|| TEN

2K 244 35
                                    


" Oke, dengar! Kami hanya makan bersama bukan berkencan!! "

Sakura mendengus lelah, memperhatikan kedua pasang muda-mudi yang kini nampak bertengkar dengan ria itu. Kaki nya mulai kebas karena berdiri disini memperhatikan mereka sejak setengah jam yang lalu.

Jengah karena dihadapkan pada pertengkaran sepasang kekasih itu. Apa mereka tidak malu bertengkar didepannya begini?

Oh, ia hampir lupa bahwa mereka merupakan pasangan gila.
" Aish.. "

Klorofil nya bergulir pada Gaara. Pemuda yang asik memainkan ponsel sembari berjongkok dengan bersandar didinding. Menyumpal kedua lubang telinga itu dengan headset mini putih.

Beranjak mendekat, sakura menendang kecil kakinya. Membuat pemuda yang bermain sebuah game itu terusik. Melirik nya sekilas kemudian kembali acuh.

" Ayo pergi "

" Dan membiarkan mereka cakar-cakaran disini? Oh tidak, terimakasih "

Sakura mendengus pelan, kembali melirik jengah kedua pasangan itu.
" Mereka bukan lagi anak kecil. Lagi pula, mau saja kau jadi obat nyamuk disini "

Mematikan ponselnya, Gaara berdiri. Melepas headset nya dan membalas tatapan gadis dihadapannya.
" Itu yang kau lakukan sejak tadi "

Sakura berdecih. Merotasi bola mata nya sebelum akhirnya memilih berlalu pergi.
" Baiklah, tunggu disana sampai kau menjamur "

Gaara lantas menoleh menatap punggung gadis merah muda yang masih mencibir itu. Tersenyum kecil, melirik sejenak sepasang kekasih yang masih bertengkar itu dan kemudian berlari pergi menyusul.

Merangkul pundak sakura yang ditanggapi tepisan malas gadis itu.

" Bisa-bisanya kalian berkencan? " Sakura meliriknya sembari berdesis kecil. Membuat Gaara mengangkat alis nya geli.

" Kau ikut terkontaminasi Shimura itu ternyata. Kami hanya kebetulan bertemu bukan berkencan "

Sakura mengernyit sejenak, kembali menepis lengan pemuda itu dan mempercepat laju langkahnya.

" Ayolah, Ino bukan tipe ku " Gaara menahan senyum nya. Kembali meraih pundak sahabat dekat nya itu.
" Kau cemburu? "

" Aku tidak peduli " balas sakura, melirik sekilas Gaara yang nampak mendengus remeh.
" Hanya bersyukur saja. Kau menyelamatkan ku dari Ino "

Pemuda itu diam mengernyit tak mengerti.

" Kami semalam juga berkencan " tersenyum simpul, gadis itu lantas kembali mempercepat laju langkahnya. Meninggalkan Gaara yang terpaku tak percaya.

Pemuda yang masih membalut diri dengan seragam sekolah nya itu lantas berdecak. Mengumpat pelan lalu berlari menyusul, menarik pundak gadis itu dan menyebabkan sakura berputar menghadap nya.

Masih dengan bersedikap dada, sakura mengangkat alis bertanya.

" Kau ini! "

Sakura berdesis sesaat setelah Gaara mendorong dahinya. Membuat ia harus mundur selangkah kebelakang. Kebiasaan pemuda itu yang menyebalkan.
" Wah, apa-apaan kau?!! " balas nya memukul kepala pemuda itu.

" Sshh.. kau memukul ku, sakura?!! Benar-benar "

Dan sebelum Gaara membalas nya, sakura berlari pergi. Terbirit-birit saat tau pemuda itu mengejarnya. Bahkan saat pemuda itu hampir meraih tas punggung yang ia gunakan, ia hanya menjerit. Dan kembali melajukan lari nya.

.
.

Mengusap punggung Ino yang kini menangis sesenggukan sembari menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangan diatas meja. Sakura mendengus merutuki perbuatan nya yang dengan tega meninggalkan Ino saat itu.

D A M A G E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang