1. Satuu

3 2 0
                                    

Happy reading<3

...👅...

"Ayah datang ya?"

Seorang anak perempuan terlihat sedang berbicara dengan paruh baya yang sedang berkutat dengan laptop nya.

"Ayah ngga bisa dateng ra, ayah besok Mau Nganter bunda nadin" Ujar Ganang pria yang di ketahui ayah dari Ghea.

Ghea mengambil nafas dalam dalam lalu menatap wanita yang tengah duduk di samping ayahnya.

"Bisa nggak sih jangan Ganggu ayah gue sehari aja?" tanyanya geram pada nadin-Ibu sambungnya.

Nadin yang sedang duduk santai itu pura pura tersentak. Lalu dirinya memasang wajah ketakutan minta di bela.

"ARA! BISA SOPAN NGGAK SAMA IBU KAMU" Bentak Ganang pada putri sematawayangnya.

"Dia bukan ibu aku! ibu Ara cuma mamah ngga ada yang lain." Tegas Ara kala ayahnya yang terus terusan membela wanita di sampingnya.

"Mamah udah ngga ada ra. jadi lupain. sekarang Bunda nadin yang bakal gantiin mamah" ujar Ganang dengan merangkul pundak istirinya.

"Ara ngga akan ngelupain mamah. ara ngga nyangka ayah bakal semudah ini berpaling dari mamah. mamah nggak akan tergantikan, apalagi sama perempuan kaya dia!" Gadis itu menatap sinis wajah ibu sambungnya.

"Ara cukup! ayah ngga suka kamu jelek jelekin bunda nadin" bentak Ganang yang sudah tersulut emosi. Nadin hanya mengusap lengan suaminya untuk bersabar.

"Ngga usah ara jelek jelekin juga dia udah jelek di mata ara!" Setelah mengucapkan itu Ara berlalu menuju kamar dengan perasaan kecewa.

Dadanya terasa sesak kala ayahnya yang terus membela wanita itu. Sekarang sikap Ganang berubah semenjak Naya-ibu kandungnya meninggal. Dan ayahnya itu yang memilih menikah lagi dengan wanita pilihanya.

Naya meninggal saat Ara masih menduduki kelas tiga sekolah dasar. Dan umur Ara saat itu Masih delapan tahun.

Sekarang perhatian dan kasih sayang jarang Ara dapat dari Ganang. Kini ayahnya itu sering menghabiskan waktu bersama Nadin. Dan memberikan seluruh perhatianya pada wanita itu.

Sesampainya di sebuah kamar bertemakan putih netral. dia membanting tubuhnya di atas kasur, dia menatap langit langit kamarnya dengan tatapan kosong.

Lagi dan lagi ia harus menghadiri acara sekolahnya seorang diri. Ghea terkadang iri ketika melihat teman temanya yang datang bersama orang tua mereka.

"Ngga usah sedih! Ini udah biasa!" Ujarnya menguatkan diri sendiri. karena memang dirinya sudah terbiasa dengan kesibukan Ganang yang terus saja menemani istri barunya.

Ghea beralih menuju balkon kamarnya, dia mendudukan dirinya di kursi yang ada. Ghea menatap pemandangan malam yang begitu indah.

Terangnya bintang dan bulan menerangi langit yang gelap. smilir angin menerpa permukaan kulitnya, terasa dingin memang. tetapi tidak lantas membuat Ghea ingin beralih.

Rasa bosan dan kesepian selalu menemaninya. Ghea selalu merasakan itu setiap hari, terlebih jika tidak ada Ganang.

Namun tidak ada bedanya, toh dia terus menerus sibuk hingga lupa anak.

"MAMAH. ARA MAU SAMA MAMAH."

...👅...

TBC.

Kasian deh Ghea")

Mau aku temenin Ga?

Next? Vote.

ALDEGHEAWhere stories live. Discover now