;
Suara langkah lelaki berkulit pucat itu bergema. Setiap hentakan kaki nya dapat terdengar oleh penghuni rumah. Jelas, semua orang di dalam rumah itu sudah tertidur, kecuali 1 orang pelayang dan 2 orang penjaga di gerbang depan.
"Tolong buat kan aku kopi ya. Antar saja ke kamar tuan muda, "
Pinta lelaki tersebut setelah melihat pelayan yang berjalan turun dari lantai 2 rumah dan berpapasan dengan nya saat berjalan keatas.
Pikir nya pasti pelayan itu habis mengantarkan sesuatu ke kamar kelinci manis nya. Camilan atau segelas susu untuk pengantar tidur, pria berotot itu sama sekali tidak berubah memang.
Kini ia sudah berada didepan pintu kamar, ia mengetuk sekali pintu itu dan tanpa menunggu persetujuan sang empu ia langsung masuk ke dalam kamar.
"Jungkook?"
Yang dipanggil nama nya ternyata tidak berada di dalam kamar tersebut, tapi Yoongi dapat mendengar ada suara dari dalam kamar mandi dan segelas susu yang sudah ditenggak setengah.
Yoongi berjalan menyusuri kamar Jungkook yang isi nya sama seperti yang pernah ia lihat beberapa tahun yang lalu. Tak berubah sedikit pun, bahkan peletakan interior nya pun tetap pada posisi yang pernah ia lihat sebelum nya.
Komik, beberapa canvas dan gitar yang ia berikan sewaktu Jungkook ulang tahun. Semua tersusun rapi, seakan kamar tersebut tak pernah ditinggalkan sama sekali.
Keheningan nya terpecah saat suara lelaki muda itu keluar dari bilik kamar mandi, rambut basah dengan handuk yang melilit pada pinggang nya.
Yoongi tepat menoleh saat Jungkook berjalan kearah lemari pakaian nya, mata intens Yoongi menatap dengan tajam setiap bagian tubuh Jungkook. Wajah nya yang basah, bahu nya yang tegap, perut nya yang six pack dan kulit tubuh nya yang sedikit tan.
Ya, tan. Lekaki itu sudah 5 tahun tinggal di Amerika. Perubahan pergaulan dan suasana, mungkin.
Yoongi berpikir sejenak tentang perubahan drastis anak tersebut. Bagaimana dulu ia hanya remaja cengeng yang kemana-mana harus pergi bersama Hyung nya. Kini sudah berubah menjadi anak lekaki, bukan, bukan anak lelaki lagi, tapi sudah menjadi pria dewasa sepertinya.
"Permisi, ini kopi nya tuan Yoongi."
Keheningan kedua nya pecah saat ada suara seorang wanita parubaya mengetuk pintu kamar Jungkook.
"Hyung?"
Seru Jungkook sambil menoleh kearah belakang, ternyata Jungkook sedari tadi tak sadar bahwa diri nya tak sendiri di dalam kamar tersebut. Kamar rersebut remang-remang dan Yoongi tepat berada di spot yang tak tersorot cahaya sama sekali.
"Hyung tunggu dibawah."
Yoongi menyahut dengan asal dan melangkahkan kaki nya keluar dari kamar tersebut. Wajah nya kelihatan linglung dan terlihat sedikit panik.
Dengan telinga yang sedikit memerah, entahlah.
;
"Ya. Ini aku sudah dekat, 5 menit lagi sampai."
Namjoon menutup telpon dan kembali pada pemikiran awal nya. kesunyian jalan pada malam itu tepat menemani segala pikiran kacau nya, berpikir akan jadi apa pertemuan nya besok dengan Seokjin setelah apa yang mereka lakukan beberapa waktu yang lalu.
Insting Namjoon yang kuat pun seakan menciut setelah memikirkan tragedi 2 setengah jam yang lalu. Tersenyum tipis, Namjoon mengingat ia pernah merasakan perasaan seperti ini tepat saat ia ingin melamar Seokjun.
Kini dengan tangan kiri nya yang memegang setir mobil dan tangan kanan nya yang bertumpu pada kaca mobil sembari memjijat tipis pelipis nya, Namjoon mulai menyusun kembali potongan-potongan memori nya kala itu.
