"Jenooo ganteng! Gue izin selingkuh yaaa!"
"Silakan, babi."
"Anjing lo."
Awalnya Ningning cuma bercanda tapi Jeno malah nanggepin cuek dan kasar banget.
Fuck, Jeno.
au lokal! warning: kata-kata kasar plz be wise hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Recolour rambut dulu😘🖕
***
"Lo mau ganti warna apa, Ning?" Tanya Karina sambil scroll timeline twitter. Rambut Karina sedang di recolour juga, balik ke warna hitam.
Sementara Winter melakukan treatment smoothing keratin karena merasa rambutnya kering. Selagi, Gisel masih kebingungan mau ngapain rambutnya di salon.
Ningning dengan mantab mengatakan, "Warna merah terang benderang kayak Ariel mermaid." Menatap mata mba-mba salon yang siap memberikan pelayanan paripurna ke rambut Ningning itu, pun terkejut. Namun gak berkomentar banyak.
Hanya berkata, "Yakin, mba?"
"Lo gila, ya?" Sela Winter. "Bentar lagi, kita mau KOAS di rs tapi rambut lo nyala banget. Mau kena tegur si anj."
*rs = rumah sakit*
Oh, iya. Ningning kuliah semester akhir jurusan kedokteran. "Capek banget, nggak sih. KOAS di rs." Muka Ningning mengkerut sedih. "Saya yakin kok, mba. Mau warna rambut merah terang benderang." Kepala Ningning mengangguk penuh percaya diri.
Winter mendengus menyerah. Karina masih optimis menyela keinginan Ningning, "Sakit lo habis kelahi sama Jeno."
"Bener," saut Gisel yang akhirnya memutuskan creambath dan pijat kepala. "Entar kalau kena tegur di rs malah nangis."
"Nangis bombay," balas Ningning meremehkan. Ia bahkan meminta mba-mba salonnya untuk cepat ngerjain rambutnya. "Gue udah gak mau mikirin apa-apa lagi. Pokoknya, gue mau have fun."
Gisel mengangguk mengiyakan dan Karina berdehem yakin.
"Gue nggak galau!" Tegas Ningning. Lubang hidungnya menarik napas kembang kempis gak terima. "Buat apa galauin cowo yang gak peduli sama gue."
"Tapi lo peduli dan sayang sama Jeno. You can't escape that things." Winter bener-bener menelanjangi Ningning dari segi kenyataan. Tentang perasaan Ningning sekarang.
Namun Ningning tetap menyangkalnya. Im fine, im happy. Jeno gak mikirin Ningning... jadi buat apa Ningning memikirkan Jeno lebih dalam. Ia harus mengalihkan pikirannya.