|| ELEVEN

2K 211 20
                                    

"Bagaimana dengan ini? "

Sakura menggeleng lagi, ia membanting pena dan menatap Kakashi lelah. Sudah dua jam ia tertahan disini dan tak kunjung menemukan jalan keluar untuk pulang.

Kesibukan yang sengaja tidak ia hindari, menjadi pengaruh mengapa rumah tak lagi senyaman dulu. Anehnya meskipun ia tau ini hanya karena perihal masalah pribadi. Sakura tak menampik jika keluarga nya cukup sibuk untuk berada dirumah.

Gadis itu mendesah panjang, sedangkan Kakashi mengambil buku milik nya santai.
"Kurang dari 5 soal. Kau bisa pulang jika sudah selesai "

Tidak hanya untuk pulang, ia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk beristirahat. Soal-soal yang ia hadapi cukup mampu membuat kepala nya mendidih pusing. Kakashi seolah sengaja mempersulit dengan beberapa materi tambahan.

"Aku tidak bisa, angka-angka itu terlihat seperti mengejek ku " keluh nya.

Kakashi terdiam sejenak sebelum menutup buku. "Aku pikir semua Uchiha tidak ada yang sebodoh dirimu "

Sakura membuang muka "Aku sendiri tidak yakin kalau aku uchiha "

"Kenapa begitu? " Pria dengan pakaian santai tersebut merapikan meja. "Kau cantik, itu gen khas mereka "

Oh?

Sakura berpaling menatap cermin disamping televisi. Gadis itu terdiam lama sebelum mengangguk sombong.
" Kau benar, aku terlalu cantik "

Ia mengangkat tangan dan menopang dagu. Dengan santai memandang jelaga hitam sang guru. " Aku yakin, aku renkarnasi Dewi kecantikan "

Dengan begitu tentu saja balasan yang ia dapat adalah sentilan pada jidat lebar milik nya. Sakura meringis.

Sedangkan Kakashi menghela nafas panjang. Pria itu beranjak naik untuk duduk di sofa, melihat sakura yang duduk di karpet dengan senyum simpul.

"Terlalu percaya diri, itu ciri khas lain nya "

Sakura mendongak.

"Kau punya karakter yang hebat.  Jika saja  sesekali kau bersikap serius, aku yakin itu benar-benar menakjubkan " ujar Kakashi lagi.

Sakura berpaling, cukup sering mendapat pujian dari Kakashi dan itu masih saja memalukan.

Kakashi menepuk kepala nya, kemudian berlalu pergi menuju dapur. Sakura bisa melihat apa saja yang dia lakukan dari tempat nya duduk.

Apartemen nya tidak cukup besar, tapi itu benar-benar merupakan tipe nya. Minimalis dan terkesan mewah. Ia bisa melihat rak buku dari dan juga rak berisi minuman keras tak jauh dari Kakashi tersusun dengan baik.

Sakura mengangguk kecil, Mungkin ia bisa meminta tempat seperti ini pada ayah nanti.

"Oh_ "

Teringat sesuatu, sakura berdiri dan menyusul sang guru tersebut. Duduk dipantry dan menatap punggung lebar nya.
"Apa luka mu baik-baik saja, sensei? "

"Umm, tidak cukup parah untuk membuat ku mati " Kakashi menuangkan sup kedalam mangkuk.

Setelah nya berbalik dan menghidangkan makanan berkepul itu pada sakura. Onyx nya kemudian singgah diklorofil tersebut.
"Kau harus punya kandang untuk nya "

Mengerti dengan siapa yang pria itu maksud, sakura mendengus panjang. Jika bisa, ia bahkan sejak dulu ingin membuat nya jadi peliharaan saja.

"Dia sangat menggangu, aku ingin membuang nya " ujar sakura lesu.

"Status kalian? Kupikir itu benar-benar diluar batas untuk hubungan kalian sekarang "

Sakura menatap Kakashi, pria itu terlihat tertarik mengenai pembahasan ini. Dengan malas ia kembali bercerita.
"Kau benar, tidak wajar baginya dan aku berciuman "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D A M A G E DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang