai memeluk riki dan mencium pipi Riki berkali-kali. sementara Riki dia hanya bisa pasrah mendapat perlakuan seperti itu dari Heeseung.

❪ LUKISAN ❫

"Apa aku di sini hanya untuk melihat mu berbicara dengan orang lain?" tanya Heeseung kepada Riki yang sibuk berbicara dengan Junghwan bahkan dia di abaikan.

Riki tidak menjawab pertanyaan Heeseung dia malah mengabaikan Heeseung dan fokus bergibah bersama Junghwan.

Ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi, bukan ini yang Heeseung inginkan yang dia inginkan hanyalah menghabiskan waktu bersama Riki, hanya berdua saja tanpa adanya Junghwan.

"Eh iya gua ke toilet dulu ya, entar lanjut gibah," ujar Junghwan yang langsung di angguki oleh Riki.

Setelah Junghwan keluar dari kelas, riki segera melirik Heeseung yang wajahnya sangat murung dan kusam.

lukisan ★ heeki✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang