9

124 15 1
                                    

Ia meringis menahan sakit dan memukul bahu Wayne marah karena tidak hati hati saat menggendongnya, Wayne mendudukkan Joker dikursi roda dan mendorongnya keluar mereka menggunakan lift untuk turun naik.

"Kau ini setidak ya hati hati, masih sakit ini ish besok besok nggak usah aku sendiri saja atau minta bantuan Robin atau paman Albert... bla bla bla"

Wayne yang sabar hanya diam saka mendengar omelan Joker seolah tidak ada habisnya Albert hanya diam dan Robin mesem mesem ia senang kalau Joker marah marah pada Wayne.

"Joker sudah apa kau tidak capek dari tafi mengoceh terus, sejak hamil kau galak sekali"

Joker makin kesal ia menyiram kan air putih kewajah Wayne, Robin susah payah menahan tawa dan Albert sendiri membantu Wayne menyeka air di pakaian Wayne.

"Anak dajjal bantu aku"

Robin langsung bangkit dan mendorong kursi roda Joker ia memeletkan lidahnya pada Wayne karena ia dipilih Joker alih alih memilih Wayne membuat Wayne ingin mengulek anak dajjal itu.

♤♡◇♧

Sebuket bunga muncul dari belakang nya dan wajah Wayne nyengir namun Joker memalingkan wajahnya ia terduduk diam memandang kedepan, Wayne merangkulnya.

"Masih betah marah rupanya, udahan ya ini buket untukmu dan aku punya hadiah kecil"

Joker mengambilnya dan membukanya sebuah kalung berinisial "J" dibantu Wayne kalung itu dipasang dilehernya, ia menyentuhnya dan tersenyum amarahnya luntur Wayne mencium bibirnya dan mengusap perut Joker lalu menyelusup kan tangannya kedalam pakaian Joker.

Sebuah pukulan membuat Wayne kaget demikian juga Joker tampak Robin marah berkacak pinggang.

"Apa tuan Wayne sudah gila, Kak Joker itu belum pulih dan sedang hamil jangan macam macam"

Wayne mengusap bahunya ingin sekali ia menendang anak ini sedangkan Joker menahan tawanya.

                              ♤♡◇♧

Robin mengeratkan rangkulan lengannya pada Joker dan orang mulai berbisik karena bukan Wayne yang merangkul justru Robin membuat Wayne mendelik keduanya jadi tarik tarikkan, Alfred mendekat langsung narik itu bocah menjauh Wayne dan Joker nggak enak sama tamu tamu resepsi pernikahan yang semoat tertunda beberapa kali karena kesibukan Wayne.

Beberapa hendak mengusap perut besar Joker wajahnya memelas lagi lagi ia terpisah dengan Wayne para ibu ibu dan cewek berkerumun sekitar mereka saat mereka lengah Joker kabur ia berdiri memandanfi hidangan sibuk mau makan yang mana dulu, Joker nyengir kuda dua piring penuh ia duduk dikursi tersembunyi.

Wajah Joker merah ia terlalu bahagia dengan makanan bukan resepsi pernikahanny Wayne yang mencarinya dari tadi langasung masang tampang begonya😑 ia menghampiri Joker yang baru selesai dan duduk disampingnya.

"Ah kenyangnya akhirnya damai"

"Aku mencarimu kemana mana para tamu akan bubar itu, ayo"

"Malas ah capek aku mau istirahat"

"Joker ayo, tidak enak sama para tamu"

"Iya iya sebentar susah bangunnya bantu dong"

Wayne membantunya bangkit ia terus meringis sakit pinggang sering menyiksanya sejak kehamilannya sudah besar, satu persatu tamu menyalami dan mengucapkan selamat selesainya Joker sangat bersemangat membuka hadiah yang ukuran dan harganya luar biasa namun Joker masa bodoh hingga wajah Joker berbinar.

"Wayne lihat, aku suka hadiah ini"

Wayne menoleh setelah menangkap hadiah guci yang Joker lempar merupakan hadiah tamu, mata Wayne mendelik itu pakaian sexy dengan bando bertelinga kelinci dan di pakaiannya ada ekor kelinci.

"Apa yang kau pikirkan kenapa kau nyengir mencurigakan seperti itu?"

"Ayolah Wayne, aku ingin ya ya demi aku dan anakmu"

"Tidak, aku tidak mau"

Joker masang wajah memelas Wayne lemah ia mau nangis sekarang seorang Bruce Wayne berpakaian seperti itu Wayne mengutuk siapa saja yang memberi mereka hadiah bodoh itu, Robin dikamarnya justru membayangkan Joker yang memakainya hampir saja air liurnya netes ia masih berharap rupanya dasar anak dajjal.

                          ♤♡◇♧
                               End

Third Person Matter (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang