08. GORESAN

187 116 407
                                    

Hai guys, gimana kabarnya? Sehat terus kan sampai sekrang?

maaf ya gue sibuk banget.. dan akun wattpad ini sempet hilang juga jadi bingung gimana cari ngembaliinnya. Tapi untung gue nyambungin ke gmail jadi bisa back lagi 😍.

And ya, baca pelan" resapi. Jangan lupa komen sertakan votenya ya ♡︎

Cerita asli dari pemikiran sendiri, so kalo ada kesamaan yang tak sengaja harap beri tahu ke aku di chat pribadi nanti akan ku perbaiki. Happy reading guys ^^

(Lanjutan di bab sebelumnya)

✿✿✿

"Terlanjur kecewa hingga aku harus menjauhinya"

- 𝒻𝒶𝓇𝒾𝓈𝒽𝒶 -

_________________________________________

"peshh peshh mbak Far." Panggil Jihan yang berada di ambang pintu kelas Farisha.

Farisha langsung melihat ke arah Jihan, Tarisha, dan Amel. Lalu Jihan menyuruhnya untuk keluar dari kelas dan pergi ke kantin untuk makan bersama.

Dengan keadaan malas, tidak ada keinginan untuk ke kantin Farisha tetap berjalan dengan keadaan senang dan posisi tidak terjadi apa apa ke arah sahabatnya.

"Mbak kenapa?" Tanya Tarisha.

"What's wrong? Cerita sama kami." Ujar Nabila.

"You are so gloomy right now," Lanjutnya.

"Hah? Bisa gak, gak usah pakek inggris gue orang indo mana tau you speak inggris." Jawab Farisha.

"Lah itu mbak ngomong pakek inggris." Jawab Nabila.

"Mana ada, haeshh udah lah ayo ke kantin keburu masuk." Ajak Farisha. Mereka pun berjalan menuju ke kantin.

Di tengah perjalanan mereka ke kantin, Jihan melihat Meira menuju ke arah mereka. Seketika Farisha mengalihkan mereka bertiga untuk kembali ke jalan sebelumnya, dan menjauh dari Meira.

"Far.."

"FARISHA TUNGGU!!" Teriak Meira tetapi Farisha tidak menghadap kebelakang, dimana Meira berada di belakang jauh dari Farisha.

"Mbak kenapa sih sama mbak Meira? Lagi tengkar kah?" Tanya Tarisha.

"Udah gak apa, gak penting juga yuk." Balas Farisha.

Meira terus berjalan mengikuti mereka dari kejauhan. Dengan membawa makanan yang di beli oleh Meira untuk Farisha, sampai terombang ambing di dalam tas plastik yang di pegang Meira.

"SAYANG.. RA TUNGGU." Teriak Azriel dari kejauhan, seketika Meira menghentikan langkah kakinya dan menghadap ke arah Azriel.

Azriel mendekati Meira dengan nafas yang tak beraturan. "Kenapa harus lari sih!! Capek tau ngejarnya huft." Kata Azriel sambil membersihkan keringat yang bercucuran di keningnya.

"Kamu juga ngapain nguntit dari belakang haduh, kalau satu sekolah tau kita pacaran bahaya tau mau dapet poin pelanggaran, apalagi kita calon OSIS." Kata Meira panjang kali lebar.

"Udah ih marah terus."

"Kamu sih, jadi hilang kan mereka ke arah mana." Ucap Meira.

"Cari sapa sih? Sini deh deketan bentar." Ucap Azriel, lalu mendekat ke arah Meira untuk membersihkan keringat yang ada di bagian hidungnya.

GORESAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang