─ 23 ─

2.8K 167 31
                                    

Saat ini Rosé tengah di bujuk oleh Jane dan Seulgi. Pasalnya Rosé ingin belanja keperluan calon bayi kembar nya namun ia ingin agar di temani oleh papa calon bayinya yang tak lain adalah Victor. Rosé terus merengek dan bersembunyi pada ceruk leher Victor, ia bahkan membentak keduanya karena terus memaksa dirinya, sementara Victor bingung harus bagaimana karena ia pun tak bisa meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk.

"Huwaaaa tidak mau! Rosie ingin berbelanja peralatan baby Kim bersama daddy Victor!" Rengek Rosé sebelum menekuk bibirnya, menggemaskan.

"Ya ampun Roseanne Kim! 2 bulan kau melarang suami mu bekerja karena harus mengurusi mu dirumah, sekarang apa lagi? Dia harus menyelesaikan pekerjaan nya Rosé." Tutur Jane

"Iya Rosé, mengertilah .." Timpal Seulgi setuju

Hening sekejap, Rosé menunduk dalam dengan wajah sedih nya.

"Tidak usah berbelanja untuk bayi, Rosie ingin pulang." Lirih Rosé didengar oleh ketiga nya.

Rosé berdiri dari pangkuan Victor, ia menyeka airmata nya dan berjalan pelan menuju pintu keluar ruangan Victor, Jane dan Seulgi mencoba untuk membantunya namun di tepis nya dengan kasar.

"Baby .." Panggil Victor

Rosé tak menjawab namun ia berbalik menghadap Victor.

"2 jam cukup kan?"

Wajah Rosé yang murung berubah sumringah, seperti anak kecil yang mendapat mainan ia mengangguk lucu membuat poni nya ikut bergerak. Jane dan Seulgi yang melihatnya merasa iba kepada Victor, namun mereka mengerti jika sejak kehamilan Rosé, wanita itu menjadi sangat manja, cemburuan, cengeng, moodyan, dan posesif sekali pada Victor.

Victor dan Rosé pergi, melupakan Seulgi dan Jane yang masih berada didalam ruangan itu.

" Dia menjadi sangat menggemaskan seperti bayi besar.." Ujar Seulgi

"Tapi menjadi 2x lipat menyebalkan dan menjengkelkan."

Seulgi menyunggingkan senyum menyindir, "Menyebalkan seperti itu tapi kau masih mencintai nya sampai sekarang berbadan tiga, benar kan?"

Pipi Jane merona, sayang sekali ucapan Seulgi benar dan tepat sasaran, Jane tidak dapat menepis hal itu karena memang benar, hatinya masih menginginkan Rosé, bahkan ia tidak berniat membuka hati lagi meski beribu pria menginginkan nya.

"Sudahlah, ayo kita pulang, bukan kah Jimin tadi menelpon mu?"

"Ya, pria brengsek itu merindukan bayinya."

Seulgi pun tengah mengandung, kandungan nya berjalan 4 bulan, Jimin dan Seulgi sangat bahagia menerima kenyataan bahwa mereka akan menjadi ibu dan ayah.

"Brengsek seperti itu dia suami mu." Seru Jane menyindir

🍃🍃🍃

Rosé dan Victor memarkir mobil didepan sebuah tempat perbelanjaan khusus untuk bayi. Rosé terlihat sangat bersemangat, ia bahkan sudah mengatur apa saja yang akan ia beli nantinya.

"Ayo turun."

Keduanya turun, Victor menghampiri Rosé dan merapikan mantel coklat beruang yang di kenakan oleh istrinya itu, sementara Rosé hanya sibuk memakan es krim yang dibeli oleh Victor tadi, awalnya Victor menolak karena sekarang tengah musim dingin tapi Rosé merengek dan merajuk lagi, mau tak mau Victor pun menghadapi antrian panjang di kedai es krim demi bayi besar kesayangan nya itu.

"Daddyyy, es klim nya habissss~"

Rosé mengembungkan pipinya seperti gelembung, Victor mencoba menahan diri agar tidak mencubit pipi bulat itu dan membuat istrinya merajuk lagi.

Cold Heart🔞 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang