4🌹

23 1 0
                                    




Caca dan Sea duduk didepan makam milik Gibran hari ini tepat 1 tahun Gibran sahabat mereka Pergi meninggalkan mereka dan tak akan kembali.
Gibran adalah sahabat caca dan Sea walaupun Gibran lebih Kaka setahun namun mereka tetap bersahabat dan Gibran sangat menyayangi caca dan Sea

"Hai Gibran"sapa caca setelah berjongkok didepan makam Gibran mereka masih menggunakan pakian sekolah mereka.

Sea hanya diam dan menatap makam Gibran dengan datar memori dirinya bersama kedua sahabatnya berputar membuatnya mengepalkan tangan menyalurkan rasa emosinya.

"Gibran caca sama Sea kangen tau"ucap caca membuat Sea tersadar dari lamuannya .

"Tau gak Gibran hari ini Sea pindah ke sekolahnya Caca padahal dulu waktu Caca sama gibran bujukin Sea gak mau eh sekarang Tau-taunya pindah..sekarang juga Caca udah jadi kaka kelas" caca bercerita panjang seolah Gibran sedang bersama mereka,jangan lupakan gerakan tangannya saat bercerita walaupun suaranya terdengar Sumbang?

mata Sea menyorot datar  tidak ada air mata yang keluar.dulu ketika Gibran meninggal juga dia tidak bisa menangis entah mengapa dekat dengan caca dan Gibran membuat sea gadis sombong dan dingin menjadi lemah.

"Halo gib" kini giliran Sea yang menyapa dengan mengumpul keberanian untuk berbicara didepan makam Gibran dia jarang ke sini karena tak pernah diijinkan itu pun kalo dia datang dengan cara kabur.

"caca udah mulai sehat"ucap Sea dengan wajah datar sambil menggenggam tangan caca yang sudah bergetar karena tangis.

"Seandainya lo disini pasti lo senang liat caca udah gak sakit lagi gua sama caca juga udah mandiri Gibran gua mau balas mereka gib" Sea berucap dalam hati lidahnya terasa keluh saat mau berbicara dia sulit untuk menyampaikan rasa sesak dan emosinya.

Entah mengapa tapi Sea gadis itu sudah sangat lama dia sulit mengeluarkan air matanya mau sesakit apapun itu.

"Lo gak kangen?" Bodoh memang!Sea tau kalau tidak akan ada jawaban namun dia ingin mengeluarkan perasaan kecewa,marah dan sedih nya didepan makam Gibran.

Caca sudah menangis karena tak sanggup tak ada yang bisa mengerti bagaimana perasaan mereka berdua.Gibran adalah orang yang sangat berarti bagi mereka.

caca dan Sea terdiam sambil membersihkan rumput halus disekeliling makam Gibran.sekali kali mereka berbicara dengan makam Gibran dan tertawa ketika mengingat saat mereka bersama dulu

———————-

Namun ketenangan antara Sea dan caca tak berlangsung lama karena suara seorang yang sangat dibenci Sea terdengar membuat Sea mengepalkan tangannya dengan emosi.

"Sudah puas acara kabur-kaburan nya Sra?"tanya orang itu dengan suara tegas dingin dan tajam membuat Sea menatap tajam pemilik suara itu berbeda dengan Caca yang menegang karena takut terjadi sesuatu kepada sahabatnya

Sea menatap Caca yang menunduk dengan tangan yang mengepal dan kembali menatap Ke orang yang baru saja mengusik ketenangan mereka.

"Bara?" Kata Sea dengan datar sedangkan orang yang disebut namanya tersenyum miring menatap gadis cantik di depannya itu jangan lupakan beberapa bodyguard di belakang nya yang memasang wajah datar.

"Apakah kamu sudah puas Sea?" Tanya bara dengan penuh penekanan cowok itu adalah Bara, Kaka Sea setelah memeriksa adiknya Zee di rumah sakit,dia langsung bergegas mencari adik kecil nya yang nakal ini yang sialnya berhasil kabut dari bodyguard nya.

"Maksud lo?"Tanya Sea dengan datar membuat bara berdecih sinis

"Hahaha apa perlu saya membuat kamu masuk rumah sakit baru kamu sadar?" Tawa bara keluar bukan tawa yang indah namun tawa menyeramkan wajah bara yang tegas dan datar membuat siapa saja akan takut dengannya semua keluarga pradibta memang memiliki aura menakutkan.

Sea sudah mengerti sekarang pasti tentang Zee lagi mengingat nama gadis itu tatapan Sea yang awalnya datar kini menjadi pandangan benci ya dia membenci Zee sangat bahkan dia membenci keluarganya.

