Ia tertawa pelan satu tangan berhasil lolos nggak apa apa sakit sedikit yang penting ia kabur sejauh jauhnya dari kelelawar dan anak dajjal ia menarik tangan satunya keluar dari borgol nggak sia sia punya badan kurus, buru buru melepaskan ikatan pada kakinya dan mencoba membuka pintu itu terkunci dari luar ia memaki dalam hati.
Sekarang jendela terbuka diluar sangat gelap dan ia baru sadar ia disekap dilantai dua mau tidak mau lewat jendela ia sudah bertekad mau kabur, hati hati ia meniti hingga ia menemukan tempat aman untuk melompat.
Joker berlari sambil berjingkat kakinya keseleo saat melompat ditambah ia tidak menggunakan alas kaki apapun entah kemana mereka menyimpannya, ia bersandar dengan nafas terengah engah.
"Aku sudah jarang olah raga, sial"
Ujarnya sendiri ia butuh istirahat sebelum lanjut berlari bila perlu menumpang tanpa make up mana mungkin orang tahu ia Joker biang rusuh Gotham, mobil mewah berhenti saat ia mengacungkan jempolnya untuk tumpangan hingga ia melihat Wayne keluar dari mobil.
"Oh sial"
"Kau mau pergi kemana?"
Joker langsung kabur gara gara kakinya yang sakit akhirnya Wayne dengan mudah menangkap nya dan meletakkan ia dibahunya Joker berontak meski ia tahu itu sia sia, Bruce langsung memasukkannya ke bagasi dan menguncinya lalu kembali pulang kerumah rupanya ia meletakkan pelacak di pakaian Joker agar dengan mudah ditemukan jika sewaktu waktu ia kabur.
♤♡◇♧
Alfred menggelengkan kepalanya dia juga yang repot dulu bocil sekarang nambah satu Joker hanya diam duduk bersandar ditempat tidur menyilangkan tangan dan memalingkan wajah tidak sudi memandang Wayne beruntung Robin pulang sore ada pelajaran rambahan karena mau kelulusan, Alfred selesai mengobati kaki Joker dan langsung pergi namun ia tidak akan menyerah ia akan kembali melarikan diri setelah pulih bagaimanapun caranya."Kau marah marah hanya membuatku semakin menyukaimu, awalnya aku heran apa yang membuat Robin sangat menyukaimu lalu aku melihat mata itu"
Joker masih cuek pura pura budeg kalo hatinya jangan tanya lagi.
"Kau tidak akan bisa lari dariku"
Wayne duduk dipinggir tempat tidur dan memaling kan wajah Joker agar memandangnya dan menciumnya ia bahkan merangkul pinggangnya hingga sekian menit wajah Joker merah megap megap kayak ikan kekeringan.
"Hentikan"
Wayne memghentikan ciumannya memandang kearah pintu ini kesempatan Jiker meraup udara sepuas puasnya Robin sudah pasang kuda kuda buat nyerang dan Wayne langsung berdiri.
"Awas jika kalian berdua berkelahi disini"
Robin dengar Joker langsung kicep udah bucin jangan jangan disuruh terjun kejendela ia mungkin rela demi cinta.
"Kaki kakak kenapa, ini pasti gara gara tuan Wayne ya"
Yang dituduh bodo amat ia nggak bakal biarkan Robin berduaan dengan Joker, Robin mau nyosor membuat Wayne langsung narik turun dari tempat tidur dan Joker mengusap dadanya selamat selamat nggak disosor bebek.
♤♡◇♧
Ia cengengesan ia nemu ide baru buat kabur melalui Alfred pasti Alfred tidak keberatan mengingat Alfred sangat berat menerima kehadirannya dirumah Wayne yang sudah kayak mirik istana hantu saat malam sepi dan suram untung orangnya tidak kecuali Alfred sesuram rumah Wayne.
"Biarkan aku pergi, aku yakin kau tidak suka aku dirumah ini kan.... paman aku mohon"
Alfred tampak berpikir memang namun haruskah ia mengkhianati tuan Wayne.
"Baiklah, nanti malam saat tengah malam saya akan memastikan semuanya tidak ada yang melihat mu dan aku setelah itu akan mengunci pintu rumah ini"
"Paman orang yang baik, terima kasih akhirnya"
Joker menyalami Alfred lalu memeluknya wajah Alfred jadi semakin kesal ia benci dipeluk.
♤♡◇♧
Ia mengendap endap kayak maling sampai ia menuju pintu keluar dan saat terbuka ada Wayne yang sudah berkacak pinggang dan Robin mengedipkan matanya membuat Joker mual, Alfred tersenyum mana mungkin ia mengkhianati tuannya ia senang bisa mengerjai biang kerok satu ini.
"Mengapa kalian menyekapku disini aku tidak akan buat masalah aku janji, dan kalian seperti psikopat lebih parah dari aku apalagi anak dajjal satu itu, mesum"
Robin santai saja
"Kalau kau coba kabur lagi, akan aku biarkan ia bersamamu satu harian"
Joker menggeleng cepat
"Nggak lagi nggak lagi aku janji tapi jangan biarkan aku dengannya"
Tangan yang menunjuk Robin langsung dipegang Robin dan saat mau mencium punggung tangannya Wayne menjitak Robin dengan cepat Joker menarik tangannya.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Third Person Matter (End)
Randomketika Robin juga menginginkan Joker menjadi suaminya membuat Wayne pusing