Joker terus mendorong tubuh Robin nempel kayak prangko main rangkul pae gelayutan pula apa kata dunia Joker jadi pedofil.
"Mikirin apa?"
"Gimana caranya jauh jauh dari anak dajjal"
Robin terkekeh
"Gak bakal bisa, kakak kalau di suruh pilih mau tuan Wayne atau saya?"
"Tuan wayne lah, mana mau saya sama anak ayam"
"Robin itu burung"
"Bodo amat ah"
"Kenapa tuan Wayne, gantengan juga aku janji bakal bikin kakak bahagia jadi bucin sukarela"
"Robin, kau masih kecil .... aku tidak bisa usia kita beda hampir sepuluh tahun"
"Aku tidak peduli kata orang cinta tidak kenal umur"
"Kau sangat keras kepala seperti tuan Wayne dan suka maksa seharusnya kalian kompak"
"Tuan Wayne selalu meremehkanku"
"Jika ia meremehkanmu ia tidak akan menjadikanmu sebagai Robin ia percaya padamu"
Robin terdiam berkat Bruce Wayne ia menjadi sekarang dan paman Alfred yang memperkenalkannya, Robin bangkit masuk membuat Joker bingung memangnya ia salah omong ya?.
♤♡◇♧
Sudah lama Joker tidak merasakan sakit diperutnya dan kenapa sekarang tiba tiba muncul ia meramas perutnya meringkuk ditempat tidur air matanya sampai keluar ini sudah tengah malam mana mungkin ia berteriak ia membekap mulutnya sendiri.
Setelah memastikan semua aman Alfred kembali kekamarnya namun ia juga harus memeriksa apa semua kamar aman, hingga ia memeriksa kamar dimana Joker menahan sakit.
"Apa yang terjadi?"
Joker hanya menggeleng ia sendiri tidak tahu kenapa, Alfred berlari kekamar Wayne.
"Tuan, Joker ia kesakitan"
Wayne segera bangkit ia belum tidur masih memeriksa berkas.
"Panggil dokter pribadiku, Alfred"
Alfred mengangguk dan pergi berlawanan arah dengan Wayne, ia dan alfred menunggu diluar kamar saat Dokter meriksa Joker didalam.
♤♡◇♧
Tadi malam Robin mendengar keributan tadi malam tapi karena terlalu mengantuk ia lanjut tidur sekarang ia penasaran, ia berjalan kekamar Joker pamitan sama bebeb Joker dulu sebelum pergi sekolah.
Robin mencak mencak ia mengamuk melihat bebeb Jokernya tidur dipangkuan Wayne hingga Wayne terbangun ia langsung mendelik marah beruntung Joker masih tidur ia hanya menggeliat sedikit tampak pas dan nyaman dalam pelukan Wayne.
"Paman Alfred kenapa tidak membangunkanku, kalau aku yang bangun pasti aku yang memangku kak Joker"
"Robin kau harus sekolah kau sudah terlambat"
Alfred tidak menjawab pertanyaan Robin.
"Pamaaaaaan"
"Sssshhhh anda mau tuan Wayne murka, kau tidak cocok dengan Joker carilah anak baik baik untukmu karena Joker bukan orang yang baik"
"Kenapa kalian ribut dan Robin kau bisa terlambat, Alfred bawakan Joker sarapan ia sudah bangun tadi ia mau turun tapi katanya tidak jadi"
"Baik tuan Wayne"
Alfred berlalu dan Robin memandang Wayne wajahnya sulit untuk diartikan.
♤♡◇♧
Ia tidak sengaja mendengar pembicaraan Alfred dan Robin kemudian ia tertawa menertawakan dirinya sendiri ia merasa bodoh memang benar ucapan Alfred ia bukan orang baik ia seorang penjahat sebelum nya senaik apapun ia orang akan menganggapnya tetap orang jahat.
"Sarapannya"
"Terima kasih paman"
"Semuany baik baik saja"
"Ya hanya ada yang lucu itu saja, maaf merepotkan"
Alfred mengangguk pelan dan berlalu Joler sudah tidak selera untuk sarapan ia hanya minum teh, wajahnya tiba tiba merona ia terbangu dipelukan Wayne ia tidak ingat bagaimana ia bisa berakhir dipelukan Wayne.
"Kau melamun lama lama kau bisa menjatuhkan gelas ditanganmu"
Joker memadang Wayne ia kembali bersemu merah Wayne memandang wajahnya sangat dekat tentu wajah Joker semakin merah membuat Wayne tersenyum.
"Kau menyukaiku, bukan?"
"Siapa yang bilang aku suka denganmu, kau memculik dan mengurungku disini ditambah ada anak dajjal disini, kau malah membiarkan nya bebas menggangguku"
"Kau itu sangat lucu cocok sebagai Joker, kau tidak pandai berbohong"
"Terserah, pergi cari yang lain dan biarkan aku pergi"
Wayne mencium bibirnya membuat Joker terdiam terpaku sesaat lalu membalas ciumana Wayne ia larut dengan ciuman dan sentuthan Wayne.
♤♡◇♧
Wayne terus brgerak diatas Joker yang mendesah kenikmatan atas permainan Wayne suasana kamar yang terkunci sangat panas, Wayne kembali mencium bibir Joker permainan lidah terjadi ini pertama kalinya untuk Joker.
"Lebih cepat"
Suara Joker bergetar Wayne mempercepat gerakannya ia memegang salag satu kaki Joker agar bisa masuk lebih dalam dan membuat Joker mendesah keenakan, beberapa kali pejuh keluar Joker melupakan semua nya ia terbuai ia mabuk ia tidak berniat untuk kabur lagi.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Third Person Matter (End)
Rastgeleketika Robin juga menginginkan Joker menjadi suaminya membuat Wayne pusing