Bab 22

3K 61 5
                                    

Malam itu turun hujan, lebat dan berangin. Kevin melihat istrinya sudah mengganti pakaian dengan pakaian tidur. Masih tetap tersenyum saat mereka saling bertatap wajah. Sayangnya tidak ada kata-kata yang keluar dari bibir indah milik Zelin. Kevin justru tidak tahan kalau Zelin mendiamkannya. Pria itu mendekati Zelin yang sedang duduk di depan meja rias. Sedang memakai skincare malam. Dan Kevin melihat kalau mata Zelin menatapnya dari cermin.

"Sayang, maafkan aku ya," ucap Kevin datar.

Zelin tahu permintaan maaf itu bukan permintaan maaf penyesalan. Tetapi hanya sebagai tanda jika dirinya sudah ketahuan selingkuh.

"Maaf?" Zelin menatap Kevin. "Sudah aku maafkan. Lalu?" Lanjutnya.

Kevin benar-benar bingung. Tapi setidaknya istrinya sudah memaafkannya. "Aku sudah selingkuh."

"Iya, aku sudah tahu. Lalu?"

Kevin malah merasa tersudut dengan pertanyaan Zelin yang terus saja seperti itu.

"Alasanmu selingkuh dariku apa? Kurangnya aku apa? Kamu ingin wanita seperti apa? Jika dengan diriku saja kamu masih saja merasa kurang." Zelin bicara dengan nada santai. Meskipun rasanya di dadanya sesak sekali. Air matanya tiba-tiba saja sulit keluar dari matanya. Entah kemana air mata itu.

"Karena kamu kurang perhatian padaku. Hanya itu saja," ucap Kevin dengan nada sedikit menggebu.

Zelin tahu yang dikatakan oleh Kevin hanya alasannya saja. Memang seperti itu lah.
"Kurang perhatian ya!" Zelin menarik napas panjang. "Harusnya aku yang bilang seperti itu. Akulah yang kurang perhatian darimu. Jangankan aku, orangtuamu saja tidak kamu perhatikan. Dan kamu limpahkan tugas itu padaku, dengan alasan berbakti. Gunanya kamu sebagai anak apa?"

"Zelin, nggak usah bawa-bawa orangtua. Ini semua tidak ada kaitannya dengan orangtuaku. Ini semua salahku. Aku dan Sely hanya berpacaran. Dan...."

Zelin menoleh, kesal dan emosi. Kecewa sangat. "Kamu bilang nggak ada kaitannya? Bukannya kamu yang memintaku untuk mengurus orangtuamu, dan saat aku sedang menjalankan baktiku, kamu malah asyik berselingkuh sampai berzina. Dengan alasan kurang perhatian dariku. Dan kamu bilang kamu dan Sely HANYA berpacaran? Binatang kalian." Zelin berdiri dan hendak meninggalkan kamar. Namun tangannya ditarik oleh Kevin.

"Sayang, aku minta maaf sungguh maafkan aku. Jangan marah lagi ya." Kevin memeluk Zelin. Namun Zelin tidak membalas pelukan itu.

"Tinggalkan Sely atau kamu akan kehilanganku."
Zelin melepaskan pelukan suaminya dan pergi meninggalkan kamar.

Kevin tahu kalau Zelin akan memaafkannya. Dan tidak akan pernah bisa meninggalkannya. Karena Kevin tahu, hanya dirinyalah yang Zelin punya di dunia ini.

🍑🍑

Sely sudah di apartemen. Wanita itu tidak menyangka kalau hubungan terlarangnya begitu cepat terbongkar. Padahal Sely belum bisa menaklukkan Kevin sepenuhnya. Dan Rendi? Begitu cepat hubungan itu berakhir.

Ada ketakutan dalam diri Sely. Ketakutan akan kehilangan Kevin. Karena dia telah memberikan kegadisannya pada Kevin. Dia juga takut mendapatkan pandangan buruk dari orang lain. Serta ketakutan-ketakutan lainnya. Sebelum dirinya meninggalkan rumah mewah milik Kevin. Beberapa saat sebelum Sely menaiki taksi, Kevin mengejarnya. Dan berkata, "kita pura-pura putus dulu ya Sayang. Kalau semua sudah aman, aku akan menemuimu di apartemen."

Jadi, sekarang Sely hanya anteng saja menunggu Kevin datang padanya. Tetapi, Sely ingat kalau dirinya harus menemani Bima hari ini dan untuk beberapa hari kedepan. Sepertinya Sely tidak akan merasa kesepian.

Sely bersiap untuk pergi bekerja. Dan saat membuka pintu, dirinya terkejut karena Kevin sudah berdiri di depan pintu apartemennya.

"Astaga, kamu ngagetin aja. Kenapa nggak masuk?" Sely celingak-celinguk memastikan kalau Kevin sendirian.

Wanita Simpanan! [End] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang