Part 2 - Murid Pindahan -

4 6 2
                                    

بسْـــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Happy Reading

***
"Assalamu'alaikum," ucapnya memasuki kelas.

Sontak semua mata memandang ke arahnya. Terlebih kamu hawa, mereka menatap ke arah depan dengan mata yang berbinar tak berkedip sama sekali.

"Wa'alaikumussalam," jawab semuanya serempak.

"Maa syaa Allah, calon imam guee!"

"Yaa Allah, meleleh adek bang!"

"Pangeran guee!"

"Nggak kuat gue. Nikah yuk bang!"

"Sungguh indah ciptaanmu Tuhan,"

Dan banyak lagi bisikan lainnya.

"Harap tenang semuanya, " ucap Pak Haris. "Silahkan perkenalkan diri kamu," titahnya.

"Baik, Pak!" ucapnya. "Perkenalkan, saya Muhamad Yusuf Al-Kautsar, biasa di panggil Yusuf. Saya merupakan siswa pindahan dari SMA Al-Husna. Semoga kita bisa berteman dengan baik," ucap Yusuf diakhiri dengan senyuman yang sangat tipis.

"Aduh, senyum tipis aja udah ganteng, apalalgi kalo senyumnya lebar, ganteng banget!" pekik salah satu siswi yang diketahui bernama Salsa. Sontak, semua mengalihkan tatapannya ke sumber suara.

"Ganjen banget sih jadi cewek," timpal temannya yang satu, menatap Salsa tidak suka.

"Napa lo? Iri?" Salsa menatap tajam ke arah perempuan yang mengatai nya tadi.

"Dih, iri kok sama lo. Nggak level kali!" ucapnya menutup mulut seakan tidak sengaja keceplosan.

Baru saja Salsa ingin membalas, suara Pak Haris kembali terdengar.

"Sudah-sudah!" lerai Pak Haris. "Yusuf, silahkan kamu duduk di bangku sebelah Raihan. Raihan angkat tangan kamu,"

"Saya, Pak!" murid yang bernama Raihan itu mengangkat tangannya.

"Baik, Pak. Terimakasih,"

Yusuf melangkahkan kakinya menuju tempat duduk.

"Hai, bro! Kenalin, gue Raihan Ramadhan. Panggil aja Raihan," ucap Raihan menjulurkan tangannya tanda ingin berkenalan.

"Oh iya, saya Yusuf," jawabnya menjabat tangan Raihan.

"Hai, Suf! Gue Faisal Saputra, panggil aja Faisal. Gue temen deketnya si Raihan," Faisal menepuk pelan bahu Yusuf.

Yusuf mengangguk, "Iya, Sal."

"Baik, silahkan kalian buka buku paket halaman 115. Kita lanjutkan materi minggu kemarin."

***
Kringgg!

Belum istirahat berbunyi.

"Baik, pelajaran hari ini ibu cukupkan sekian. Assalamu'alaikum," pamit Bu Lisa.

Ikhlas dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang