10. GORESAN

162 75 279
                                    

Part yang di sebelumnya, harap di baca terlebih dahulu.TERIMA KASIH ❤️

Jangan lupakan vote ya teman" sebelum membaca 🤗

.
.

"Yah, bisa nggak sehari saja tanpa melukai ku?"

- 𝒻𝒶𝓇𝒾𝓈𝒽𝒶 -
________________________

"FARISHA PULANG KAMU!!" Teriak Rakta di kejauhan dari tempat Farisha, Meira dan Azriel duduk.

Farisha terkejut bukan main, nafasnya sudah tidak beraturan. Dia tau betul ayahnya bakal semarah seperti apa jika dia kabur dari asrama.

Ayahnya pun sudah didepannya. Ia langsung menarik telinga Farisha.

Farisha merasakan telinganya sudah panas, karena Rakta menariknya terlalu keras.

"YAHH AMPUN, HIKSS.."

"AAAKHH AYAH SAKIT" Teriak Farisha dengan terus berusaha melepaskan tangan ayahnya dari telinganya.

Farisha terus di seret sampai ke dalam mobil ayahnya dengan kondisi basah kuyup.

Sesampainya di mobil Rakta tetap diam tak berkutik sama sekali. Menatap Farisha sedikit pun, seperti tidak sudi melihatnya.

Rakta melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga Farisha ketakutan jika terjadi kenapa-kenapa. Akhirnya Rakta membuka suara dengan penuh emosi.

"Brengsek kamu! Saya bayar di sana itu mahal-mahal, eh kamu seenak jidat main keluar tanpa seizin ibu pengawas pondok"

"Mau jadi apa kamu hah?!"

"Mau saya lepas? Sekalian spp sekolah, spp pondok kamu yang nanggung gitu? Iya far maunya gitu, HAH?!"

Farisha sama sekali tidak menjawab pertanyaan ayahnya, dia hanya terus terusan terdiam, menunduk dan menangis.

"FAR!! JAWAB AYAH!!" Rakta langsung menarik rahang pipinya Farisha hingga membiru.

"Sakit yah hiks." Rintih Farisha.

"MAKANYA KALO ORANG NANYA ITU DI JAWAB NGERTI?!!" Teriak dari suara Rakta.

Sesampainya di rumah Farisha diseret. Di dorong keluar dari mobil oleh Rakta, dan menjatuhkannya tepat pintu masuk.

"Bikin malu ayah ngerti gak? Sehari aja jangan bikin ayah malu bisa kan Far?" Ucap Rakta dengan nada keras.

Farisha masih terdiam, menangis, menahan rasa sakit yang bertubi-tubi di bagian hati dan pikirannya.

"Ayah Farisha capek," batin Farisha.

Rakta terus memarahinya, memukulnya hingga seluruh badan Farisha terasa panas.

Karena pukulan demi pukulan yang di berikan Rakta terlalu banyak, hingga tidak bisa terhitung berapa banyak Rakta memukuli Farisha.

"YAH!! UDAH!! KASIHAN KAK FARISHA!!" Teriak Firgan dari tangga.

"Kenapa? Mau bela kakak mu ini? HAH?!!" Sentak Rakta, sambil menarik kembali hijab Farisha beserta rambut di dalamnya.

GORESAN (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang