Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~~~★~~~
Lelaki dengan nama lengkap Kim Doyoung itu langsung pergi ke rumah sakit padahal ia baru saja menginjakan kaki di tanah kelahirannya, Seoul, Korea Selatan. Hari ini ia kembali setelah sekian lama dari New York untuk menghabiskan liburan tahun baru di Seoul.
Dan alasan kenapa Doyoung masih terjaga meski saat ini sudah hampir pukul 12 malam. Alasannya adalah gadis yang saat ini sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit itu sedari tadi memajukan bibirnya dan menatap Doyoung seperti ingin menangis.
"Baiklah baiklah.. Jadi, malam ini apa yang akan kita lakukan?" Ujar Doyoung mengalah, lalu berdiri dari sofa. Sungguh, gadis berambut panjang dengan warna kecoklatan itu sangat keras kepala. Padahal kondisinya masih lemah tapi dia malah meminta hal yang merepotkan.
Gadis bernama Chou Tzuyu itu tersenyum lebar mendengar ucapan Doyoung. "Kita hanya akan pergi ke rooftop kemudian melihat kembang api. Pukul 12 malam nanti penutup dan pembukaan tahun baru pasti banyak kembang api dinyalakan disana. Kita bisa menyaksikannya bersama pasti seru!"
Doyoung menghela nafas, lalu akhirnya mengangguk. Ia memakai jaket tebalnya, begitu pula dengan Tzuyu. Dengan hati hati Doyoung membantu Tzuyu pindah ke kursi roda dengan membawa tiang infusnya. Padahal sebenarnya dokter mengatakan bahwa Tzuyu harus istirahat total apalagi di luar cukup dingin dan tidak baik baginya jika berlama-lama disaat cuaca dingin seperti ini.
Tapi yang namanya Chou Tzuyu mana peduli, Doyoung heran kenapa gadis itu sama keras kepalanya seperti dirinya. Kalau diberitahu pasti Tzuyu akan jawab "Ya ngikut dari kak Doyoung lah emangnya dari siapa lagi coba?" Atau jika permintaannya tidak dituruti maka ia akan mengatakan "Jahat sekali. Kak Doyoung tega ya? Anggap saja ini permintaan terakhir ku masa tidak boleh.."
Dan itu adalah kalimat yang paling Doyoung benci. Tunangannya itu suka sekali asal bicara, ya walaupun apa yang Tzuyu katakan tidak salah... Ya, Chou Tzuyu divonis terkena kanker darah atau biasa disebut dengan Leukemia. Dan kondisinya semakin melemah walaupun sudah menjalani perawatan selama beberapa bulan belakangan ini. Kulitnya yang pucat, kantung matanya yang terlihat jelas. Semua itu telah mengubah Tzuyu yang dulu ceria harus merasakan rasa sakit ini.
Walau begitu senyumannya masih terlihat sama, tulus, namun ada yang berbeda. Doyoung merasa ada sesuatu yang janggal dari senyuman itu.
Doyoung mendorong kursi roda yang diduduki oleh Tzuyu dengan hati-hati. Keduanya menelusuri koridor rumah sakit diam-diam. Perlahan Doyoung membantu Tzuyu berjalan untuk menaiki tangga menuju rooftop sambil memegang tiang infusnya. Ketika pintu terbuka, hembusan angin menyambut mereka membuat keduanya merapatkan jaket masing masing.