Dimana dengan sebuket bunga dan kotak cincin di dalam coat nya, ia bersiap untuk melamar pujaan hati nya. Perasaan itu terasa baru saja ia rasakan, dimana kebahagian yang tidak dapat ia gambarkan itu terasa begitu singkat namun membekas cukup dalam dihati nya.
Kemudian Namjoon berpikir sejenak, entah dari mana datang nya, perasaan bersalah mulai menyelimuti hati nya dan tepat saat mobil nya mulai memasuki kawasan rumah ia mempercepat laju mobil nya. Saat pagar rumah nya mulai dibuka ia melaju menuju garasi dan bergegas memasuki rumah.
Kaki jenjang nya melangkah dengan cepat masuk kedalam rumah bahkan ia tak menggubris seruan dari Jungkook yang sedang duduk berdua dengan Yonggi diruang tamu,
"Hyung, sudah makan?"
Jungkook dengan yakin ia telah mengeluarkan suara yang cukup nyaring untuk didengar oleh Namjoon, tapi kakak nya itu bahkan tak menoleh kearah nya.
"Mungkin dia ada urusan mendesak," Tutur Yonggi sembari mengacak pelan rambut Jungkook.
Sebenarnya Namjoon memang tak mendengar seruan dari sang adik. Terlampau tak mau mengalihkan perhatian nya untuk menyapa dua orang yang ia lihat diruang tamu barusan. Kini ia talah berada diruang kerja milik nya, memutar kunci pintu tersebut untuk memastikan tak ada seorang pun yang akan masuk kedalam ruang kerja nya.
Kemana lagi tujuan Namjoon kalau bukan ke kamar rahasia milik nya, ruangan putih dengan foto-foto yang terpajang dengan rapi. Senyum Namjoon sedikit merekah saat ia dapat melihat wajah kekasih nya. Ya, wajah Seokjun tentu saja.
Mendudukan diri nya disamping tubuh kaku yang tertutup kaca itu, Namjoon meletakan tangan nya diatas tabung kaca raksasa itu dan mengelus permukaan nya pelan, seakan diri nya sedang mengelus wajah pucat Seokjun yang terbaring kaku didalam tabung tersebut.
"Seokjun-a, apakah kau sedang memperhatikan ku sekarang?"
Tangan Namjoon masih setia mengelus pelan tabung kaca tersebut.
"Sorry," ucap Namjoon lirih.
"Sungguh, maafkan aku Seokjun."
Air mata Namjoon mulai tak dapat ia bendung. Suara nya bergetar dengan isakan tangis yang berusaha ia tahan.
"Dia bukan lah diri mu. Dia bukan Seokjunku,"
Mata nya yang sudah berlinang air mata memandang sedih tubuh kaku yang berada di depan nya itu. Memori akan kebersamaan mereka terputar kembali didalam kepala Namjoon. Kepingan-kepingan memori yang perlahan ia kubur muncul kembali, rasa bersalah yang mendalam mencuat keluar dari dalam hati nya.
Ia merasa seperti sedang mengkhianati seseorang.
Seseorang yang telah membuat nya jatuh cinta.
Seseorang yang telah mendewasakan diri nya.
Seseorang yang bahkan lebih dari segalanya dihidup Namjoon.
Bahkan kini Seokjun berada dirumah nya setiap hari,
bagaimana bisa ia memikirkan bahwa Seokjin adalah Seokjun?
_____________________________________________________
haiiiiii...... gimana kabar nya gaisss?
sorry bangettt kalau update nya ga nentu bahkan kadang aku kepikiran buat gaa update :(
cari mood buat nulissss nya susah bangetttt ditambah sekarang aku dahhh meridddd hehehehehe jadi cari2 waktu luang nya susahhhh, wkwkkw maklum masih manten baru yaaa ahahahahahahah
kalian semua sehatttt2 terusss yaaaaa.
aku ga bisa janji tapi insha allah aku bakal update pelan2 yaaaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS - [ namjin ]
FanfictionCerita ini tentang Seokjin yang ternyata mempunyai hubungan dengan Seokjun. "Kenapa orang ini sangat mirip dengan Seokjunku? Kim Seokjin, itu nama nya bukan? - Namjoon 🔞🔞🔞🔞🔞🔞 Yaoi! bxb! Rate T - M!