Bagian 11

1.6K 267 11
                                    

❪ LUKISAN ❫

Riki pulang ke rumah lebih awal karena kejadian di kantin tadi pelajaran jadi di percepat dan selama pelajaran Riki tidak fokus dia terus memikirkan Heeseung.

Semenjak Riki pulang dari sekolah ia tidak melihat Heeseung sama sekali, bahkan di kamar pun Heeseung juga tidak ada apa lagi di dalam lukisan. Lukisannya kosong tidak ada Heeseung di dalam sana.

Sekarang Riki bingung ingin mencari Heeseung kemana lagi, apa mungkin dia tunggu saja sampai heeseung kembali?

Baiklah Riki tunggu saja sembari mengerjakan pr nya.

❪ LUKISAN ❫

5 jam berlalu, Heeseung tak kunjung pulang bahkan langit sudah mulai gelap, sekarang Riki semakin khawatir dengan Heeseung.

Ingin sekali Riki pergi keluar mencari Heeseung namun sayangnya sang ibu tidak mengizinkan Riki pergi keluar malam-malam sendirian seperti ini, alasan nya karena takut Riki di culik seperti dulu.

Akhirnya Riki pasrah dan berakhir menunggu Heeseung lagi.

❪ LUKISAN ❫

Pukul 01.00 Heeseung kembali ke kamar, ia melihat riki yang tertidur dengan kepala yang tergeletak di meja belajarnya, Heeseung kasihan dengan posisi tidur Riki yang tampak tidak nyaman jadi dia langsung mengangkat Riki dan menidurkan Riki di kasur.

Ia menyelimuti Riki, mematikan lampu kamar Riki kemudian membereskan buku-buku Riki yang berantakan di meja.

Saat membereskan buku tak sengaja Heeseung menyenggol sebuah kalender, Heeseung mengambil kalender yang sempat jatuh itu lalu meletakkan kembali ke meja.

Namun di kalender tersebut ada tanggal yang di tandai dengan spidol merah, karena gelap dan dan susah melihat ia pun menyalakan lampu yang ada di meja belajar Riki.

Karena sudah terang heeseung pun bisa membaca tulisan yang ada di kalender tersebut, tertulis happy riki day pada tanggal 9 Desember hari Minggu.

"Apa itu hari ulang tahun nya?" Heeseung mencari tanggal berapa sekarang dan ternyata sekarang tanggal 6. berarti ulang tahun riki tinggal 3 hari.

"Apa ini? kenapa hari ulang tahunnya bertepatan dengan hari kepergian ku?" Heeseung kesal di campur bingung, kenapa Riki harus berulang tahun di hari kepergian nya namun apa pun yang terjadi Heeseung harus bisa merayakannya bersama Riki.

❪ LUKISAN ❫

DAY - 3


Pagi nya Riki terbangun, dengan malas ia membuka matanya yang masih mengantuk. Saat kedua matanya itu terbuka ia melihat wajah Heeseung yang sangat dekat dengan wajahnya.

Riki pun terkejut dan terjungkal dari kasur sampai menghasilkan suara keras yang membuat Heeseung terbangun dari tidurnya.

"Apa kau baik-baik saja? kenapa kau tidur di bawah bukannya di atas?" Heeseung panik dan segera menghampiri Riki yang terduduk dan meringis di lantai.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Heeseung tapi Riki hanya diam dan menatap Heeseung.

BAKK BUKK BAKK BUKK

Heeseung di pukuli oleh Riki menggunakan bantal dengan brutal, Heeseung yang di pukuli hanya bisa pasrah menerima nasibnya.

"LU DARI MANA AJA HAH?!! KENAPA BARU PULANG!!" omel Riki yang masih setia memukuli Heeseung dengan bantal.

"A-aku akan memberitahu mu tapi berhentilah memukuli ku."

Riki langsung berhenti memukuli Heeseung dan siap mendengarkan jawaban dari Heeseung.

"Apa kau marah?"

"YA IYALAH LU KIRA GUA GAK MARAH!!!"

"Baiklah aku mengerti, berhentilah memarahi ku," ujar Heeseung namun Riki masih marah dan kesal dengan Heeseung.

"Lu kemaren pergi kemana?"

"Aku tidak kemana-mana aku hanya memenangkan diri di taman."

"Boong kan lu."

"Aku tidak berbohong, aku bersumpah."

"Btw apa gak ada kelemahan buat ngalahin roh jahat di tubuh lu?" tanya Riki namun Heeseung hanya diam dan tidak menjawab jadi Riki mengira jika roh jahat tersebut memang tidak memiliki kelemahan makanya Heeseung tidak menjawab.

"Kayaknya gak ada ya, sorry nanyain itu."

"Ada."

"Apaan tuh?"

"Roh jahat tersebut takut pada darah."

"Serius? setan mana yang takut sama darah?"

"Tapi memang itu kelemahan nya, apa kau tidak percaya?"

"Sedikit sih."

"Omong-omong apa hadiah yang kau inginkan."

"hah?"

"Ulang tahun mu sebentar lagi, aku harus memberimu hadiah."

"Lu ngeliat kalender ya?"

"Iya, memang nya kenapa?"

"Ya gapapa sih."

"Cepat sebutkan hadiah yang kau inginkan."

"Sebenernya gua pengen ke sungai yang ada di deket rumah kita bareng elu, tapi karna ulang tahun gua barengan sama kepergian elu, jadi kayaknya gak bisa."

Tiba-tiba heeseung memegang telapak tangan Riki "kita masih punya banyak waktu, akan ku tepati janji ku untuk membawa mu ke sungai itu."

"Serius? lu janji?"

"Janji."

Riki tersenyum bahagia lalu memeluk Heeseung, heeseung pun membalas pelukan Riki dan sesekali mengelus rambut Riki.

"Tunggu kau tidak bersekolah hari ini?"

"Sekarang tanggal merah jadi gua libur."

"Benarkah?" Riki mengangguk.

"Kalo begitu kita bisa menghabiskan waktu bersama-sama, kau ingin pergi kemana?"

Riki melepas pelukan nya lalu memikirkan tempat yang indah untuk di kunjungi "kemana aja asalkan seru."

"Bagaimana jika ke Swiss?"

"Swiss? ngapain njir jauh amat di sini-sini aja napa."

"Ayolah, pasti akan seru."

"Itu kejauhan ya njem, di korea aja napa."

"Akan ku belikan apa saja, bagaimana kau mau?"

Riki berpikir sejenak mendengar tawaran dari Heeseung "oke ayok ke sana."

"Bagus, ayok kita pergi sekarang."

Heeseung menarik tangan Riki, lalu membawa Riki keluar dari kamar dan tentu saat keluar dari kamar mereka sudah sampai di swiss.

─── 〔 𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆 〕 ───

Happy new year guys

lukisan ★ heeki✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang