20

748 78 1
                                    

Sautan Ningning seakan-akan mencekik kerongkongan Karina. Ia benar-benar terdiam sepenuhnya sementara Haechan cengengesan sambil mengusap kedua telapak tangannya menanti kelanjutan scene dramatis ini.

Sedang Jaemin menutupi wajahnya dengan kumpulan tugas Winter. Matanya melirik resah, seharusnya bibir tipisnya bisa menutup rapat dan tidak memecahkan masalah di antara mereka semua.

Gadis yang diduga menjadi selingkuhan Jeno ialah Winter, berdiri diam menunggu tanggapan Karina.

Berbagai macam spekulasi buruk mulai bermunculan dalam otak Ningning namun gadis itu berusaha setenang mungkin. Menyadari bawah ia pernah marah-semarah-marahnya karena emosi berlebih tanpa alasan yang kuat. Hanya meninggalkan luka menganga, sulit sembuh dan berbekas dalam.

Menangis berhari-hari tapi tidak melegakan sama sekali. Itu akan sangat menyakitkan, pikir Ningning.

Mengevaluasi kebelakang tentang romansanya bersama Jeno membuat Ningning menyadari akan kisah cinta yang terlalu manis. Asumsinya, dibalik kedamaian seperti ini pasti memiliki badai besar yang siap menenggelamkan segalanya. Sikap manis Jeno merupakan penyamaran dari pengkhianatan cintanya sama Winter? Itulah sebabnya Winter ketus saat mengetahui Ningning dapat menyelesaikan masalah dengan baik bersama Jeno...

Bukankah semuanya sudah jelas?

Jeno tidak ada di sini. Pria bertubuh besar dan perkasa itu bersikap gentleman membelikan Ningning makanan. Meminta sang gadis untuk duduk menunggu di meja yang telah Karina dan Jaemin singgahi.

Serangkaian peristiwa ini, bergerak cepat selayaknya menggelindingkan bola.

Karina menelan ludahnya. Ia tidak tau harus menjelaskannya bagaimana. Sikap tubuh Karina berubah gelisah, bergetar dengan bola mata yang tidak fokus.

"Gue sama Jeno gak ada hubungan apa-apa," sambar Winter ketika Karina tidak bisa mengatakan apapun.

"Oh," balas Ningning menghela napas. Entah, mengapa rasanya lelah?

"Gue beneran gak ada hubungan apa-apa sama Jeno," ulang Winter merasa tidak puas sama respon Ningning.

"Iya, gue paham," Jawab Ningning dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Tubuhnya melemas meskipun Winter mengatakan hal yang sangat umum sebagai seorang pengkhianat.

Jaemin mengintip dibalik kertas sambil menyenggol lutut Karina. Memberikan isyarat agar Karina mengatakan sesuatu.

Karina membalas senggolan Jaemin seraya menggeleng kuat. Ia bahkan menutupi wajahnya supaya ekspresi takut tidak ditangkap Ningning.

Haechan membuka mulutnya, "Kalau beneran gak ada hubungan apa-apa. Kok, Karina bisa foto lo sama Jeno lagi jalan berdua?"

Jreng. Karina merasa sekujut tubuhnya tersengat listrik.

"Kasih liat fotonya dong," lanjut Haechan mendekati Karina. Ia mengulurkan tangan meminta ponsel Karina untuk melihat foto itu. Ningning mengikuti Haechan dari belakang.

Menunggu Karina memperlihatkan foto itu.

"Gue juga, mau liat fotonya." Winter melipat kedua tangannya di dada. Turut, menunggu Karina mengeluarkan foto yang membuat mereka semua penasaran.

Mau, tidak mau... Karina membuka ponselnya. Memperlihatkan foto itu.

First Thing That We Have...? - Jeno x NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang