siapa....(2)

471 38 8
                                    

SQUARE

.
.
.
.
.

Haknyeon, top!
Sunwoo, bot!

happy reading!

• • •

Sepuluh menit mereka berjalan kaki ke tempat makan yang dimaksud Haknyeon, sekarang Sunwoo sudah menyantap makanan yang di pesan 'tuan' nya itu.

Haknyeon hanya diam. Menatap hybird itu dengan tatapan kagum sekaligus penasaran.

"Kakak ga makan?" tanya Sunwoo.

Gelengan ia berikan sebagai jawaban. "Ngeliat kamu makan udah kenyang aku" jawabnya.

Sunwoo menganggukkan kepalanya. Ia melanjutkan acara makannya. Mengabaikan tatapan gemas yang Haknyeon layangkan pada dirinya.

"Gimana ceritanya?" tanya Haknyeon saat merasa atmosfer di sekitar mereka terasa sepi.

"Hwaswil lwabwo-"

"Telen dulu ya Tuhan.."

Menurut, Sunwoo menelan makanannya. Lantas menatap Haknyeon sendu. Ia mendekatkan dirinya ke kursi Haknyeon. Menyenderkan kepalanya di bahu sang tuan.

"Kakak tau profesor ilegal yang namanya Jongin itu?" Tanya Sunwoo, kemudian di jawab dengan anggukan pelan.

"Ya... kakak tau"

Sunwoo menegakkan punggungnya. Menyuap satu potong daging sebelum kembali menyandarkan kepalanya di bahu Haknyeon.

"Orang tuaku gila uang kak. Mereka bakal ngelakuin apa aja asal mereka bisa dapet uang. Waktu itu, profesor Jongin dateng ke rumah, baju labnya sobek sobek, giliran di tanya kenapa bisa gitu dia jawabnya dikejer serigala. Padahal rumah kita termasuk perumahan elit, waktu itu"

Haknyeon mengangguk pelan. Ia ikut menyuap daging yang diberikan Sunwoo.

"Kukira, dia cuma singgah satu dua hari doang, gataunya seminggu"

"Lah, ngapain?"

"Berunding sama ayah bunda. Nyerahin aku sama kakak ke laboratoriumnya, terus ayah bunda di kasih uang banyak"

Kaget, Haknyeon reflek menutup mulutnya.

"Aku ga tau apa apa di sana. Waktu aku buka mata, aku ngerasa kayak lagi tengkurep. Eh, gataunya aku udah jadi rakun. Kebetulannya, aku juga suka rakun. Makanya aku hooh hooh aja waktu profesor Jongin ngoceh ini itu tentang hybird"

Haknyeon mengusap wajahnya sendiri. Merasa kasihan hanya mendengar cerita dari mulut Sunwoo.

"Kakak kamu?"

Mata Sunwoo langsung terlihat sendu. Haknyeon dapat melihat nata yang tadinya berbinar antusias itu kini meredup. "Meninggal, di depan mata aku. Eksperimen ketiga gagal. Kakak kejang kejang waktu itu. Kakak... meninggal lima menit habis profesor profesor di sana kalang kabut karna mulut kakak juga ngeluarin busa"

Demi tuhan, Haknyeon tak sanggup berkata kata.

"Tapi gapapa. Aku liat ada orang yang masih sayang sama kakak. Hampir tiap minggu, aku selalu liat ada cowok, tinggi, hidungnya mancung dateng bawa satu buket bunga tulip"

Sunwoo grasak grusuk menggeledah ponselnya. Menunjukkan satu foto pria yang tengah mencium batu nisan yang hampir berlumut itu dengan lembut. Lengkap dengan buket bunga tulip berwarna merah di tangan kirinya.

SQUARE S2 | HakSun (TBZ) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang