12

960 115 14
                                    

LJenooo

♡ L o v e ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

L o v e ♡

***

"Ning, lo aktif banget pake akun ig-nya Jeno." Winter memperlihatkan layar hp-nya ke Ningning.

Ningning tersipu malu sambil senyum-senyum kesemsem.

Melihat hal itu, membuat alis mata Winter mengerut ilfeel. Bibirnya mengeluh, "Nyesel gue nanyain anj."

Ningning terbatuk nyaring seperti ingin menarik perhatian semua orang. Matanya menatap penuh ceria dan bahagia. "Gue udah baikan sama Jenooo. Itu foto gue semalam sebelum bobo, pap dulu ke ayang. Eh malah di post ke ig, padahal gue gak ada minta lohhh. Beneran!" Jelas Ningning sampai mengangkat dua jarinya. "Suerrr, gue gak ada minta ke ayang buat di post ig." Mata Ningning berkedip-kedip manja.

Gisel tersenyum. "Seneng deh. Gue kalau liat lo seceria ini. Hehe." Tangan Gisel merangkul bahu Ningning, yang dirangkul malah membuka kedua tangan dan memeluk tubuh Gisel. Mereka berpelukan gemas mirip teletubbies.

Winter memutar bola matanya malas. Kemenye-menyean ini, bukanlah gayanya meskipun terlihat dingin dan kasar. Winter sebenarnya sangat peduli sama Ningning. Ia berpikir daripada jatuh cinta dan terus menangis karena berkelahi. Lebih baik putus lalu menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang disenangi saja.

"Hi, girls!" Sapa Karina kemudian duduk dihadapan Ningning.

Mereka sedang berkumpul di gazebo kampus setelah konsultasi tugas bersama dosen dan praktik di laboratorium.

"Did i miss something here?" Tanya Karina bingung, melihat kebahagian Ningning dan Gisel.

"Bestai lo ini baikan sama pacarnya," jawab Winter dengan nada kasar. "Oh iya, gak usah dihirauin toh gak sampe 24 jam juga bakalan berantem again then crying all night long." Bola mata Winter melirik sinis.

Awalnya Ningning gak peduli sama omongan Winter tapi she is too much, right? Senyuman Ningning meluntur. "Lo kayaknya gak dukung hubungan gue sama Jeno. Lo temen gue bukan sih?" Tutur Ningning ke Winter.

Karina diam, memperhatikan Ningning dan Winter selagi Gisel berusaha menengahi. "Winter, lo gak boleh ngomong jahat. Omongan itu doa."

"Bagus," saut Winter cepat. "Gue doain supaya cepet bubar sekalian." Ia menyimpun isi tasnya kemudian pergi dari gazebo. Meninggalkan Ningning, Gisel dan Karina tanpa salam perpisahan.

Karina menarik napas, melipat kedua tangannya di dada. "Gue rasa kita gak perlu ganggu Winter dulu." Berdehem pelan. "Maybe, she have some feel yang kita gak boleh asal judge or..." Karina menggantungkan kalimatnya. Tidak mengatakan hal-hal yang jelas.

"I dont care," bantah Ningning.

Setelah itu, Gisel pamit untuk menemui dosen bimbingannya. Karina asik memakan snack-nya sambil bermain hp lalu Ningning dijemput oleh Jeno.

Ningning tersenyum, memeluk Jeno. Berpamitan sama Karina yang dibalas, "Hati-hati di jalan. Langgeng ya!" Karina tersenyum tulus. Ia tidak banyak berkata seperti Winter.

Hari ini, Karina seperti memihak Ningning sepenuhnya. Memperhatikan kepergian Ningning yang merangkul lengan Jeno disepanjang jalan.

Karina berbisik, "Im sorry, Ning."

"Sorry for what?" Kata Jaemin yang tiba-tiba muncul di samping Karina.


First Thing That We Have...? - Jeno x NingningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang