Hi Lodiares...
This is a new illustration for Farel Aldino Rion👆👆👆.Thanks you very much
Karna sudah setia sama cerita ku yang satu ini, bahkan sampai ada season 2 nya.Mohon terus dukung terus ya cerita ku ini sama semua cerita yang lain juga.
Yang blum gabung ke grup wa nya CA bisa dm aku yaw.
Happy Reading!
Kedatangan Merry dan Gildi di Kerajaan Fereza langsung di sambut meriah oleh masyarakat, sehingga membuat mobil mereka berjalan dengan lambat.
Untuk menghargai orang-orang yang menyambut mereka, Gildi meminta agar atap mobilnya di buka, agar semua orang dapat melihat mereka.
Gildi dan Merry pun melambaikan tangan mereka sambil tersenyum.
"Urgh! Aku ingin cepat tiba di istana..." keluh Merry pelan sambil berusaha tetap tersenyum. "Kak! Kenapa kita tidak langsung berteleportasi saja? Bukan kah itu lebih efesien?" tanya Merry dengan menggetarkan giginya.
Gildi masih tetap tersenyum, lalu dia menatap Merry. "Aku juga mau gitu... tapi karna peraturannya begini juga mau bagaimana lagi," jawab Gildi. "Kamu sih, kenapa memilih tinggal di kerajaan lain..."
"Lah...kok aku yang di salahin?!" tanya Merry tidak terima.
Merry dengan cepat kembali mengubah ekspresi wajahnya agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Sesuai peraturan Kerajaan Fereza, kalau ada anggota Kerajaan yang tinggal di Kerajaan lain sebagai tanda persahabatan atau apalah itu, maka mereka harus di sambut dan di beri iringan sepanjang jalan sampai ke tempat yang akan mereka singgahi atau tinggal, sebagai tanda penghormatan dan pemberitahuan kedatangan mereka.
"Haha... sudahlah, jangan banyak bicara lagi!" tegus Gildi.
"Hm."
Awalnya sambutanya berjalan normal seperti yang seharusnya, Merry dan Gildi pun tetap berusaha tersenyum untuk memberikan apresiasi mereka, tapi lama kelamaan, dimulai dari teriakan seseorang, membuat semua orang meneriakkan hal yang sama.
"Aku tau kalau ada aturannya, dan aku bisa menerima aturan itu, tapi...Kenapa! Kenapa Mereka Malah Memintaku Untuk Membuat Hujan Panah?!" tanya Merry merasa ingin berteriak.
"Hehe...he...Lakukan saja," timpal Gildi yang langsung memalingkan wajahnya sambil pura-pura memegangi kepalanya.
Karna teriakan orang-orang semakin menjadi-jadi, Merry pun terpaksa mengeluarkan panahnya, dan melakukan apa yang mereka inginkan.
"Awas kau Gildi! Aku doa kan, semoga urusan Kerajaan nanti sangat Susah!" ucap Merry sebelum menembakkan anak panahnya.
"Apa?! Kenapa malah aku yang kena? Itu kan permintaan orang-orang bukan karna aku?!" protes Gildi tidak terima. "itu bukan masalah ku! Cepat lakukan saja supaya perhatian mereka teralihkan!" tambahnya.
"Hei! Mudah sekali kau mengatakannya? Aku juga harus menahan panahnya tau!"
Merry pun menembakkan anak panahnya, lalu anak panah itu menjadi berlipat ganda.
Sebelum mengenai orang-orang, Merey pun menahan semua anak panahnya, sebelum akhirnya menyerapnya lagi.
Selama dia melakukan itu, mereka bisa dengan cepat melalui kerumunan, karna orang-orang terfokus pada semua panah yang ada di langit.
Panah yang Merry gunakan adalah panah buatannya sendiri, sejak panahnya hancur, dia berusaha keras untuk belajar cara membuat alat sihir, sampai akhirnya dia berhasil membuat panah dari energi nya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior of the Magic World "New Period" (TSOTMWCA 2)
FantasiSiapa nih yang penasaran apa The Savior of the Magic World "Crystal Academy" punya lanjutan ceritanya. Langsung di baca aja gak perlu panjang lebar.... Dan juga sekarang aku punya nama buat pembaca setia The Savior of the Magic World "Crystal Academ...