"Oh jadi ?"tanya Sea denga sinis inilah sifat aslinya pembangkang dan tidak takut .
Jika kalian berpikir kalau Sea takut jawabannya tidak sama sekali awalnya dia terkejut dengan kehadiran abangnya ini namun untuk takut gadis itu tidak pernah mengenal rasa takut.

"GRACIELLA KAMU TIDAK PERNAH DIAJAR SOPAN SANTUN!SAYA INI KAKAK KAMU" bentak Bara dengan aura yang sangat menyeramkan caca yang kaget bersembunyi di balik tubuh Sea  dan Sea menatap Bara dengan pandangan menantang

"Trus  gua harus sujud gitu?"ucap Sea dengan nada datar dan tenang tanpa takut sedikitpun dengan bentakan kakanya itu.

"Ingat Graciella hukuman kamu akan bertambah setelah ini. sifat pembangkang kamu rupanya belum hilang apa perlu saya melakukan hal yang tidak kamu inginkan?"tanya Bara dengan tenang Bara berucap dengan sangat tenang namun sangat menyeramkan bahkan bodyguard di belakang mereka memilih mundur merasakan aura kakak adik yang begitu menyeramkan.

"Trus? Dia mati gak? " Tanya Sea dengan santai.ucapan  Sea sangat membuat bara emosi apakah Sea tidak memikirkan resiko dari ucapannya itu?sungguh bodoh adiknya ini.

Plak

Suara tamparan terdengar di keheningan.wajah Sea menoleh kesamping akibat Tamparan keras sangat keras oleh orang didepan nya ini siapa lagi kalau bukan Bara yang menampar Sea

Tidak bagi sea tamparan ini tidak ada apa-apanya walaupun tamparan bara tidak main-main sangat keras sampai membuat sudut bibir sea berdarah. Sea tetap memasang wajah tenangnya.

"Kamu semakin kurang ajar Graciella setelah ini kamu akan tau akibatnya"kata Bara dengan tajam dan langsung menarik Sea dengan kasar pergi.Bara sempat kaget dengan tangannya yang bisa-bisanya menampar Sea.

"Brengsek" maki Sea namun tak dihiraukan Bara,dia menarik Sea dengan paksa dan Sea terus berontak melepaskan tangan bara namun sia-sia kekuatan bara lebih besar

"Lepas sialan"ucap Sea dengan tegas bisa saja dia memukul bara atau melawan namun dia tidak mau caca melihat sisi lainnya lagi.Sea terus memaki sambil memberontak dia tidak ingin pulang dengan bara.

"PULANG GRACIELLA" Tekan Bara yang terus berusaha menarik Sea, caca yang ingin menahan langsung dihadang oleh para bodyguard milik bara.

"Sialan"maki Sea saat melihat Caca kesusahan melepaskan diri dari bodyguard

Bara yang sudah kesal langsung membopong sea tanpa beban dan membawa Sea menuju mobil dan Sea memberontak tetap saja tak bisa.Sea hanya menatap caca dengan pandangan datar.

Caca yang sudah dilepaskan oleh para bodyguard hanya bisa terduduk di pinggir makam Gibran.lagi-lagi dia tak bisa membantu Sea

"Apartemen atau rumah Graciella Seamora?" Tanya Bara dengan nada tenang Sea menatap bara dengan benci saat mendengar pertanyaan itu dia juga ingat sejak tadi bara memanggilnya dengan nama lengkap nya artinya Bara sangat-sangat emosi dan marah.

——————

Kembali pada Caca yang memandangi makan Gibran dengan air mata.setelah dia dilepaskan oleh para bodyguard itu dia langsung jatuh terduduk.

"Gibran bangun tolongin Sea hikss..Caca gak bisa bantu"tangis Caca sangat memilukan,dia menyesal sangat menyesal tidak bisa membantu sea

Setelah beberapa saat dia menangis Caca mengangkat wajahnya pandangan yang awalnya senduh menjadi Tajam dan menyeramkan.

"Michella Zeemora Pradibta" batin Caca sambil mengepalkan tangannya dan tersenyum miring.

Di balik pohon tidak jauh dari situ seorang yang sedari tadi melihat kejadian itu dari awal hingga akhir dengan tangan mengepal.pakiannya serba hitam dengan tudung hoddie yang menutup wajahnya.

"Maaf" batin orang itu yang masih memandang caca yang mulai bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan makam dengan tatapan yang sangat tajam.

Thankyou untuk semuanya yang sudah mau baja.

Graciella

Dangerous GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang