Hari ini seharusnya Jungkook bersiap untuk pergi ke rumah Taehyung. Tapi yang di lakukan namja kelinci itu sekarang hanya duduk diam di sofa dengan menatap lurus kearah ponselnya yang ada di atas meja. Entah apa yang di pikirkan namja kelinci itu sampai ia hanya diam melamun seperti ini.
“Apa aku harus pergi kesana?” gumam Jungkook.
Jungkook menghela nafas panjang. Tangannya terangkat untuk menyisir rambutnya kebelakang. Namja kelinci itu menyandarkan punggungnya di sofa. Keraguan sepertinya menyelimuti Jungkook.
Ia bimbang untuk pergi ke rumah Taehyung atau tidak. Ia tidak ingin mengecewakan Taehyung yang sudah mengundangnya. Terlebih lagi namja itu mengancam akan membatalkan acara jika ia tidak datang. Tapi, Jungkook juga merasa tidak pantas untuk datang ke rumah Taehyung, yang ia yakin pasti sangat besar dan mewah.
Jungkook hanya tidak ingin lagi mendapat pandangan yang menghakimi dirinya ketika ia datang kesana. Taehyung anak orang kaya dan dirinya hanya orang miskin yang mendapat label buruk dari orang-orang karena tindakan appanya. Meski sekarang Jungkook tau kebenaran mengenai appanya, tapi itu semua tidak membuat anggapan semua orang terhadapnya berubah.
Tok. Tok. Tok.
Jungkook sedikit tersentak saat mendengar suara ketukan di pintu rumahnya. Ia tidak tau siapa yang datang, tapi mungkin supir yang di minta Taehyung untuk menjemput dirinya.
Cklek.
“Annyeonghaseyo, Jungkook-ssi. Tuan Muda Taehyung meminta saya untuk datang menjemput anda.” ucap pria paruh baya itu dengan membungkuk sopan.
“Emm, maaf, ahjussi. Tapi, bisakah aku tidak datang saja?”
“Maaf, Jungkook-ssi. Tuan Muda Taehyung berpesan kepada saya untuk menjemput anda tanpa menerima penolakan. Silahkan.” Pria itu sedikit menepi untuk memberi jalan kepada Jungkook.
“Tapi, aku belum bersiap, ahjussi. Bagaimana kalau ahjussi tinggalkan saja alamatnya. Setelah selesai bersiap, aku akan datang sendiri kesana.” ucap Jungkook mencoba untuk bernegosiasi dengan supir keluarga Taehyung.
“Tuan Muda Taehyung sudah menyiapkan baju untuk anda kenakan di dalam mobil. Anda bisa berganti pakaian di dalam mobil, Jungkook-ssi. Silahkan. Tuan Muda Taehyung pasti sudah menunggu anda.”
Jungkook menghela nafas panjang, Ia tidak bisa menghindar lagi kali ini. Taehyung sepertinya sudah menyiapkan semuanya untuk menghindari dirinya yang berusaha melarikan diri. Tidak ada yang bisa Jungkook lakukan selain berjalan kearah mobil itu.
“Kita akan berangkat sekarang.”
“Tunggu, ahjussi. Bisakah kita berhenti di toko kue? Setidaknya aku harus memiliki sesuatu untuk dibawa.” pinta Jungkook. Pria paruh baya itu melihat dari kaca spion di dalam mobil sebelum mengangguk pelan.
“Baik, tuan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Arrow [END]
FanfictionJeon Jungkook tidak meminta untuk hidup penuh penderitaan. Jika bukan karena ulah sang ayah, ia tidak akan berakhir tragis seperti ini. Namun dibalik semua penderitaannya, tersimpan sebuah rahasia besar yang di tutupi oleh sang ayah. Satu persatu m...