Jinyoung duduk di depan komputer di kamarnya. Matanya bergerak dengan sangat cepat untuk membaca informasi yang di dapatkan. Kasus kali ini memang rumit, dan semakin menjadi rumit ketika Jungkook tiba-tiba menghilang. Bisa saja Geng Mata Naga sudah bergerak dan menculik Jungkook yang notabenenya adalah anak dari Donggun.
“Hahh. Kenapa tidak ada informasi yang bisa membantu?” keluh Jinyoung yang kini tengah menyandarkan punggungnya.
Menghadap komputer selama berjam-jam, membuat punggung Jinyoung terasa sangat pegal. Terlebih ia harus membaca semua informasi yang di kirimkan di email yang jumlahnya tidak bisa di katakan sedikit.
“Jika ini bukan karena tugas, aku malas melakukannya.”
Jinyoung memijat pangkal hidungnya untuk mengurangi pening di kepalanya. Entah sampai kapan ia menangani kasus ini. Jinyoung memejamkan matanya sejenak untuk mengistirahatkan pikirannya. Tapi, tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
Jinyoung dengan cepat membuka situs kepolisian dan mulai memasukkan id miliknya. Ia dengan cepat mencari daftar plat nomor kendaraan. Jinyoung teringat akan permintaan Jungkook, untuk melacak plat nomor. Entah untuk apa, Jinyoung tidak tau. Tapi, mungkin saja ia bisa menemukan sesuatu dari plat nomor itu.
“Ketemu.”
Setelah berkutat cukup lama, akhirnya Jinyoung menemukan plat nomor itu. Ia membaca deskripsi kendaraan yang ada disana dengan teliti. Sebuah motor sport warna merah keluaran tiga tahun lalu.
“Apa hanya perasaanku atau memang mirip dengannya?” gumam Jinyoung.
Tangannya bergerak cepat untuk menyalin informasi pemilik motor sport itu. Ia menyalinnya dan menyimpannya di dokumen. Beberapa informasi terkait motor sport itu juga sudah di salin oleh Jinyoung.
“Apa aku perlu mengirimkan ini pada Jungkook? Tapi, aku tidak memiliki kontak apapun milik Jungkook.”
Jinyoung bingung. Ia tidak tau harus mengirimkan informasi ini kepada Jungkook atau tidak. Jika ia mengirimkannya, melalui apa? Jungkook menghilang dan ia sama sekali tidak memiliki kontak namja kelinci itu.
“Aku bisa mencarinya disana. Semoga saja masih ada informasinya.”
Jinyoung mulai membuka situs lain. Sebuah alamat website dari sebuah sekolah menengah atas tempat Jungkook bersekolah. Dengan beberapa kali memasukkan beberapa angka dan huruf, Jinyoung berhasil meretas website sekolah dan membuka file murid.
“Aku menemukannya.”
Jinyoung mengambil ponselnya dengan cepat dan mengetikkan sebuah pesan. Ia mengirimkan pesan itu dengan cepat pada nomor itu. Jinyoung tidak tau nomor itu masih dipakai oleh Jungkook atau tidak. Setidaknya ia sudah berusaha mengirimkan pesan pada nomor itu.
Ddrtt! Ddrtt!
Jinyoung sedikit tersentak ketika ponselnya bergetar. Ia melihat satu pesan muncul di layarnya. Dengan cepat Jinyoung membuka pesan dari nomor itu.
From : 010 2811 222 3001
Ini benar-benar Jinyoung hyung?
Aku Jungkook.“Akhirnya!”
Jinyoung dengan cepat mendial nomor itu. Ia menunggu panggilannya di angkat dengan sedikit tidak sabar. Banyak yang ingin ia tanyakan pada namja kelinci itu. Tapi, dering demi dering belum juga di angkat oleh Jungkook. Jinyoung kembali menelfonnya. Dan tidak lama kemudian, Jungkook mengangkat panggilan itu.
“Halo, hyung?”
“Jungkook-ah? Kau baik-baik saja?”
“Aku baik, hyung.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Arrow [END]
FanfictionJeon Jungkook tidak meminta untuk hidup penuh penderitaan. Jika bukan karena ulah sang ayah, ia tidak akan berakhir tragis seperti ini. Namun dibalik semua penderitaannya, tersimpan sebuah rahasia besar yang di tutupi oleh sang ayah. Satu persatu m...