6. enamm

0 0 0
                                    

Vote dan Komen nya mana?

Happy Reading<3

'Tidak semua rumah memiliki
warna yang cerah'- Ghea

...👅...

Seorang gadis terlihat sedang berjongkok di hadapan makam bertuliskan Naya Serena. Ya, Ghea saat ini sedang berkunjung ke makam ibunya seorang diri.

Ia menatap pedih pada batu nisan yang terpasang di makam tersebut. Bersamaan dengan air mata yang mengalir di wajahnya, ia mengusap lembut batu nisan itu.

"Mamah. Ara kangen hiks." isak tangis terdengar dari mulut Ghea. Dirinya benar benar merindukan sesosok ibu.

"Ara mau kaya dulu mah. Ara kangen ketika mamah marahin ara, Ara juga kangen setiap pagi di buatin sarapan sama mamah" Ghea mengusap air mata yang mengalir deras di pipinya.

"Ara juga inget banget. Kalo Ara sakit mamah yang paling panik." Ghea terkekeh miris sembari mengingat kenangannya bersama Naya dulu.

"Mamah kenapa pergi ninggalin Ara? Ara mau mamah balik lagi sama Ara sama ayah kaya dulu. Ara janji akan jadi anak yang nurut, jadi Anak baik. Asal mamah balik lagi." Ghea memejamkan matanya, menahan rasa sesak di dadanya kala mengingat Naya.

***

"Lo kenapa?" Tanya Ghea pada Raisa yang terlihat bete dengan tangan bertumpu di dagu. Ghea sedang berada di kelas bersama kembar dan jiko.

"Gue sebel banget sama bara." Ujarnya kali ini sedikit lebih santai tidak seperti biasanya. Jiko yang berada di samping Ghea pun Ikut menatap raisa.

"Si bara kenapa lagi ca?" Tanyanya penasaran dengan apa yang telah temannya itu perbuat. Raisa memasang wajah sungkan "dia ngambil kaus kaki gue."

Jiko dan Ghea terkekeh saat mendengar bahwa yang membuat raisa badmood hari ini adalah karena kaus kakinya yang di ambil oleh bara.

"Kenapa ketawa?" Tanya Raisa terlihat kesal. Jiko dan Ghea saling Pandang lalu kembali tertawa.

"Ngakak anj, kemarin sepatu sekarang kaus kaki. besok apaan lagi?" Ghea memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Lagian ngapain si bara, kaus kaki bau terasi aja di ambil" ujar jiko meledek Raisa. "Kurang ajar Lo tempekkkk" misuh Raisa pada lelaki yang mengejeknya itu.

"Suka kali bara sama lo!" Ujar rasya berada di samping adiknya. Raisa hanya menatap sinis kakaknya.

"Gila lo! Apa hubungannya suka sama ngambil kaus kaki?"

"Siapa tahu yakan?"

"Kayanya iya deh ca." Sambung Ghea sembari mengetukan jari di keningnya. Raisa  menatap tidak mengerti pada Ghea "Iya apaan?"

"Bara suka lo" sahutnya dengan kekehan ringan, jiko hanya ikut mengangguk anggukan kepalanya.

"Nggak mungkin batu bara suka sama gue!" Tegas oknum bernama raisa. Lalu suara langkah seorang pria di belakang raisa membuat atensi mereka tertuju padanya.

"GUE SUKA SAMA LO"

Seketika wajah raisa memerah kala mendengar orang yang mengucapkan itu adalah bara. Semua yang berada di kelas langsung memandang mereka dengan berbagai tatapan.

ALDEGHEAWhere stories live. Discover now