06 ;

4.2K 526 18
                                    







;


Seokjin menghela nafas nya lega, karena terlalu menikmati waktu nya bersama Taehyung ia bahkan hampir lupa untuk mengirimkan berkas-berkas nya ke Kim WzX. Untung tadi masih sempat tepat waktu.

Sekarang matahari sudah berganti dengan bulan dan sedari pagi tadi ia dan Taehyung hanya berada didalam apartemen.

"Tae, ingin jalan-jalan? Malam begini kota Seoul terlihat sangat indah lohh,"

"Malas,"

"Ayolah. Hyung yang bosan disini karena seharian hanya berdiam diri. Jalan-jalan, ayo tae,"

Sekarang posisi mereka dengan Taehyung duduk dilantai dan Seokjin duduk disofa dibelakang Taehyung dengan tangan nya yang memeluk leher sang adik.

Tubuh mereka pun digoyangkan Seokjin kekiri dan kekanan, sulit sekali memang membujuk adik nya itu.

"Ya ya, lepaskan hyung,"

Seokjin memekik senang dan langsung berlari kearah kamar nya untuk berganti baju.

Sebenarnya siapa disini yang adik?





;

Taehyung berjalan dengan tenang disamping Seokjin. Tangan nya ia masukan kedalam saku celana nya, mata elangnya memperhatikan daerah sekitar yang mereka lewati.

Sedangkan Seokjin terus berbicara, entah membahas makanan, tempat yang baru saja mereka lewati dan hal random lain nya.

Lama berjalan akhir nya mereka sampai ditempat tujuan mereka, sungai han. Dimalam hari memang duduk bersantai dipinggiran sungai han memang yang paling tepat.

Seokjin sedikit berlari saat melihat ada bangku kosong tak jauh dari mereka.

"Tae, sini"

Seokjin sedikit berteriak memanggil nama adik nya sambil menepuk bangku yang baru saja ia duduki.

"Hyung seperti anak kecil saja,"

Seokjin mendengus setelah nya tertawa.

"Hyung hanya merasa sangat bahagia saja hari ini,"

"Iya aku tau hyung bahagia karna aku, tapi ini terlalu berlebihan,"

"Tidak. Hari ini hyung mendapatkan dua kebahagia sekaligus,"

"Dua?"

"Eung, besok mungkin hyung akan memberimu kabar baik,"0

Taehyung ikut tersenyum saat melihat senyum bahagia Seokjin, begitu bahagia bahkan.

Mereka berdua terus berbicara banyak hal. Mulai dari membicarakan kedua orang tua mereka sampai sekolah Taehyung.

Bahkan tidak menyadari begitu banyak pasang mata yang berlalu lalang disana terus memperhatikan mereka. Jika dilihat, mereka berdua lebih terlihat seperti sepasang kekasih. Apalagi dengan posisi mereka yang sekarang Taehyung menyandarkan kepala nya pada pundak Seokjin.

Senyum tak lepas dari wajah Seokjin saat mendengar adik nya bercerita banyak hal, serasa kurang tadi sudah seharian bersama sang adik dan bercerita banyak hal.

"Hyung, aku lapar"

Taehyung tiba-tiba menyentuh perut nya dan mengusap-ngusap nya. Seokjin terkekeh dan berdiri.

"Ayo cari makan,"

Seokjin menarik Taehyung dan merangkul nya. Tubuh Taehyung memang terlihat lebih kecil dari Seokjin. Seokjin memiliki bahu yang lebar dan tegap sedangkan Taehyung hanya memiliki tubuh tinggi dan kurus.

Tapi Taehyung memiliki aura dominan yang sangat kentara.

;

Seokjin dengan cekatan membalik daging-daging diatas panggangan. Dan dengan Taehyung yang melihat daging-daging itu dengan mata yang berbinar.

"Nah ini makan lah,"

Seokjin mengangkat daging yang telah masak dan meletakan nya kepiringin Taehyung.

"Selamat makー"

"KALAU JALAN LIHAT-LIHAT!!"

Belum sempat Taehyung menyelesaikan kata-kata nya, terpotong karena mendengar ada yang berteriak. Meja makan direstaurand yang mereka pilih memang bersekat-sekat antara meja satu dan meja lain tapi tidak sepenuh nya tertutup.

Mereka masih bisa melihat meja dan pelanggan-pelanggan lain. Jadi mereka bisa melihat orang yang baru saja berteriak tadi dan hampir semua orang disana perhatiannya tertuju kearah orang itu.

Terlihat tiga orang pria menggunakan kacamata hitam dan masker. Dan diantara tiga orang itu ada yang tubuh nya terlihat lebih pendek dibandingkan dua teman nya yang lain dan ia lah yang barusan berteriak.

"Tolong lebih diperhatikan kalau sedang berjalan, bagaimana jika anda tadi sedang membawa minuman panas? Mau tanggung jawab kalau terjadi sesuatu pada sahabat saya? Untung saja yang anda bawa tadi minuman dingin. Lain kali lebih hati-hati."

"B-baik tuan. Maafkan saya"

Pelayan itu terus menerus membungkukan badan nya, sadar betul akan kesalahan nya.

"Ayo pergi saja. Aku malas makan ditempat ini,"

Pria yang terkena air tadi setelah berbicara ingin makan ditempat lain langsung pergi dan tentu diikuti oleh dua pria lain nya.

Meja Seokjin yang paling dekat dengan tempat kejadian tentu memperhatikan dengan serius. Sampai tak sadar salah satu pria asing tadi sempat memperhatikan nya dengan mata yang melebar dengan sempurna.






;

"Baju ku jadi basah semua. Baru beberapa jam yang lalu aku sampai di Korea dan sudah sial seperti ini"

Namjoon dan Hoseok hanya tertawa garing saat melihat sahabat mereka itu terus menggerutu.

Tadi mereka mampir disalah satu restaurand karna Yoongi terus menggerutu lapar padahal niat nya mereka akan makan dirumah Namjoon saja.

Tapi bukan nya kenyang yang Yoongi dapatkan malah air yang tidak sengaja pelayan siram kearah nyaー karena kaki nya tersandung. Yoongi tentu marah, bahkan tadi dia sempat berteriak, hampir saja pelayan itu terkena pukulan Yoongi tapi Namjoon dengan cepat menahan nya.

Dan Hoseok yang langsung ambil alih dalam pembicaraan. Jika Yoongi dibiarkan berbicara malah akan menyebabkan pria putih pucat itu mengumpati si pelayan saja.

Namjoon dan Yoongi larut dalam pembicaraan random mereka, sampai tak sadar jika Hoseok juga larut dalam pikiran nya sendiri.

Wajah Hoseok pun terlihat sedikit pucat, pikiran nya bercabang kemana-mana. Salah satu nya memikirkan pria yang baru saja ia lihat di restaurand tadi.

Shit apa aku salah melihat? Apa mata ku sedang bermasalah? Tidak mungkin, tidak mungkin. Dia benar-benar sangat mirip dengan Seokjun, ya Tuhan tolong katakan kalau aku tadi sedang berhalusinasi.

"Hos, kita sudah sampai. Ayo turun."

"Hah?"






______________________________

Haiiiiiiii''

Jangan lupa tekan yaa gaessss!!!!

See you again( ˘ ³˘)

BOSS - [ namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang