|| SIX

2K 240 27
                                    

Ada part berbeda disetiap ia mendatangi kamar anak tengah Uchiha itu.

Sakura pernah memergoki nya menonton video porno dengan keadaan setengah telanjang. Oke, maksud nya tanpa baju. Ia pikir ini akan membuat nya melakukan tindakan solo seperti yang anak remaja lain lakukan ketika menonton tayangan itu.

Nyatanya Sasuke hanya menatap datar layar dengan memakan cemilan tanpa sedikitpun minat. Berbaring hanya menggunakan boxer dan memperlihatkan dadanya yang bidang.

Ia juga pernah melihat Sasuke bermain PlayStation hanya berbalutkan handuk mandi sebatas pinggang. Lebih rendah dari itu hingga garis otot pinggang nya yang turun kebagian intim pun terlihat.

Kerap kali sakura pusing dengan tampilan sexy sang kakak. Pemuda itu bahkan memiliki otot bagus diusia nya yang masih muda. Apa kabar dengan beberapa tahun kedepan nanti?!!!

Bisa-bisa ia akan pingsan tanpa malu jika berpapasan.

Namun untuk hari ini, itu berbeda.

Jantung nya bahkan seperti berhenti berdetak. Sakura merasa jika batas privasi mereka saat ini terlihat lebih nyata. Menampar kenyataan jika usia remaja bukan lagi anak-anak dengan tingkah jahil.

Ia tercenung dengan tangan mengerat pada kenop pintu. Klorofil nya tanpa arti melihat sosok itu sedang bergemul panas dengan seseorang yang tak asing.

"Aku__ mengganggu ya? Ahhh, maaf "

Sasuke berdiri dan melempar kemeja nya pada Hinata. Pemuda itu hanya mengenakan celana jeans panjang tanpa atasan. Menatap pada kedalaman mata sang adik yang terlihat berbeda.
"Sakura "

Sakura mengerjap pelan, bergantian menatap Sasuke dan Hinata yang sedang berbenah. Seperti nya mereka belum ketahap itu.

Dengan senyum hambar ia menunjuk keluar dengan tangan nya. "Makan, kau belum sempat makan tadi "

Ia kemudian bergulir pada Hinata "Umm, kau juga "

Usai berkata, sakura mundur keluar. Ia menatap gamang pintu dengan perasaan tak menentu. Tangan nya kemudian mengeluarkan sesuatu dari saku celana. Melihat bungkusan afrodisak pemberian Gaara beberapa waktu lalu.

Netra hijau nya kembali mendongak, mengepal pada bungkusan tersebut dan berlalu pergi.

Kini, ia tau titik terjauh mereka sebagai saudara.

.

"Kenapa? Kau sakit? "

Itachi menyentuh kening adik bungsunya tersebut ketika mereka duduk berdua ditepi kolam renang.

Sakura terlihat berbeda ketika mereka makan bersama tadi. Ia merupakan tipe orang yang ceria, namun sedikit kejanggalan dirinya tangkap saat melihat senyum gadis itu.

Bukan keterpaksaan, tapi senyum hambar yang bahkan tak sampai mata.

Gadis itu menggeleng sambil tersenyum geli. Ia menepis tangan Itachi dan menatap pria 22 tahun itu. "Tidak "

Kedua pasang kaki nya bermain dengan air, sedangkan bola mata hijau itu menatap kelangit malam dengan damai. "Aku ingin menambah jadwal les ku "

Itachi mengkerut "kau punya jadwal padat belakangan ini. Ingin menambah nya lagi?! "

Sakura tersenyum lagi, ia merangkul pundak kakak nya tersebut. "Ku beritahu satu rahasia "

" Apa? "

Ia berdehem, menoleh memperhatikan sekitar sebelum kembali berbisik. "Aku berencana menjadi seorang lawyer "

"Pengacara?!! "

D A M A G E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang