✈ TROIS

28 7 6
                                    

Semilir angin menggiring aroma sedap ke hidung Zelia, membuatnya semakin tak bisa menahan rasa laparnya siang ini.

"Bibi masak apa?," tanya Zelia penasaran, bi Ani menoleh sejenak.

"Eh, non Zeze.. Ini, bibi lagi masak nasi goreng. Soalnya tadi abis liat iklan nasi goreng di facebook, keliatannya enak banget. Jadi bibi coba bikin, deh."

Zelia terkekeh kecil. "Ada-ada aja. Emm, Zelia mau boleh?,"

"Non beneran mau? Bibi udah siapin ayam, lho. Bibi juga gak tau ini enak apa enggak. "

"Gak mau, Zelia pengen nyobain nasi goreng facebook-nya aja, hihi."

"Kalo gitu sekarang non Zeze duduk dulu, nanti bibi ambilin, oke?,"

"Siap!"

Zelia pun duduk di kursinya tanpa menunggu lama biar sudah meletakkan piring berisikan nasi goreng tersebut di depan Zelia.

Karena sudah tak tahan dengan aroma lezat yang menguak, ia langsung memakannya.

Namun, baru suapan pertama Zelia sudah dibuat terbelalak.

Bi Ani memandang Zelia takut. "Kan udah bibi bilang, non.. gak enak kan?,"

***
"Tadi pagi pas disekolah gue nabrak cowok. Kebetulan dia lagi bawa piring, terus gara-gara tabrakan sama gue, piringnya pecah. Kayaknya itu sarapannya dia deh, gue jadi gak enak. Menurut lo gue harus gimana?,"

"Lo udah coba buat minta maaf?,"

"Udah. Emm.. Ck! Tapi dia malah nyuruh gue pergi."

"Terus lo beneran pergi?,"

"Ya.. i-i-iyalah, terus gue harus ngapain lagi coba? Orang dia natep gue serem banget, kata temen gue aja dia cowok yang paling anti ama cewek."

Tidak ada jawaban dari seseorang di seberang sana. Cukup lama, membuat Zelia bingung.

"Mickey?," panggil Zelia memeriksa.

"Ah iya, sorry.. Tadi ada telepon lain masuk. Back to topik, mending lo minta maaf lagi aja sama dia, kalo perlu lo gantiin makanannya."

"Hah?! Gantiin gimana? Gak! Gak mungkin, Mickey.. please, gue takut."

"Lawan rasa takut lo, gak ada yang gak mungkin. Jadi gadis langit yang pemberani. Gue yakin, sedingin apapun sifatnya, dia pasti maafin lo."

"Kenapa lo bisa seyakin ini?,"

"Kalo gue aja gak yakin, pasti lo juga gak bakal yakin."

"Haahhh.. Gue coba."

Zelia mematikan sambungan teleponnya secara sepihak, tidak seperti biasanya. Ia meletakkan ponselnya, memikirkan hal apa saja yang akan ia lakukan besok. Tiba-tiba saja sebuah ide terlintas dipikirannya, membuat matanya berbinar.

Zelia turun dari kasur Queen size-nya lalu berlari cepat ke lantai bawah.

"Bibi!"

Pesawat Kertas [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang