BOSS - [ namjin ]

07 ;

;

Seperti perkiraan Seokjin, dia pasti akan lulus pada tahap seleksi pertama. Tadi setelah mereka pulang dari jalan-jalan malam nya bersama Taehyung, ia menerima pemberitahuan nya. Taehyung bahkan sampai malu sendiri melihat hyung nya yang meloncat-loncat kecil sambil bersenandung ria sewaktu pulang.

Sekarang Seokjin dan Taehyung sudah berbaring dengan nyaman diatas dikasur.
Setelah tadi membasuk kaki, tangan serta tidak lupa menyikat gigi.

"Tae, besok hyung harus bangun sangat pagi karna Kim WzX letaknya sangat jauh. Kau bisa masak sendiri kan untuk sarapan pagi?"

"Hmm,"

"Doakan hyung mendapatkan pekerjaan itu ya. Kau tau kan kalau gaji nya sangat besar, kalau hyung diterima bisa untuk biaya mu kuliah dan biaya ibu dikampung,"

"Iya,"

Akhir nya Taehyung mendapat pukulan yang cukup keras dikepala.

"Yakk hyung, sakit tau!!"

"Hyung mu bicara panjang lebar dan kau hanya menjawab 'hmm' dan 'iya'. Astaga Taehyung, tidur diluar sana,"

Tiba-tiba saja Taehyung memperlihatkan box smile nya yang begitu lucu dan manis saat mendengar gerutuan sang kakak. Posisi mereka memang sudah saling berhadapan sejak tadi, jadi dengan mudah tangan Taehyung terangkat dan beralih memeluk sayang hyung nya.

Wajah nya ia benamkan diceruk leher Seokjin. Menghirup aroma yang selalu menjadi favorite nya itu.

"Semoga urusan hyung besok lancar, tidak ada hambatan apapun. Sudah?"

"Ya sudah. Sekarang tidur. Selamat malam taetae,"

"Selamat malam hyung."

;

Jam menunjukan pukul empat pagi dan sekarang Seokjin sudah rapi. Dengan mengenakan kemeja berwarna putih dan jas berwarna hitam senada dengan celana kain nya.

Mata nya terfokus pada pantulan diri nya didepan cermin, rambut nya terbelah dua dengan disampirkan sedikit kebelakangー yang menampakan dahi nya. Dan diri nya terlihat sangat tampan dengan style seperti itu.

"Kim Seokjin, kau sudah menunggu berbulan-bulan untuk hari ini. Jadi jangan buat kesalahan apapun. Oke?"

Seokjin mengepalkan kedua tangan nya yang terangkat didepan dada, memberi semangat pada diri nya sendiri, tentu saja.

Ia menghela nafas dan tersenyum pada diri nya didepan cermin. Atensi nya teralih pada Taehyung yang sedang tidur dengan begitu nyaman nya. Begitu tenang dan damai.

"Taetae, hyung berangkat dulu. Doakan hyung ya,"

Dan ciuman sayang mendarat dikening Taehyung disertai elusan lembuat disurai biru nya dari jari jemari lentik Seokjin.

Seokjin beranjak dan mengambil tas nya yang tergantung dipintu kamar. Membuka pintu kamar nya dan berjalan keluar apartemen.

Sepagi ini memang biasa nya sudah ada taxi yang beroperasi jadi sekarang Seokjin tak perlu menunggu bus.

Kini dia sudah berdiri dipinggiran jalan yang tak jauh dari apartemen nya menunggu, siapa tau ada ada taxi yang lewat.

Sebenar nya akan cukup mahal bila ia menaiki taxi menuju Kim WzX, tapi jika ia menunggu bus yang bereporesi jam enam pagi maka tidak akan ada waktu menuju kesana.

Jarak dari tempat tinggal nya memang lumayan jauh dari perusahaan itu, bahkan memakan waktu dua setengah jam dengan menggunakan taxi.

