( 1461 words )
Hari berangkat Jane ...
"Aku benar-benar akan merindukan mu Jane .."
Rosé memeluk erat Jane, sesuatu meluncur dari sudut matanya.
"Aku juga. Tolong jaga ibu, dia jarang sekali makan akhir-akhir ini."
"Ya, tentu."
"Aku pergi .. jaga dirimu. Jeon, tolong jaga dia yaa.."
"Tentu Jane. Jika ada waktu nanti jangan lupa hadir di pernikahan kami." Canda Jeon
"Yak aisshh!!" Decak Rosé
Ketiga nya tertawa bersama.
"Ya ampun kalian ini. Ya sudah, aku pergi ya .. "
Jane menenteng kopernya dan berjalan menjauh. Rosé menatap kepergian Jane dengan tidak rela hati namun mau bagaimana lagi? Itu sudah menjadi keputusan Jane dan Rosé tidak bisa apa-apa lagi.
Setelah mengantar Jane keduanya pun memutuskan untuk langsung pulang saja, kendati hari mulai sore.
"Oh ya ampun! Aku baru ingat sesuatu, bahan makanan di kulkas kita sudah habis !"
"Sungguh? Kalau begitu kita kembali ke Supermarket dulu, tidak masalah kan?"
"Tidak sama sekali. Aku yang salah, aku melupakan nya.."
"Tidak apa-apa, "
Jeon memutar setir dan mengendarai mobilnya menuju Supermarket. Setelah sampai keduanya langsung turun dan memasuki Supermarket, berbelanja beberapa kebutuhan makanan dan alat-alat dapur yang sudah harus diganti. Tiba-tiba Jeon menerima telpon dari seseorang saat keduanya sudah sampai ke kasir.
"Rosé, pakai ini dulu, kodenya tanggal bulan dan tahun lahirmu. Aku harus kedepan untuk mengangkat telpon" ujar Jeon menyodorkan kartunya
"Eum baiklah .."
Jeon pergi dan mengangkat telpon nya, tidak lama kemudian Rosé sudah selesai namun Jeon belum kunjung kembali, Rosé pun memilih untuk menghampiri Jeon saja.
"Aku bilang gugurkan Lalisa!!!"
"Jeon ini anak mu! "
"Lalisa aku akan-"
"Apa? Aku akan melaporkan mu pada ayah !!"
"Lalisa hentikan!!"
"Aku tidak peduli! Temui aku hari Sabtu di tempat biasa kita bertemu, jangan bawa siapapun bersama mu! Jika kau tidak datang, aku pastikan ibu dan ayah mu akan bangkrut dan hidup melarat di pinggir jalan."
TUT!
Telepon dimatikan. Jeon meremat surai nya kesal, andaikan Lalisa laki-laki, mungkin ia akan menghampiri nya dan melayangkan pukulan bertubi-tubi.
Jeon menoleh dan terkejut mendapati Rosé yang berdiri tak jauh darinya dengan senyum getir.
"R - rosé?"
"Jeon .. Maaf."
Rosé berlari pergi dari sana, Jeon tentu saja mengejarnya dan mencoba untuk menjelaskan namun Rosé lebih dahulu pergi menaiki taksi tanpa memperdulikan Jeon yang terus ingin menjelaskan padanya.
"Jeon .. aku kecewa." Gumam Rosé sebelum memejamkan matanya.
Ia pikir Jeon adalah pria baik, pria berhati malaikat yang selalu bersedia berada di samping nya baik suka maupun duka, Rosé bahkan mulai belajar memberikan hatinya pada Jeon, ia bahkan tinggal bersama Jeon, tapi kenyataan pahit itu tentunya menyakiti hatinya meskipun cintanya belum terbilang sebesar itu kepada Jeon, tapi tetap saja. Ada seorang perempuan yang hamil, anak Jeon dan ia ingin Jeon bertanggungjawab hanya saja Jeon mengabaikan nya dan malah dengan teganya menyuruh nya untuk menggugurkan nya, namun di satu sisi, cara mengancam wanita itu tidak main-main, ia akan menghancurkan keluarga Jeon. Setidaknya itu lah yang Rosé pikirkan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Heart🔞 [✓]
Fanfiction🐯🌹🔞 Bagaimana jadinya jika Roseanne seorang gadis yang dingin dan tidak pernah percaya akan cinta bertemu dengan Victor pria tampan dan selalu mendapatkan apapun yang di inginkan, apakah kedua nya akan bersama dalam beberapa ketidaksengajaan yang...