Ruang pertemuan di San-gu High School terlihat penuh dengan para guru dan staff sekolah. Semua terlihat saling bertanya, bingung dengan pertemuan mendadak yang diminta oleh kepala sekolah.
Cklek.
Semua berdiri ketika kepala sekolah memasuki ruang pertemuan itu. Para guru dan staff sedikit membungkuk untuk memberi hormat pada kepala sekolah.
“Maaf atas pertemuan yang mendadak siang ini.” ucap kepala sekolah itu.
“Memangnya ada masalah apa ya, gyojangnim*, sampai harus ada pertemuan tiba-tiba seperti ini.” tanya salah satu guru.
“Hari ini, sekolah akan kedatangan ketua yayasan. Dan ketua meminta untuk mengumpulkan seluruh guru dan staff.”
Perkataan kepala sekolah berhasil membuat seluruh guru dan staff terkejut dan tidak percaya. Mereka tidak pernah mendapatkan kunjungan dari ketua yayasan secara langsung. Biasanya hanya wakil ketua yayasan yang datang. Jelas ini membuat semua guru dan staff terkejut.
Cklek.
“Silahkan, ketua.”
Semua yang ada di ruang pertemuan itu segera berdiri untuk menyambut ketua yayasan yang baru saja datang. Namun, setelah membungkuk sopan, mereka semua terkejut melihat ketua mereka untuk pertama kalinya.
“Silahkan duduk, ketua.” ucap kepala sekolah sembari menarik kursi untuk ketua yayasan. Sosok itu duduk di kursi dengan tenang. Aura dinginnya benar-benar mendominasi ruang pertemuan itu.
“Jeon haksaeng?”
Jungkook menoleh kearah salah satu guru. Ia sangat mengenal guru itu. Guru kimianya yang tidak pernah peduli dengan murid-muridnya.
“Mungkin banyak yang tidak percaya, tapi benar adanya jika ketua yayasan dari Yong Group sekarang adalah Jeon Jungkook-ssi.” Ucap pria paruh baya yang menjabat sebagai wakil ketua yayasan.
“Bagaimana bisa?’
“Apa yang tidak bisa, Ahn ssaem? Karena aku orang miskin dulunya dan dalam waktu sekejab aku bisa menjadi ketua yayasan... itu maksudmu?” tanya Jungkook dengan menaikkan sebelah alisnya. Guru kimia itu mengatupkan mulutnya dengar erat saat tidak bisa berkata-kata lagi.
“Silahkan duduk.” Jungkook mempersilahkan semua guru dan staff untuk kembali duduk.
“Saya akan memulai pertemuan hari ini. Sebelum itu, saya akan mengenalkan diri. Saya kira, semua sudah mengenal saya sebelumnya. Tapi, untuk menjelaskan semuanya, saya akan mengenalkan diri saya. Saya... Jeon Jungkook, putra tunggal dari ketua yayasan sebelumnya, Jeon Donggun.” ucap Jungkook yang membuat semua guru kembali riuh saling berbisik. Pasalnya, mereka tau siapa Jeon Donggun.
“Kalian semua pasti bingung. Seorang Jeon Donggun yang menjadi buronan polisi adalah ketua yayasan dari Yong Group. Berita mengenai buronan itu semua hanyalah fitnah yang di sebarkan oleh ketua Geng Mata Naga. Yang saya yakin, anda sekalian sudah mendegar beritanya beberapa saat yang lalu.” jelas Jungkook.
“Lalu, kenapa bukan ketua yayasan sebelumnya yang datang kemari?” Jungkook menoleh kearah guru sejarah. Ia sangat ingat dulu pernah di perlakukan tidak adil oleh guru itu. Bahkan tidak hanya Jungkook, beberapa murid dari kelas bawah juga di perlakukan tidak adil.
“Sayangnya, ketua yayasan yang sebelumnya sudah meninggal. Karena itu, saya yang menggantikan beliau untuk menjadi ketua yayasan dari Yong Group. Maaf sudah membuatmu kecewa karena aku bukan lagi murid kelas bawah yang bisa kau perlakukan tidak adil lagi, Bok ssaem.” Jungkook menatap dingin kearah guru sejarah yang menurunkan pandangannya, takut-takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Arrow [END]
FanfictionJeon Jungkook tidak meminta untuk hidup penuh penderitaan. Jika bukan karena ulah sang ayah, ia tidak akan berakhir tragis seperti ini. Namun dibalik semua penderitaannya, tersimpan sebuah rahasia besar yang di tutupi oleh sang ayah. Satu persatu m...