02 ;

6K 593 79
                                    




;

Ini masuk jam makan siang dan cafe didepan SNU itu sangat ramai. Sekedar untuk mengganjal perut dengan cake dan beraneka minuman disana.

Seokjin sibuk kesana kemari mengantarkan pesanan untuk para pelanggan.

Dengan balutan seragam kerja nya, tubuh tinggi nya terlihat sangat indah. Dalam satu waktu sekaligus Seokjin terlihat cantik dan tampan secara bersamaan.

Tau, itulah kenapa para mahasiswa sangat sering kecafe itu. Sekedar memesan minuman sambil menikmati indah nya mahkluk yang menjadi pegawai disitu.

Tujuan terakhir Seokjin adalah mengantarkan Americano untuk salah satu pelanggan dimeja sudut paling ujung.

"Ini pesanan mu Jim,"

Jiminー mendongakan kepala nya saat Seokjin datang membawakan pesanan nya.

"Terimakasih. Duduk dulu, sudah tidak mengantarkan pesanan lagi, bukan?"

"Ya, untuk mu yang terakhir"

Seokjin menarik kursi didepan sahabat nya itu. Lalu mendudukkan diri nya dengan nyaman.

"Masih tidak ingin mencari pekerjaan baru?"

"Tidak Jim. Nanti, nanti saja,"

"Serius Kim Seokjin, kau ini lulusan terbaik dan pasti sangat mudah jika ingin melamar di perusahaan besar."

"Aku masih ingin menunggu, sungguh aku ingin sekali bekerja di perusahaan itu,"

Jimin memutar bola mata nya malas.

Dasar budak cinta tingkat kadaluarsa.

"Kim WzX, maksud mu perusahaan itu kan?"

"Itu kau tau, biasa nya akan ada pembukaan lowongan pekerjaan untuk merekrut sekretaris baru dan aku akan menggunakan kesempatan itu,"

"Kalau tidak ada bagaimana? Bukan nya sebentar lagi Taehyung akan masuk universitas?"

"Aku akan menunggu sebentar lagi, kalau tidak ada aku akan mencari pekerjaan di perusahaan lain. Tentang Taehyung, andaikan dia seperti ku pasti tidak perlu bayar untuk masuk universitas tapi kau tenang saja, aku punya tabungan."

"Secepatnya kau harus mencari pekerjaan Kim. Taehyung perlu banyak biaya begitu pun dengan mu,"

"Ini aku sudah bekerja, bodoh. Sudahlah, aku mau bekerja lagi. Cepat selesaikan skripsi mu. Dasar mahasiswa abadi."

Saat Jimin akan melempar nya dengan semua kertas yang berada dimeja cafe itu, dengan cepat Seokjin berlari sambil terkikik geli.

Jangan buat Jimin si mahasiswa abadi marah :)



;

Namjoon sibuk dengan berkas-berkas nya yang menumpuk. Sampai tidak menghiraukan ada seseorang yang masuk kedalam ruangan nya.

"Memanggil saya?"

Kata orang yang kini sudah berdiri didepan meja kerja Namjoon.

Namjoon mendongak dan tersenyum sekilas.

"Tak usah seformal itu hos, disini hanya ada aku dan kau."

Hoseok terkekeh dan berjalan menuju sofa, mendudukan tubuh nya dengan nyaman.

"Lalu, kenapa memanggil ku?"

"Kau akan ku pindah tugaskan ke perusahaan cabang yang ada didaegu. Tidak apa kan?"

"Tidak masalah. Lalu yang akan menjadi sekretaris mu disini siapa?"

"Maka dari itu aku memanggil mu, tolong sebarkan berita kalau kita membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi sekretaris baru ku,"

"Baiklah. Kau ingin memilih nya sendiri?"

"Tidak, kau saja. Kau tau mana yang paling terbaik untuk ku."

Hoseok mengangguk dan berdiri.

"Baiklah, akan ku siapkan semua nya."

Namjoon mengangguk dan tersenyum sekilas pada Hoseok yang baru saja pamit keluar dari ruangan nya.

Namjoon berjalan menuju balkon yang ada diruangan nya itu, melonggarkan dasi nya yang terasa mencekik leher nya.

Mendudukan diri  malas di salah satu kursi disitu, merasakan angin yang berhebus menerpa wajah nya.

Membuat helaian rambut lembut nya terterpa angin, memejamkan mata saat angin sejuk terus berhembus.

Menikmati sejuk nya hari dimusim semi pertama. Perlahan senyum halus terukir indah di wajah Namjoon. Bisa dibayangkan betapa indah nya kini manusia itu?

Dengan dasi yang berantakan, rambut yang tidak tertata rapi karena terkena terpaan angin, ditambah senyum manis yang menghiasi wajah indah nya.

Pria berdimple itu benar-benar menawan.

Tangan nya perlahan masuk kedalam baju nya, meraba leher nya dan mengeluarkan kalung yang ia kenakan.

Kalung panjang dengan peluit sebagai pemanis nya.

"Seokjun, aku merindukan mu. Ini musim semi pertama yang arti nya hari ini tepat 8 tahun sudah kita bersama,"

Senyum kerinduan terukir jelas di wajah Namjoon. Tak dapat di pungkiri memang, ia sangat rindu pelukan hangat kekasih nya itu.

Mengusap lembut peluit yang bertengger manis di kalung nya. Kalung itu milik Seokjun, pemberian nya dan kini menjadi milik nya.

"Aku sangat lelah, aku butuh dihibur oleh mu. Aku butuh melihat senyum manis mu. Setiap hari melihat tubuh kaku serta wajah mu yang selalu datar membuat hati ku semakin sakit saja,"

Namjoon tersenyum miris mengingat betapa gila nya diri nya, menyimpan Seokjun untuk diri nya sendiri. Hah, yang benar saja.

"Aku akan segera menyelesaikan pekerjaan ku dan pulang. Tunggu aku sayang,"

Namjoon memasukan kembali kalung nya dan membenahi dasi serta rambut nya yang berantakan.

Mengingat kalau sebentar lagi dia akan ada rapat.

"Percuma menjadi CEO tapi kesepian begini."






______________________________

Hallow(^O^)

Gimana gaesss? hehehe

Jangan lupa tekan yaaaa💜💜

See you next chap( ˘ ³˘)

BOSS - [ namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang