Jungkook duduk di sofa dengan tangan yang ia letakkan di atas lututnya. Ia tengah menunggu wanita yang sibuk menyiapkan sesuatu di meja makan. Jiwoo datang mengunjunginya dengan sebuah kantong kresek yang cukup besar. Guru wanita itu mengatakan ingin membuat makanan untuk Jungkook, selagi sekolah sedang libur.
“Ssaem tidak tau makanan apa yang kau sukai. Semoga kau suka masakan yang ssaem buat.” ucap Jiwoo setelah menyelesaikan masakannya.
“Ini sangat banyak, ssaem.” Jungkook terkejut dengan makanan yang di buat oleh Jiwoo. Itu sangat banyak.
“Kau harus makan banyak, Jungkook-ah. Ssaem tau kau hanya makan ramyeon.” Jiwoo menarik kursi dan duduk disana, yang kemudian di susul oleh Jungkook.
“Sekarang kau harus mencoba masakan yang sudah ssaem buat. Ayo.” Jiwoo menyumpit gyeranmari* dan meletakkan di mangkuk Jungkook.
“Terima kasih.” Jungkook mulai memakan gyeranmari ketika Jiwoo sudah makan.
Tok. Tok. Tok.
Acara sarapan keduanya harus terhenti ketika suara ketukan di pintu terdengar. Jungkook berdiri dari duduknya lalu berjalan kearah pintu. Tangannya meraih knop pintu dan membukanya. Saat itu ia melihat sosok Taehyung yang berdiri di depan rumahnya dengan pakaian yang bisa di katakan jauh dari sosoknya yang sangat berwibawa.
“Taehyung?” lirih Jungkook, tidak percaya dengan keberadaan namja itu.
“Panggilan yang bagus. Annyeong, Jungkook-ah.” sapa Taehyung dengan mengangkat tangan kanannya.
“A-ah, maaf. Maksudku Taehyung hyung. Apa yang kau lakukan disini?” tanya Jungkook.
“Aku-”
“Jungkook-ah, apa itu temanmu? Kau bisa memintanya masuk dan sarapan bersama.” ucap Jiwoo yang melihat dari meja makan.
Jungkook membuka pintunya sedikit lebih lebar untuk membiarkan Taehyung masuk. Mereka kembali ke meja makan dengan sambutan Jiwoo.
“Kau teman Jungkook?” tanya Jiwoo.
“Iya, ahjumma*.” ucap Taehyung dengan menampilkan senyum ramahnya. Jungkook menyenggol lengan namja itu.
“Ini guruku disekolah dulu. Panggil ssaem.” bisiknya.
“Oh? Anda guru sekolahnya Jungkook? Maaf, saya tidak tau. Kami berbeda sekolah.” Taehyung merasa tidak enak sudah memanggil Jiwoo dengan sebutan ahjumma.
“Tidak apa. Kau bisa memanggilku dengan sebutan ahjumma.” ucap Jiwoo dengan tersenyum hangat seperti biasanya.
“Tidak, tidak, ssaem. Aku tidak bisa. Aku akan memanggil ssaem saja.”
“Baiklah. Aku tidak bisa melarangmu. Ayo, kita sarapan bersama. Aku memasak cukup banyak dan kebetulan kau datang.”
“Iya, ssaem.”
Tiga orang itu mulai memakan sarapan mereka bersama. Jungkook juga mulai menikmati makanan Jiwoo yang memang enak. Sudah lama ia tidak memakan makanan rumahan seperti ini. Mungkin hampir tidak pernah sama sekali. Mengingat eommanya pergi dari rumah sejak masih kecil.
“Wah, ini sangat enak ssaem.”
“Syukurlah kalau kau menyukainya, Taehyung-ah.”
Jungkook mengangkat pandanganya. Ia melihat Taehyung yang tengah memuji masakan Jiwoo. Jungkook setuju dengan pujian Taehyung. Tapi ia hanya bisa memendamnya tanpa bisa mengatakan selepas Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Arrow [END]
FanficJeon Jungkook tidak meminta untuk hidup penuh penderitaan. Jika bukan karena ulah sang ayah, ia tidak akan berakhir tragis seperti ini. Namun dibalik semua penderitaannya, tersimpan sebuah rahasia besar yang di tutupi oleh sang ayah. Satu persatu m...