Tak menunggu waktu lama akhir nya ada taxi yang lewat dan tentu langsung Seokjin berhentikan. Seokjin masuk kedalam taxi itu dan mendudukan diri nya dengan nyaman dikursi penumpang.

"Paman, keperusahaan Kim WzX"

;

"Hos, kau sakit?"

"Huh?"

"Ck, apa kau sakit? Kau terlihat melamun terus dari kemarin malam,"

"Aku baik-baik saja, aku kebawah dulu Joon."

Hoseok langsung keluar dari ruangan Namjoon dan berjalan cepat menuju lift. Pikiran nya benar-benar kacau sedari pulang dari restaurand tadi malam.

Pikiran nya terus memikirkan pria yang ia lihat mirip Seokjun beberapa waktu lalu membuat nya menjadi tidak fokus apalagi kalau sedang bersama Namjoon, membuat nya semakin sulit berfikir rasa nya.

Namjoon yang melihat Hoseok yang terus melamun sedari tadi malam setelah pulang dari restaurand hanya bisa menatap bingung sahabat nya itu.

Jika ia bertanya pun Hoseok akan selalu menjawab tidak ada -apa. Tidak ada apa-apa tapi wajah nya terlihat tidak tenang dan tingkah nya yang aneh sejak pagi.

Namjoon pun beranjak dari kursi kebanggaan nya dan berjalan menuju balkon, pandangan nya lurus kebawah melihat begitu banyak wajah baru pagi ini.

Perusahaan Namjoon mempunyai empat puluh delapan tingkat. Dan ruangan nya berada dilantai sepuluh, tidak terlalu tinggi dan bisa dengan jelas melihat wajah orang-orang yang berada dibawah sana.

Tangan nya terlipat dipagar pembatas balkon, menumpu tubuh nya. Dulu perusahaan milik mendiang ayah nya ini tak sebesar sekarang dan hanya memiliki beberapa anak perusahaan cabang.

Dulu, saat baru dialihkan pada nya. Berselang beberapa minggu setelah penyerahan kedudukan, ayah nya jatuh sakit dan tak lama setelah nya meninggal. Bahkan diri nya sudah tidak mempunyai ibu sejak berusia sepuluh tahun.

Bahkan tak lama setelah ayah nya pergi ia semakin terpuruk saat tau tunangan nya selama ini hanya hidup dengan satu ginjal nya dan tak berselang waktu lama, bahkan mendekati hari pernikahan mereka, kabar buruk kembali menimpa nya. Sang tunangan juga pergi menyusul ibu dan ayah nya.

Sekarang diri nya hanya sendiri. Hanya mempunyai satu sepupu dan dua orang sahabat. Begitu banyak hal yang telah dia lewatkan seoarang diri. Tanpa ada keluarga yang menjadi pondasi untuk nya.

Mempunyai banyak harta tak selama nya membuat orang lain bahagia memang, salah satu orang nya adalah Namjoon. Uang nya terlalu banyak sampai ia sendiri pun bingung harus dia gunakan untuk apa.

Maka dari itu, Namjoon mempunyai banyak perusahaan cabang. Selain memang itu perlu itu juga bisa sedikit mengurangi uang nya.

Holang kaya :)

Pikiran nya sibuk memikirkan banyak hal sampai mata nya tiba-tiba tertuju pada satu orang dibawah sana, menggunakan setelan jas dan terlihat sangat rapi dengan wajah nya sangat tidak asing dimata Namjoon.

Bahkan entah sejak kapan, mata Namjoon telah mengeluarkan air mata. Terlalu menunpuk disana dan butuh untuk dikeluarkan.

"S-seokjun. Itu Seokjunku?"

_________________________

Haiiiiii (☆^ー^☆)

Ada yg kangen gak? Hehe kaya nya gak ada deh yaa :)))

Jangan lupa tekan☆ ya gaesssss!!!

See you again( ˘ ³˘)❤