3.tigaa

2 1 0
                                    

Happy Reading<3

...👅...

22.30

Hujan deras mengguyur pada malam hari ini. di tambah dengan petir yang bergemuruh menambah suasana semakin mencekam.

Tapi itu tak lantas membuat seorang gadis bangkit dari duduknya. Ya Ghea sedari tadi sedang di taman seorang diri.

Dia sedang duduk di bangku taman sendirian sembari menikmati air hujan yang terus membasahi tubuhnya.

"Ayah. ayah sadar ngga sih? Ara butuh banget kehadiran ayah." Ucapan itu lolos dari mulut Ghea.

"Mamahh kenapa pergi?"

Dia merasa tidak ada yang menyayanginya selain Naya. dan hidupnya terasa begitu hampa.

"ARA!"

Teriak seorang laki laki dari jauh sana. Ghea sadar akan namanya yang di panggil, lalu ia menoleh ke sumber suara dan menyipitkan matanya guna memastikan siapa yang memanggil dirinya.

Pria itu berlari mendekat ke arahnya. saat pria Itu sudah berada tepat di hadapannya. Ghea memutar bola matanya malas lantaran pria itu ternyata hanyalah jiko.

"Lo ngapain ujan ujanan?" Tanya jiko saat melihat tubuh temannya yang sudah basah kuyup. Ghea berbalik menatap jiko dari atas sampai bawah.

"lo juga ngapain? basah kuyup"

"Gue sengaja ke sini. nyari lo"

Jiko mendekat ke arah Ghea lalu duduk di samping gadis itu.

"Gue cari lo di rumah ngga ada. Kata bi titi lo belom pulang dari tadi siang" Ujarnya menatap dalam manik mata Ghea.

Bi titi adalah asisten rumah tangga yang sudah bekerja kurang lebih tiga belas tahun di rumah Ghea. Semenjak kehadiran bi titi Ghea menjadi tidak terlalu kesepian.

Tetapi tetap saja menurut Ghea rasanya berbeda jika tidak bersama kedua orang tuanya.

"Bener Ra?" Tanya jiko memastikan.

Ghea mengangguk mengiyakan, dia mengalihkan pandangannya dari wajah jiko. mencoba menghilangkan wajah sedih yang dari tadi ia perlihatkan.

"Kenapa ngga pulang? bahaya loh cewe malem malem sendirian di tempat sepi" Tanya jiko
terlihat menghawatirkan keadaan Ghea.

Ghea terkekeh sinis "Ngapain gue pulang ngga ada gunanya. toh mereka tetep ngga peduli sama gue"

Jiko menghembusakan nafas perlahan mencoba menghibur sahabatnya yang sedang sedih.

"Kalo lo kesepian, lo panggil gue aja dan kalo lo butuh temen curhat gue siap kok"

Dia meraih pundak Ghea lalu menepuknya perlahan, guna menyemangati gadis itu.

"Thanks Ya." Ujar Ghea dengan senyuman tipis di wajahnya.

Jiko mendekap Ghea ke dalam pelukannya.   pelukan sebagai sahabat. Ghea pun membalas pelukan dari sahabatnya.

Kali ini sikap seorang Zhico aditama terlihat sedikit lebih dewasa dan bijak. tidak seperti biasanya yang rese dan petakilann.

ALDEGHEAWhere stories live. Discover now